Haji Zonk

Ibumu. Ibumu. Ibumu. Ayahmu.

Haji Zonk

Setiap musim ibadah haji tiba atau dengar kabar kenalan yang mau umroh, saya selalu teringat momen yang tidak terlupakan. Sekitar lima tahun yang lalu, saya diundang teman dekat untuk acara syukuran. Teman saya itu sebut saja Arya, beserta istri akan menunaikan ibadah haji, gak tanggung-tanggung, haji plus yang akan mereka jalankan.

“Hebat juga nih Arya, pergi haji plus. Alhamdulillah, diem-diem banyak duit juga nih temen gue”.

Acara syukuran pun diadakan dirumah mertua Arya di kota Bekasi dan dihadiri cukup banyak tamu undangan. Tampaknya mertua Arya sangat berkecukupan atau malah lebih dari berkecukupan, terlihat dari ukuran rumah dan halaman yang sangat luas serta furniture serta barang-barang lain yang ada di dalamnya. Terlebih lagi, pintu gerbang di depan cukup besar & berat kalau dibuka. Butuh puluhan langkah dari pintu gerbang untuk sampai teras rumah utama dan disambut beberapa undakan anak tangga di teras menuju pintu rumah utama.

“Mmm…berapa ribu meter luas tanahnya nih ya?” respon spontan begitu tiba di rumah mertua Arya.

Sampai di teras rumah mertua Arya, saya langsung dipersilahkan duduk di sebelah bapak ibu Arya yang datang dari luar kota, Pekanbaru. Posisi duduk saya di teras rumah, lesehan beralas karpet, sementara tamu undangan lain, yang mayoritas ibu-ibu, tampak duduk lesehan di halaman beralas tikar dengan tenda dengan tenda terpasang sebagai atap dan ada panggung kecil, tampak Arya beserta istri dan kedua mertuanya duduk lesehan. Ada sekitar seratus undangan yang hadir di acara syukuran itu.

Setelah duduk, saya menyapa kedua orang tua Arya menanyakan kabar mereka, kapan tiba dan berapa lama rencananya di Bandung. Obrolanpun terpaksa berhenti ketika MC memulai acara. Diawali dengan salah satu perwakilan ibu-ibu membacakan Al-quran dilanjutkan dengan artinya. Tidak berapa lama, datanglah seorang wanita berjilbab yang kedatangannya sepertinya ditunggu-tunggu Arya dan ternyata seorang ustadzah yang cukup terkenal. Beliau ternyata diundang untuk memberikan ceramah bertema ibadah haji.

Ustadzah tersebut mulai memberikan ceramah. Ceramah sudah berjalan sekitar sepuluh menit, tiba-tiba saya melihat ibu Arya matanya mulai berkaca-kaca dan berusaha menahan tangis. Saya hanya bisa terdiam dan mencoba memahami perasaannya. Mungkin terharu melihat anaknya akan berangkat haji meskipun beliau belum memiliki kesempatan untuk ibadah haji ataupun umroh. Mungkin sang ibu terharu mendoakan agar perjalan ibadah anaknya dilancarkan dan dimudahkan oleh Allah SWT. Mungkin sang ibu  terharu berdoa agar ibadah anaknya menjadi ladang pahala seluruh keluarga. Mungkin sang ibu terharu berdoa agar diberikan juga kesempatan untuk pergi ketanah suci bersama suami. Mungkin..mungkin..mungkin, begitu banyak pertanyaan kemungkinan di diri saya, yang muncul dari ekspresi haru sang ibu.

Pikirku, ekspresi haru sang ibu sudah pasti mendoakan semua hal yang baik untuk anaknya. Tidak ada doa ibu yang buruk untuk anaknya. Akan tetapi bagaimana dengan sikap anak sebaliknya.

Tiba-tiba terlintas banyak pertanyaan-pertanyaan dalam benak saya. Mengapa Arya tidak mendahulukan kedua orang tuanya untuk beribadah haji, minimal umroh dulu? Apakah sebaiknya kita dahulukan orang tua dari diri kita sendiri, apalagi untuk ibadah? Bukankan restu dan ikhlasnya orang tua akan mempermudah urusan yang akan kita jalani?

Semua pertanyaan-pertanyaan itu saya telan dan coba buang jauh-jauh, mungkin ini hanya pikiran buruk saya. Doa saya hanya satu, semoga air mata sang ibu tidak menjadi penghalang Arya dan istri untuk ibadah ke tanah suci yang rencananya akan berangkat dua minggu kedepan. Aamiin.

Selang dua pekan, saya dikabari oleh Arya bahwa beliau batal berangkat dikarenakan tour dan travelnya ternyata zonk!.

Sontak, saya diam dan dalam hati berucap “Innalillahi wainnaillahi rojiun”.

Lirih saya pun berucap “Semoga kita semua diberi kesempatan dan dimudahkan untuk beribadah ke tanah suci. AAMIIN”.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.