KACAR atau CAKAR ?
Perdebatan antara ibu dan anaknya.
"Mama... Mamaaaaaaa...." teriak Udin sambil berlari kencang dari kamarnya menuju dapur.
"Maaaaa... Mama, di mana?" teriaknya lagi.
Segera mama muncul dari balik pintu kamarnya yang terletak tak jauh dari dapur.
"Kenapa, Din? teriak-teriak siang begini, ada apa?" jawab mama sambil memegang sprei ukuran king size pink ditangannya. Rupanya mama baru selesai membersihkan kamar.
Segera Udin datang menyambar mama lalu memeluknya erat.
"Aku liat ruo, Ma... sereeeeem... takat." ( ruo itu genderuo ya guys ) cerita Udin.
"Aku dikejar-kejar tadi, Ma." lanjutnya.
"Ha, masaaaa? di mana, Din?" tanya mama.
"Di kamar."
"Masa sih? coba, mama lihat."
Lalu, keduanya berjalan masuk ke kamar Udin. Mama dengan sigap mengecek setiap sudut kamar Udin, juga mengecek di bawah tempat tidur sambil membawa sprei yang dipegangnya dari tadi.
"Gak ada kok, Din." kata mama sambil tetap memeluk Udin dan mengusap kepala kecilnya dengan lembut.
"Udin gak boleh takut ya, anak laki harus berani.Kan sudah mau masuk SD bentar lagi." lanjutnya.
"Tapi tadi ada, Maaaa...." rengek Udin.
"Tadi, aku mimpi ruonya ada di kamarku. Terus, aku dikejar-kejar. Terus..."
"Oh, kamu mimpi toh." mama langsung memotong cerita Udin.
"Iya, Ma. Trus aku dikacar, sakiiiitttt." ceritanya masih dengan nada merengek.
Mama dengan bingung bertanya; "ha, kacar? kacar apaan, Nak?"
"Ya, kacar, Ma. Aku dikacar ruo."
"Apaan sih kacar?"
"Kacar, Mamaaaa. Ini tanganku dikacar tadi sama ruo dimimpi."
Sambil berfikir keras sejenak, akhirnya mama mengerti maksud Udin.
"Oh, cakar maksudnya?"
"Bukan, Ma. Kacar!" tegas Udin.
"Yang benar itu cakar, Din. Kamu tadi dicakar dimimpi." sahut mama berusaha mengoreksi Udin yang masih berusia 6 tahun itu.
"Bukaaaan, kacar!. Kacar itu tangan mama digaruk sampe luka, itu kacar!"
"Cakar!"
"Kacar!"
"Cakar!"
"Kacaaaaaarrrrr!"
Begitulah kira-kira perdebatan antara mama dan anak itu ( padahal kita sama-sama tahu mana yang benar kan, Pembaca? hehehe )
"Jadi, cakar kan, Din?" tanya mama lagi dengan nada lembut.
"GAK, kacar, Mama!" Udin kembali menegaskan.
Akhirnya, mama menyerah. "Ya sudah, nanti saat papa pulang dari kantor, kamu cerita ke papa ya kalo kamu tadi dikacar ruo." kata mama sambil jalan menggandeng tangan Udin menuju meja makan.
"Sekarang makan kue ya, mama mau cuci sprei."
Dengan wajah riang gembira, Udin segera melahap donat yang ada di depannya. Rupanya dia sudah melupakan mimpi buruknya tadi bahwa dia di"kacar" ruo.
TAMAT
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.