Empat Museum Berstandar Terbaik di Yogyakarta

Museum Berstandar Terbaik di Yogyakarta

Empat Museum Berstandar Terbaik di Yogyakarta

Siapa yang belum pernah pergi ke Yogyakarta sebagai destinasi wisata atau hanya sekedar berkunjung, karena ada pekerjaan atau perjalanan bisnis ke Yogyakarta? Aku sendiri sudah pernah ke Yogyakarta sebagai tempat wisata itu, sekitar 3-4 kali selama hampir 30 tahun aku hidup. Tetapi biasanya, tempat wisata yang dikunjungi selalu Candi Borobudur, Museum Keraton, Pantai Pangandaran, dan tempat wisata mainstream lainnya.

Kebetulan saat ini, aku sebagai tim content marketing histonation.id membuat infografik mengenai standardisasi museum yang ada di Yogyakarta. Ternyata dari pencarian data-data tersebut, terdapat 27 museum yang ada di Yogyakarta. Sayangnya, ada 4 yang tidak masuk standar yang telah dibuat oleh Kemendikbud, untuk masuk ke dalam kategori museum yang terdaftar dalam standar museum.

Bagi kalian yang penasaran dengan pengkategorian atau bagaimana standarisasi itu di nilai, boleh langsung ke website histonation ya. Berikut ini, aku lampirkan data infografis yang aku dan tim histonation dapat, ketika kami menyusun infografis potret standarisasi museum di Yogyakarta.

Dari 24 museum di Yogyakarta, paling banyak dikelola oleh pihak Yayasan. Namun, 3 dari 4 museum dengan standar (A) dikelola oleh pihak Pemerintah, diantaranya :

  • Museum Benteng Vredeburg oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

  • Museum Negeri Sonobudoyo oleh Pemerintah Daerah Yogyakarta dan

  • Museum Sandi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

1. Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu dikelola Yayasan Ulating Blencong Yogyakarta. Di Museum Ullen Sentalu memiliki paket tur yang bisa dipilih oleh pengunjung yaitu Adiluhung Mataram dan Vorstenlanden. Tur Adiluhung Mataram, para pengunjung akan melihat sejarah Kerajaan Mataram Islam dan juga arca Hindu Budha serta koleksi etnografi pada masa Mataram Islam. Di Tur Vorstenlanden, para pengunjung akan melihat masa-masa kejayaan Kasultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, dan Kadipaten Pakualaman. Untuk tur sendiri para pengunjung dapat memilih untuk melakukan tur bebas atau ditemani oleh Kurator. Serta pengunjung yang melakukan tur melebihi dari 20 orang harus melakukan reservasi terlebih dahulu.

2. Museum Benteng Vredeburg

Museum Benteng Vredeburg, di museum ini kalian akan melihat 4 Koleksi Diorama. Dalam 1 diorama akan dibagi menjadi beberapa minirama. Untuk Diorama 1-4, para pengunjung akan melihat penggambaran peristiwa Pangeran Diponegoro, Proklamasi Kemerdekaan, Perjanjian Renville dan Periode NKRI hingga masa orde baru.

3. Museum Negeri Sonobudoyo

Museum Negeri Sonobudoyo juga tercatat sebagai museum terbesar kedua di Indonesia berdasarkan jumlah koleksinya. Museum ini menampilkan lebih dari 43.000 koleksi yang berkaitan dengan sejarah dan kebudayaan Jawa. Sesuai dengan slogan mereka "Ana, Anjaga, Ambudhaya" yang berarti “Sonobudoyo ada untuk menjaga dan merawat kebudayaan”, dikutip dari website Museum Negeri Sonobudoyo.

4. Museum Sandi

Di Kota Yogyakarta terdapat museum Kriptografi pertama dan satu-satunya di Indonesia, yaitu Museum Sandi. Museum Sandi juga tercatat sebagai salah satu dari tiga museum Kriptografi yang ada di dunia. Museum Kriptografi lainnya dapat kita jumpai di Belanda dan Amerika Serikat. Para pengunjung tidak perlu mengeluarkan uang untuk masuk ke Museum satu ini. Di Museum Sandi kalian juga bisa melihat Agresi Militer ke 2.

Nah, buat kalian sendiri, sudah pernah kah berkunjung ke 4 museum yang aku sebutkan diatas? Semoga artikel ini dapat bermanfaat buat para pembaca sekalian. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak, ya! Berupa like, share, dan komentar di artikelku ini.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.