Logika anak umur 4 tahun

Anastasia Rovina Feb 18, 2023 01:00 760 0

Suatu malam saya sedang malas mendongengkan Bastian, anak saya yang ketika itu masih berumur 4 tahun. Bastian seringnya kalau didongengin tidak hanya mendengarkan, tapi malah banyak pertanyaannya, yang membuat acara mendongeng engga selesai-selesai dan melebar kemana-mana. Kalau saya sedang malas berpikir dan niatnya tinggal baca buku seadanya, acara mendongeng yang harusnya menyenangkan justru berakhir dengan kekesalan. Pernah satu kali saya memilihkan sebuah dongeng berjudul: Ambilkan Bulan, Yah. Baru saja saya membaca judulnya Bastian sudah langsung menghujani saya dengan banyak pertanyaan: "Memang bulan bisa diambi? Kan jauh, gimana caranya? Aku belum pernah diambilin bulan?Ayahnya dia memang bisa ngambilin bulan?" Saat itu dia baru mendengar judulnya saja. Akhirnya dongeng batal dibacakan diganti dengan judul lain sesuai pilihannya. Tentunya memilih-milih dongeng yang dia suka memakan waktu lebih banyak lagi.

Ketika saya merasa tidak siap hadir seutuhnya saat membacakan dongeng untuk anak, saya lebih sering memilih untuk menyanyikan dia lagu anak-anak atau mengajaknya ngobrol-ngobol ringan saja sebelum tidur. Entah itu tentang kejadian siang tadi, entah itu tentang teman-temannya atau apa saja yang kebetulan terlintas dalam pikiran saya saat itu. Inilah salah satu obrolan kami di suatu malam.

Saya:"Bas, sebenernya Bas itu tau ga sih kerjaan Mami itu apa?"

Bastian:"Tau"

Saya:"Emang apa?"

Bastian: "Perawat"

Saya:"Kalo perawat itu kerjaannya ngapain, ya?"

Bastian:"Siram tanaman" ( dia menjawab ini mungkin karena yang sering dia lihat ketika saya di rumah adalah mengurusi tanaman)

Saya:"Salah. Perawat itu kerjanya ngurusin orang sakit, ya?"

Bastian:"Iya"

Saya:" Udah tau ya kerjaan perawat itu apa?! Eh, Bas. Kalo misalnya nanti Mami sakit, kira-kira Bastian mau ga ya ngurusin Mami?"

Bastian:"Engga"

Saya;"Loh? koq ga mau?"

Bastian: "Tadi kan Mami bilang, yang ngurusin orang sakit itu perawat. Aku kan bukan perawat. Aku anak sekolah".