Fucked up Beyond Recognition
Suamiku, Hilang dalam sebuah misi penelitian rahasia

Anak laki laki satu-satunya yang kupunya, Saya melahirkan 2 orang anak, satu Putri dan satu lagi Putra. Aku ingin dia bertumbuh menjadi pria dewasa yang tidak baperan yang tidak melulu menangisi penderitaan dan kesulitan. Suamiku pergi meninggalkan kami begitu saja dan menikah dengan perempuan lain. Pergi dan menikahi wanita lain, begitu saja. Tidak ada rasa bersalah sedikitpun. Karena mungkin memang dia tidak menginginkan pertanggung jawaban kepada anak. Meskipun dia tidak memiliki keturunan dari wanita itu. Dia tidak pernah berkabar dan tidak ingin dihubungi oleh anak-anak, bahkan dengan alasan apapun. Pernah sekali putriku mencoba menghubungi dia, tapi dijawab langsung, "Ini siapa? maaf saya tidak kenal." Klik, telpon terputus. Dan masih banyak hal lain yang sangat mengecewakan anak-anakku. Bagiku, mungkin semua itu dapat kuatasi. Tapi tentu tidak mudah buat anak-anakku. Jadi bagaimanapun, saya selalu berjuang mencari cara bagaimana supaya anak anakku tidak terganggu dengan tragedi rumah tanggaku. Saya ingin mereka memiliki rasa percaya diri yang kuat yang disertai dengan kerendahan hati. Saya tidak ingin mereka direpotkan dengan trauma atau apapun yang membuat mereka tidak bahagia. Saya tidak ingin anak-anakku terpaku pada kesalahan orang lain.
Kata pakar pendidikan anak, bahwa ayah sebagai role model adalah "teladan" yang patut ditiru. Lalu bagaimana jika ayah tidak hadir dalam kehidupan anak anak atau bahkan memberikan contoh buruk pada anak?
Berkali-kali anakku berkelahi. Pernah tangannya bengkak karena mendobrak meja atau duel dengan teman remajanya.
Sebelumnya, jika kutanya mengapa? Pastilah pertanyaanku itu akan memicu anakku dan aku akan berdebat. Anakku akan uring-uringan dan menjawabku dengan ketus. Karena dalam pertemanannya, kejengkelan kawan akan membuat lawannya menghina anakku karena profil bapak kandungnya. Selalu begitu. Lalu anakku yang dalam proses mencari jati diri, akan menanggapi hinaan teman temannya dengan sangat serius. Akhirnya akan terjadi baku pukul dan saling diam. Anakku akan sedih dan mood nya langsung akan berubah jadi pemarah.
Tidak mudah memang memiliki jalan cerita yang berbeda dengan orang lain. Tapi apakah ibu dan anak akan kalah dan konyol karena seorang laki-laki yang disebut ayah tetapi tidak melakukan tanggung jawab sebagai ayah dan berperilaku tidak seperti ayah?
Ini tugas berat buatku sebagai ibu tunggal yang melahirkan anak anak dengan kapasitas hebat. Saya harus mampu hadir dalam kehidupan anak-anak berperan ganda. Satu sisi aku menjadi sosok yang gagah dan perkasa dalam mencari nafkah, di sisi lain saya harus mampu memberikan sosok Bunda yang lemah lembut dan penuh kasih. Saya sendiri tidak mudah melaluinya dalam prosesnya.
Suatu hari, aku berusaha berbicara dari hati ke hati dengan anakku yang tampan dan baik hati itu. Dia mengeluh betapa dia marah dengan keadaan yang dalam pertemanan terkadang tidak terhindarkan untuk tidak berbicara tentang orangtua.
Anakku, jika kamu selalu membawa masalah ini terlalu serius, maka kamu akan selalu kecewa dan terluka. Anggap saja semua ini sebagai lelucon. Joke.
Jika sekali lagi temanmu bertanya dimana Bapakmu, katakan bahwa Bapakmu hilang dalam misi penelitian rahasia antariksa.
Status : FUBER. Fucked up beyond recognition.
Dalam film film superhero, ada beberapa tokoh yang dalam penelitian rahasia, bisa terkena accident sehingga hilang dan tidak dikenali.
Ayah mu salah satunya. Dia bukan tidak bertanggung jawab. Dia hilang dalam misi besar. Statusnya tidak ditemukan. Jadi, kamu tidak perlu merasa terhina karena diabaikan oleh Ayah kandungmu.
Anakku tertawa terpingkal pingkal. "Oh gitu ya Ma... ?" tanyanya. Iya jawabku. "Setidaknya itu membuatmu tidak terlalu serius dan membuatmu terhindar dari baper, Anakku. Fokuslah belajar. Biar bisa masuk SMA terbaik dan kuliah. Memiliki masa depan yang baik. " Begitulah, terkadang tak perlu membuat ruang untuk rasa sedih. Terkadang menjadi kuat berarti mampu menertawakan kesedihan."
Relakan hatimu, Anakku..
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.