Siapa Bilang Masak Soto Betawi Itu Ribet?
Selama ini setiap kali suami dan saya ingin makan soto Betawi kami selalu menikmati dengan membeli makanan tersebut. Tidak pernah terpintas di kepala saya untuk memasak sendiri menu istimewa ini. Beda halnya dengan memasak soto ayam kuning yang cukup digemari suami dan anak- anak. Asumsi saya memasak soto Betawi itu ribet. Dan ternyata saya salah besar! Hehehe.
Hari Sabtu tanggal 14 Agustus 2021 komunitas The Writers mengadakan acara belajar masak bersama bu Lily Setiadinata. Salah seorang anggota komunitas The Writers yang mau tulus berbagi ilmu dalam bidang kuliner. Ibu Lily sendiri sendiri adalah ahli kuliner dengan puluhan tahun pengalaman dalam bidangnya. Bersama Tania anaknya saat ini menjalankan bisnis resto dan katering aneka kuliner Nusantara. Soto Betawi adalah salah satu menu andalan mereka di resto Rempah Kita yang berada di Senayan City.
Yang sangat menarik saat zoom berlangsung Bu Lily bukan hanya mempraktekkan cara memasak soto Betawi. Ibu terampil ini berbagi ragam teknik dalam cara memasak, info mengenai aneka soto di Indonesia dan bagaimana menyajikan hidangan sehingga terlihat menarik difoto. Percaya gak ? Indonesia memiliki soto terbanyak di dunia. Ada 75 macam soto dengan ragam terbanyak berasal dari Jawa Timur. Jenis soto ayam menduduki 55% lalu diikuti dengan soto daging. Luar biasa warisan kuliner nusantara kita!
Bu Lily bercerita bagaimana dia sendiri belajar dari hasil pengamatan di salah satu warung Soto Betawi di Jakarta puluhan tahun lalu. Daging atau jerohan tidak perlu diblansir terlebih dahulu. Itulah salah satu kunci kesedapan hidangan ini. Blansir adalah metode merebus daging lalu airnya dibuang dan dagingnya dicuci, setelahnya daging baru dimasak kembali. Belajar dari pengalaman itu bu Lily saat praktek bersama tidak menggunakan teknik ini. Daging sengkel cukup direbus bersama 4 liter air, 4 daun salam dan 4 daun jeruk. Lalu kemudian diberikan garam satu sendok teh. Bu Lili menawarkan merebus dengan air biasa lalu menggunakan masako (opsional) atau dapat juga menggunakan air kaldu (kaldu akan menambah kelezatan rasa dari kuah soto).
“Daun jeruk selalu saya sobek- sobek supaya keluar flavournya, kalau gak disobek- sobek percuma”, begitu penjelasannya saat memasak soto ini. Kembali saya terpesona karena biasanya saya hanya mencelupkan daun jeruk ke dalam setiap masakan saya.
Juru koki kembali berbagi tips bagaimana memasak daging agar empuk dengan jurus jitu. Jika ada ibu Rumah Tangga keren yang menemukan teknik 5-30-7, Bu Lily melalui pengalaman dan pengamatannya menganjurkan teknik 12-30-12. Daging direbus sampai mendidih lalu dihitung dua belas menit dari waktu tersebut. Tutup panci, matikan kompor dan diamkan selama 30 menit. Lalu buka kembali panci dan masak kembali selama 12 menit. Wah…selain daging menjadi empuk cara ini sangat hemat listrik dan gas. Saya kemana aja yah selama ini? hihihi
Bahan yang dibagi untuk memasak soto Betawi sangat sederhana dan sama sekali tidak ada proses menumis dengan minyak seperti yang selama ini saya lakukan ketika memasak soto ayam. Bahan- bahan dicuci lalu ditumbuk kemudian dimasukkan ke dalam rebusan daging yang sudah empuk. Bu Lily lebih senang memasak dengan biji pala, kayu manis, cengkeh dan lada utuh karena setelah memasak tidak menimbulkan kesan air telihat keruh dan kotor. Empat bahan ini hanya perlu ditumbuk sebentar.
Bahan- bahan yang diperlukan dalam memasak Soto Betawi:
1 kg daging sengkel
300 gr bawang merah(diiris tipis)
1 biji pala
2 potong kayung manis
8 buah cengkeh
1 sdt biji merica
2 sereh
jahe
500 gr santan
100 gr susu kental manis
1 sdm susu bubuk
pelengkap:
sambal (cabe rawit merah cukup direbus lalu diblender), tomat, kentang, daun bawang, daun seledri, jeruk nipis, emping, bawang goreng, kecap
Ketika semua bumbu sudah masuk dan dan menyatu dengan kuah rebusan daging, daging diangkat dari panci. Setelahnya air kuah soto disaring. Hmmm… kuahnya aja udah keliatan seger bangeeet.
Oh iya jadi inget disinilah bu Lily ngasi rahasia kenapa soto- soto yang dijual di warung gak ada yang bisa ngalahin rasanya. Karena ternyata panci yang besar itu gak pernah dicuci, jadi bahan- bahan bekas memasak yang nempel di panci di pakai terus- menerus. Setelah saring dipakai lagi, masukin daging dan bahan-bahan baru kemudian disaring lagi. Akhirnya semua ampas hancur dan menjadi bagian dari kuah soto itu sendiri. Hahahaha…kaget sih pas tau itu tapi yah itulah yang bikin rasanya soto abang di warung- warung juara.
Nah… setelah semua bahan sudah disaring barulah kuah ditambah dengan santan. Penggunaan santan atau susu semua tergantung kepada pilihan masing- masing orang. Bu Lily senang menggunakan santan hasil perasan sendiri. Proses itu mengingatkan akan ibu mertua saya. Beliau yang pertama kali mengajari saya memeras santan dari parutan kelapa untuk membuat gulai ikan kepala Kakap sewaktu kami sekeluarga masih tinggal di Balikpapan.
Melanjutkan proses memasak soto Betawi, bu Lily menjelaskan perlu kondisi khusus agar santal tidak pecah saat dimasak. Kondisi panci berasap tapi tidak mendidih lalu santan dimasukkan. Tangan kiri masukin santan dan tangan kanan mengaduk. Masuknyapun tipis- tipis, sambil terus diaduk dan ditarik perlahan- lahan. Api tetap dalam posisi sedang, sampai air sudah mulai mendidih. Lalu kuahnya siap disajikan. Taraa… jadilah soto Betawi anti gagal dan anti ribet kita hehehe.
Sebenarnya ada juga versi kedua soto Betawi ini tapi lebih ribet dalam prosesnya. Mengapa lebih ribet? karena perlu bahan- bahan tambahan dan perlu ditumis dengan minyak. Bahan yang membedakannya adalah tambahan bawang putih, jintan, bunga lawang dan kemiri. Melihat aneka rempah ini, saya seperti teringat jaman sebelum Indonesia merdeka. Rempah kita dibawa bangsa Portugis dan Belanda untuk diperjualbelikan di daratan Eropa. Konon harganya bisa disandingkan dengan emas pada jaman tersebut.
Kembali ke dunia masak- memasak. Sebelum acara zoom belajar memasak berakhir, lagi- lagi saya mendapatkan ilmu di dunia kuliner. Tips bagaimana caranya agar menu soto Betawi terlihat cantik. Jadi mangkok yang akan kita foto kita isi dengan agar- agar terlebih dahulu. Waaa…ternyata hasilnya keren banget! Daging dan bahan pelengkap jadi tidak terlihat tenggelam. Diakhiri dengan memberi kuah soto yang disiram dari samping. Kitapun dapat menghidangkan makanan di rumah dengan teknik ini. Dijamin keliatan lebih bersih dan makin menggoda. Tidak lupa menghidangkannya dengan emping, sambal, kecap dan garam di meja makan.
Ah banyak sekali tips yang dibagi bu Lily hari Sabtu kemarin. Terima kasih banyak Bu Lily, semoga ibu dan keluarga senantiasa sehat dan usaha kulinernya laris manis. Menjelang ulang tahun Kemerdekaan RI ke- 76 saya belajar memasak salah satu makanan favorit suami saya. Anak- anakpun ikut menikmati hidangan salah jenis soto khas nusantara ini. Thanks God…thanks to the Writers…Siapa bilang masak soto Betawi itu ribet?
#sotobetawi#kulinernusantara#rempahkita#Dirgahayu RI ke- 76
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.