Creepy Cat

Baru kali ini ketemu kucing ngeselin begini. Kayaknya enggak waras juga.

Creepy Cat
Polibag sobek korban amukan si méng. Foto: rase

Meoooong .... Meeeeoooooong ....

Suara dengan setelan treble kegedean itu memanggil-manggil dari luar. Hari masih pagi, baru lewat dikit dari pukul 5. Aku lagi ritual pagi di dapur.

Jujur, kali ini aku malas membukakan pintu. Kucing tetangga yang hobi maen ke rumah kami itu, lama-lama ngeselin.

Kucing itu berganti nama beberapa kali, sampai akhirnya kami panggil méng. Bulunya berwarna mix hitam, oren dan dominan putih. Cantik, sih, .. tapi itu tadi ... lama-lama ngeselin.

Di kamar, dia kularang ke tumpukan baju di kolong tempat tidur. Tumpukan itu masih di sana karena menunggu giliran disetrika. Aku tidak mau si méng ke situ. Pasti dia mau tiduran, yang artinya bakalan banyak bulu nempel di pakaian. 

"HUSS HUSS HUSS!" usirku.

Sudah lebih dari lima kali aku ngusir dia supaya tidak ke tumpukan itu. Sayangnya, dia ngeyel dan ngeyel lagi. Sentilan di telinga tidak mempan. Biasanya pintu kamar lalu kututup saja, daripada bikin emosi.

Beberapa kali, méng sleep over. Nah, kekurangajaran dia mulai nampak. Dia sering mengincar posisi di kepala anakku atau kepalaku (ketika kami tidur), dan dia mainkan rambut dan kadang nggigit. Enggak sopan! Sudah dilarang, distop dan disentil, enggak mempan. Dia ulangi lagi ulangi lagi. Doh! Tindakan terakhir sih, biasanya, kuangkat dia dan keluarkan dari rumah.

Yang juga ngeselin, dia tuh, dikasi minum di wadah tersendiri, selalu endingnya tumpah! Awalnya kirain karena kesenggol, ya, karena kuletakkan di samping tempat makan. Ternyata beberapa kali kulihat, dia sengaja membalikkan tempat minum! Kirain karena tempat minum kecil. Setelah kuganti lebih besar pun, sama aja. Lama-lama aku kesel dan tak pernah lagi kusediakan minum. 

Eeehhh ... dia selalu ribut cari-cari minumnya. Aku diemin. Ternyata dia kemudian ngotak-atik pot tanemanku. Piring di bawah pot yang berisi air, itu yang dincer si kucing ini. Sekali pernah, pot tanamanku terjungkal karenanya. Keseeeeelll!!!!

Meoooong .... Meeeeoooooong ....

Semalam dia menyambutku di dalam rumah. Ripanya anakku yang ajak dia masuk. Karena capek pulang kerja, aku malas maen drama sama kucing. Kuangkat dia dan kuletakkan di luar.

Meoooong .... Meeeeoooooong ....

Pagi tadi dia panggil-panggil. Kutuang dryfood ke wadahnya di luar, lalu kututup kembali pintu.

Meoooong .... Meeeeoooooong ....

Usai makan dia kembali ribut. Entah porsinya pengen nambah, atau apa. Aku sibuk dan cuek.

Sampai akhirnya pas anakku berangkat sekolah, kusaksikan polybagku (yang ada di teras depan) koyak, dan isnya tumpah.

HAAA???

WAH! PELANGGARAN!!!

Itu polibag isi anakan cocor bebek yang mungil-mungil. Belum juga setengah kuku besarnya. Dengan hati-hati kupindahkan ke polibag ini supaya setelah besar mudah dipindah lagi ke tanah. Ehhh .. malaaah ..

Memperhatikan polibag yang terkoyak, aku jadinya berpikir. Ni kucing enggak waras, kali, ya? Ngapain coba, dia ngamuk ke polibagku?

Fixed. Aku mau jauh-jauh dari creepy cat satu ini. Tanamanku sebagian mo kupindah ke halaman belakang. Sepertinya harus segera. (rase)

​​​​

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.