Bapak Pemulung
![Bapak Pemulung](https://thewriters.id/uploads/images/image_750x_5f6c01b9bf0a8.jpg)
"Mampir Indoapril dulu, Yah. Mau ke ATM."
"Oke."
Suami saya memarkirkan mobil di depan gerbang komplek. Saya keluar dan menuju minimarket yang berada persis di samping gerbang. Karena saya mengatakan tak akan lama, Pak Suami tak ikut turun.
Di pinggiran trotoar yang membatasi jalan masuk komplek dengan komplek ruko, seorang bapak tua duduk melepas lelah. Sebuah karung--entah berisi apa, mungkin sampah--teronggok di sisinya. Saya beberapa kali melihatnya di sana. Kali ini saya tak ingin hanya diam.
Memasuki minimarket, saya langsung menuju mesin ATM yang tak ada antrian. Transaksi recehan beres.
Hei, mumpung ada di sini, kenapa nggak sekalian beli roti untuk sarapan besok? Sampo dan sabun mandi kayaknya mau habis. Anak-anak biasanya mencari camilan keripik atau biskuit. Buah sepertinya segar untuk siang ini.
Oh ya, kopi dingin enak juga.
Sampai di dekat kasir, saya mengambil beberapa pak kue tradisional dan sebotol air mineral. Saya tak lupa niat saya untuk memberikannya pada bapak pemulung di pinggir jalan depan sana.
Begitu keluar, saya langsung mencari si bapak.
Hei, dia di mana?
Saya celingak-celinguk mencari, tak ada penampakannya di mana pun. Mungkin dia sudah selesai beristirahat dan melanjutkan kerjanya mengorek sampah?
Seketika saya menyesal keasyikan belanja. Bungkusan berisi kue-kue dan air botolan itu akhirnya saya berikan pada orang yang memikul dagangan sapu dan barang-barang plastik, yang kebetulan lewat di depan toko.
Semoga kita ketemu lagi, Bapak pemulung.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.