Ada Rezeki dalam Hujan

Kita tidak pernah tahu hal apa yang bisa membawa rezeki datang pada kita, bahkan pada setetes air hujanpun bisa menjadi berkah bagi mereka yang mensyukurinya.

Ada Rezeki dalam Hujan
sumber: google

“Duh, ujan deres banget gak berhenti dari sore, mau balik kan susah gini.”
Sesaat aku menoleh ke arah sumber suara. Seorang remaja dan dua orang temannya terlihat gusar memandang hujan yang turun deras di sebuah mall di kawasan Simpang Lima. 

Awalnya aku hanya diam tetapi hatiku tergelitik juga. Ingin merutuk tetapi tak ada guna. Aku merogoh gawai di dalam tasku untuk segera memesan layanan taksi online. Sembari menunggu driver menjemput, datanglah bapak-bapak berusia lebih dari 60 tahun bertopi kantong kresek putih sedangkan sekujur tubuhnya basah kuyup.

Beliau menawarkan jasa ojek payung dengan dua buah payung di kanan dan kiri tangannya. Satu payungnya terbuka dan siap menjemput pelanggan, tak peduli meski tubuhnya yang memasuki usia senja menggigil sedari tadi. 

Hujan. Kita tahu bahwa hujan adalah berkah. Hujan adalah rezeki di setiap tetesnya membasahi bumi-Nya. Tetapi terkadang manusia lupa, sesekali mengomel jika hari terlalu terik, tetapi saat hujan turun kembali mengumpat mengapa pula hujan tak kunjung reda sedangkan jalanan tergenang dipenuhi air sana-sini.

Tahukah? Dalam setiap derasnya ada doa dari mereka, bapak-bapak penyedia ojek payung yang meraup rezeki disaat orang lain berharap hujan segera berhenti. Rupiah demi rupiah dia terima dengan ikhlas tanpa mematok harga. 

“Pak, sudah lama ojek payung begini?”

“ya kalau hujan saja, Mbak.”

Aku hanya bisa tersenyum trenyuh. Rata-rata dari mereka adalah tukang becak atau sekadar pedagang kaki lima di kawasan Simpang Lima.

“Lah gimana? Wong sekarang semua serba pencet handphone. Ojek, taksi, dhahar mawon pesen hape, Mbak. Bapak puluhan tahun narik becak. Kalau jaman sudah serba pencet-pencet ya nasib-nasiban, Mbak, buat orang kecil seperti bapak ini.”

Deg. Aku terdiam, lalu tersenyum tak dapat berkata. Hanya ucapan terima kasih meluncur dari bibirku. Aku menyerahkan lembaran rupiah sebagai bayaran jasa ojek payung si bapak.

“Tuhan Mahaadil, rezeki sudah ada yang atur, Pak. Semoga bapak sehat selalu.” Batinku kemudian dan bergegas masuk ke mobil yang kupesan lewat layanan aplikasi daring.

Tuhan selalu mendatangkan rezeki dari arah yang tak pernah kita duga, bahkan dari derasanya air hujan yang turun membasahi bumi-Nya.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.