Sang Angin

Sang Angin meniup sepoi- sepoi
Menyegarkan wajah merah merona berseri
Sang Angin membelai lembut lalu hanyut terbawa aliran darah yang mendidih
Betapa bahagia ketika angin berlimpah dan tak ingin pergi
Namun pada suatu hari, Sang Angin perlahan berlalu... tak lagi mendiami
Bapak itu bertanya pada awan berarak tak jauh berdiri
"Apakah Kau bisa datang menjengukku hari ini?"
Awan menyanggupi sedang Sang Angin tersenyum perlahan lalu terbang menghampiri
Dia tak sanggup mendengar awan ikut merengek setiap hari
Angin tak bebas berhembus karena dia harus dibeli
Adalah awan dan ucapan yang bersatu pagi ini
Pohon Mangga turut menari di bawah matahari
Aromanya menguar di udara yang sunyi sepi
Mencium lidah yang semangat tak terperi
Adalah awan dan ucapan yang bersatu pagi ini
Kapas- kapas berguguran dari pohon yang menjulang tinggi
Jeritan hati nyanyikan lagu sendu yang tak terbendung lagi dan lagi
Namun angin terus berlari dan menghampiri
Di ujung jalan ada Penenun yang memintal dan menenun dengan penuh kasih
Terbentang kain megah penuh warna- warni....hingga tiba suatu saat nanti
The Green, 21 Juli 2021
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.