POHON MANGGA TUA DI DEPAN RUMAH
Lokasi kejadian di Perumahan Raffles Hills blok E, Harjamukti Cimanggis Depok

Tadi sore saya baru pulang dari camping, langsung kaget banget ngeliat pohon mangga besar di tanah fasum di depan rumah saya sudah habis ditebang. Suami saya langsung menghampiri tukang yang sedang mengerjakan penebangan pohon tersebut. "Pak, koq pohonnya ditebang? Siapa yang suruh?"
Si bapak tukang menjawab, "Ini Pak, yg punya rumah ini yg suruh", sambil menunjuk rumah di depan rumah saya.
"Apa sudah koordinasi dengan Pak RT?" Tanya suami saya lagi.
"Wah, sy ga tau, Pak. Saya cuma terima perintah untuk tebang dari yg punya rumah ini," kata si bapak tukang sambil sekali lagi menunjuk rumah di depan rumah saya.
"Percuma deh, ga usah tanya ke mereka. Nanti sy tanya sama Ibu RT aja," kata saya sambil menarik suami saya masuk.
Dan saya pun langsung WA ke Ibu RT, Pak Widodo Satpam & ke dua orang tetangga saya, Ibu Dini & Ibu Paulina. Jawaban yg paling cepat sy dapat dari Pak Widodo. Menurut Pak Widodo memang ada ajuan dari warga E5/1 untuk menebang pohon tersebut. Menurutnya karena pohon mangga itu sudah tua & rawan roboh. Jadi sudah koordinasi dengan salah seorang pengurus RT, Pak Candra dan sudah diizinkan. Dengan syarat diganti dengan tanaman baru. Dan untuk biaya penebangan ditanggung warga E5/1.
Dari Ibu Paulina sy dapat info, ternyata pohon besar yg ditebang itu ga cuma satu tapi ada dua. Terus terang sy sangat menyesali ini. Pohon itu sudah ada di sana sangat lama. Sudah jadi peneduh & penyumbang oksigen untuk saya & keluarga & tentunya utk tetangga2 di sekitar rumah saya. Dan selalu jadi penghibur di saat musim mangga tiba. Saya sering lihat banyak mbak2 & tukang yang bisa menikmati buah dari pohon tersebut, meskipun cuma harus memungut dari yang jatuh ke tanah.
Pohon itu sudah ada di sana dari awal saya pindah ke Blok E2, jadi umurnya memang sudah lebih dari 20 tahun. Tapi apakah pohon itu rawan roboh? Kalau rekomendasi bahwa rawan roboh ini datang dari Dinas Pertamanan ato dinas LHK, saya akan sangat maklum. Tapi apakah memang sudah ada rekomendasi dari Dinas terkait? Kayaknya sih ga.
Saya ingat pohon mangga di rumah kakek saya di Padang Panjang. Pohon itu sudah ada di sana sejak saya masih anak2. Pertama kali saya diajak berlibur ke sana, umur saya baru 8 tahun. Dan pohon mangga itu sudah berdiri kokoh di sana. Terakhir kali saya ke sana pada tahun 2018, pohon itu masih berdiri dengan kokoh di sana. Batangnya diselimuti pohon2 pakis & tanduk menjangan. Daunnya rimbun meneduhi halaman depan rumah. Dan pohon itu masih berbuah dengan rajin dan buahnya menjadi milik semua tetangga karena rumah pusako tersebut sekarang kosong.
Kalo sekarang umur saya sudah 52 tahun, artinya pohon itu juga sudah berumur hampir 50 tahun, atau mungkin juga sudah lebih tua dari saya.
Menurut informasi Dinas Lingkungan Hidup, Pohon mangga adalah tanaman berumur panjang, bahkan beberapa spesiesnya dapat berbuah hingga umur 300 tahun. Akarnya mampu tumbuh ke dalam tanah hingga mencapai kedalaman 6 meter dan akar cabang menyebar ke samping.
https://dlh.probolinggokab.go.id/mangga/#:~:text=Pohon%20mangga%20adalah%20tanaman%20berumur,akar%20cabang%20menyebar%20ke%20samping.
Miris sekali melihat batang pohon mangga yg kokoh di tanah fasum itu sudah termutilasi menjadi potongan2 kecil yang tergeletak di tanah. Di tengah issue buruknya kondisi udara sekarang, adanya pohon rimbun benar2 menjadi penolong & penyejuk. Tapi yang ada di hadapan saya adalah 2 pohon besar yang ditebang. Dengan alasan peremajaan, memang akan ada pohon pengganti nantinya. Menurut bapak tukang yang menggali tanah, konon kabarnya akan ada 3 pohon duren yang akan ditanam di sana, yang juga difasilitasi oleh pemilik rumah E5/1. Entah berapa tahun lagi kita harus menunggu untuk bisa menikmati rimbunnya pohon2 duren itu. Klo untuk makan buahnya, besok juga bisa beli di TOP toko buah segar.
#saya menulis karena saya sedih
#DinasLingkunganHidup
#dinaslingkunganhidupdepok
#DinasPertamanan
#dinaspertamanandepok
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.