Nyupir, Nyuci Piring

Nyupir, Nyuci Piring
Pict: Pinterest.
Nyupir, Nyuci Piring

Setelah mematikan kompor, aku bergegas membereskan peralatan masak yang kotor. "Alhamdulillah, tinggalkan satu lagi tugas negara." Gumamku dalam hati.

Tiba- tiba suami menghampiri dan bertanya "Sayang, saos yang kamu buat kok beda rasanya?"

"Beda apanya, bukankah resepnya sama." Tanyaku balik dengan kebigungan.

"Ngak sayang, yang kamu masak rasanya lebih mantap dan wuueenaak." Jawabnya dengan ajukan jempol.

Sejak buka "ghost kitchen" dua bulan yang lalu. Tugas masak saos, suami yang ambil kendali. Karena dia yang meramu resep sampai ketemu rasa yang nangih.

"Aah, masak sich? Ini pasti kamu mau delegasikan tugasmu ke aku, kan? Kamu pintar sekali soft- delegasinya.

Soft delegasi? Dia bertanya raut wajah tercengang.

"Kan, kalau kita jualan, pakai soft selling. Teknik menjual tanpa terlihat berjualan. Kalau soft-delegasi, memberikan tugas tanpa terlihat menugaskan." Cerocosku.

"Ngaklah sayang, ini benaran." Ngelesnya sambil ketawa.

“Oke deh, siap." Kataku dengan anggukkan tanda setuju.

Babang beb? Panggilku dengan suara manja. Tugas masak saos aku yang buat. Aku mau delegasikan juga tugasku ke kamu.

"Emang apa tugasnya sayang?"

 Sebelum menjelaskan, aku mengajak menautkan kelinking tanda setuju.

“Aku mau delegasikan tugas nyupir ke kamu”. Sahutku.

"Eh sayang, nyupir apa? "Bukannya kita belum punya mobil?" "Sejak kapan kita punya mobil?" Tanya suami beruntun.

“Ada."  Balasku membuatnya semakin linglung.

“Nyupir, nyuci piring abang beeb."

“Hahahaha…..” Dia langsung ketawa ngakak.

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.