TAKDIR BERGELOMBANG
CARE: Berarti peduli terhadap diri, orang lain dan lingkungan

“Ayah hati-hati; masker udah?, sajadah udah?, jaga jarak 1 meter,! ga kontak fisik! dan selesai sholat langsung pulang!!!!!!” kata putri Bungsuku Tegas.
Dan ketika pulang sudah ditunggu untuk cuci tangan, ganti baju, mandi, bla-bla dst, dst.
Demikian kendali Putri bungsuKu sebagai jalan tengah (karena Beliau belon setuju dgn keputusanku untuk kembali ke Masjid)
Hari ini adalah hari pertama Saya sholat di Masjid setelah 20 Minggu lebih melakukan personal Lockdown. Saya memutuskan keluar kandang setelah ada tutorial lengkap protokol keluar/masuk rumah dan protokol ke/dari mesjid.
Saat berjalan menuju Masjid, Saya bertemu sekelompok anak-anak sedang asyik bermain, ada yang bermain layangan, bercanda, main game dari smartphone dan maen sepedaan.
Mereka kangen kumpul-kumpel lagi, pikirku. Namun aku berhenti sejenak dan amati dengan teliti,
Subhanalloh, tak satupun dari mereka pake masker.
Hatiku bergemuruh ga karuan melihat kondisi ini.
“Gimana sih para Ortu dari Anak-anak tersebut?”Gumamku dalam hati
Karena Iqomah segera berkumandang, Aku teruskan langkah menuju Masjid.
Aku lihat ada hand Sanitizer disetiap pintu, aman pikirku. Dan langsung masuk ke dalam Masjid. Timer menunjukkan 30 detik menuju Sholat Dzuhur artinya Aku tak sempat untuk sholat Tahiyyatul Masjid dan Masjid penuh (aturan kapasitas maksimum 50% tidak dipatuhi).
Saat Aku amati Jamaah Masjid, ternyata situasinya 11-12 dengan Anak-anak yang di lapangan. Jamaah penuh dengan jarak sholat hanya 30 Cm kiri kanan.
Parahnya lagi lebih dari 50% Jamaah tidak menggunakan masker. Padahal usia Jamaah tersebut rata-rata di atas 40 tahun dan 40% diantaranya berusia diatas 50 tahun, ditambah dengan puluhan anak2.
Selama sholat aku tidak tenang dan begitu Salam Aku langsung pulang.
Sesampainya di Rumah, setelah mengikuti protokol masuk rumah, Aku ceritakan kondisi yg Kulihat di lapangan dan Masjid.
Spontan putri bungsuku melotot, “kembali di rumah aja Ayah. Karena Kita tidak tahu siapa yg OTG, ODP, dan PDP”. katanya Tegas.
Aku cuma terdiam dan mulai menikmati makan siang.
Aku pikir putriku benar siih, karena informasi ttg status Covid19 dari pak RW, Kelurahan, Kodya, Pemprov dan aplikasi yg digunakan Perusahaanku indikasinya semua SAMA, MERAH!!!!!!!!
Aku ga’ mau menanggung resiko kalo hal/hal yg tdk diinginkan terjadi.
PEDULI dan LINDUNGI.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.