Memutih bukan wajah

Memutih bukan wajah

Jika kamu belum mengalaminya sendiri dengan kamu akan berteriak " yah kamu uban ?" . Mulai saran mu yang tidak berguna keluar, coba deh pakai ini itu. Tapi begitu saya mengalaminya sendiri sepertinya semua saran yang pernah terlontar itu emang ga guna. Mungkin mereka yang pernah saya berikan saran mengutuki dalam hati  " rasain kalau saya uban ". Memang rasain , karena uban itu tidak terasa tiba- tiba muncul satu pendek dicabuti susah , lalu muncul lagi dua, tiga, empat, lima dan tak terhitung. Kata adikmu " kayaknnya karena saya sudah tua". walaupun iya pasti saya menyangkalnya, wanita mana yang mau dikatakan tua ? Rugi dong ribet- ribet pakai skincare kan ? Belum lagi kalau mahal, iya ga. Lalu alasan saya " ini karena rambut saya sering terkena bahan kimia, keseringan smoothing ". Adik saya mana perduli wong dia laki- laki mana ngerti smoothing itu kayak apa, ah belum lagi kalau pegawai salonnya agak kurang terampil bisa- bisa telingamu ikutan kena catok, panas. Mereka mah nyengir aja bilang ' maaf mbk". 

Kalaupun rambut saya putih menyeluruh saya ga pede, sebagian putih juga ga PD ? Karena masih melekat kesan tuanya. Mulailah saya menutupi uban dengan semir. Awalnya warna coklat. Entah mau ngirit atau malu saya semir sendiri. Yang saya semir cuma bagian yang beruban. Jadi masalah selesai kan . Sebulan kemudian muncul lagi , jadi kalau sudah uban itu setiap tumbuh rambut baru sepertinya warnanya putih jadi sekali uban selamanya ubanan. Seperti itu . Uban itu ga ada obatnya, sepengetahuan saya, Walaupun banyak artikel - artikel tentang menghilangkan uban yang saya baca tok sih ga saya praktekan . Karena saya tidak mempercayai artikel itu setau saya uban hanya bisa ditutupi. kemunculan lagi uban ini tentu saya semir lagi masih dengan warna coklat eh kali ini tidak berhasil setelah keramas warna nya masih putih. Busyet uban pun bertransformasi. Saya pilih memakai warna hitam barulah ketutup. Jadi bisa kebayang seperti apa warna rambut  saya, ada yang hitam, ada yang coklat, ada yang pirang. Karena aslinya warna rambut saya juga tidak hitam. Ah bodo amat selama warna putihnya tertutupi sementara sebelum rambutnya menumbuh kembali. ketahuilah bahwa setiap bulan rambutmu tambah panjang 1 cm.Jadi bisa dipastikan setiap bulan saya nyemir. capek dong kan , iya. 

Suatu hari tiba saatnya rambut saya dismoothing, dan apa kata pegawai salonnya. " mbk kok warna rambutnya begini, ga karuan ?"  tau kan saya jawab apa. 'harusnya ya mbk jangan semir sendiri atau pakai warna yang sama deh biar ga kayak gini warna rambutnya' saya nyengir aja. "belum tau sih kamu rasanya ubanan, memutih tiap bulan" dalam hati saya karena saya malas ribut kalau saya sampaikan langsung. Ah setiap memutih bisa dipastikan saya ngeluh, ngomel- ngomel ga jelas. Kalau terdengar adik saya pasti saya disarankan 'biaranin aja , emang kenapa ? Atau sekalian aja kamu semir putih semua kan ga capek bolak - balik nyemir". Aku mendelik dan berkata "tua". "Akhirnya ngaku juga tua kan" diledikin adikku. Ah dia memang adik kampret.

 

 

 

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.