Memaknai Meja Makan

Memaknai Meja Makan

Aku selalu memikirkannya. Sejak awal melihat benda itu ada di rumah. Sebenarnya benda itu bukan hal yang aneh, malah mungkin menjadi simbol dari sebuah keluarga dan itu hal yang wajar. Tapi aku melihatnya aneh karena ada di rumahku. Benda apakah itu? 
Coba sama-sama kita menebaknya. Suatu benda yang menjadi tempat berkumpulnya keluarga, benda yang menjadi momen rekat dan akrabnya suatu keluarga, benda yang menjadi tempat suatu keluarga untuk saling berbincang satu sama lain. Apakah sudah mulai menggambarkan benda apakah itu? 
Ya, tentu saja itu adalah meja makan.
Lalu kenapa itu menjadi hal yang aneh?


Suatu kali, aku pernah menjadikan hal ini sebagai status. Sewaktu masih zamannya BBM. 
"Benda teraneh yang ada di rumah adalah meja makan." Sebenarnya simpel saja alasan kenapa aku membuat status seperti itu, tapi seorang teman langsung membalas dan mengatakan, "Hal apa yang mendasari kamu untuk mengatakan hal teraneh yang ada di rumah adalah meja makan?" Dan tambahan karena waktu itu lagi skripsi ia juga mengatakan kalau pikirannya belum sebebas seseorang yang bisa mengatakan meja makan adalah hal teraneh yang ada di rumah.


Waktu itu aku malah berpikir kalau yang aneh adalah dia. Kenapa status meja makan bisa menjadi simbol kebebasan berpikir untuknya. Padahal alasanku mengatakan itu hanya karena meja makan yang ada di rumah tak pernah digunakan. Jadi untuk apa membeli meja makan kalau hanya untuk menjadi pajangan? 
Dalam hal ini memang aku memasukan suatu momen. Aku rindu makan bersama keluarga dalam satu ruang dan satu waktu, malah hal itu tak pernah dilakukan. Sewaktu kecil pernah beberapa kali makan bareng walaupun tanpa meja makan, hanya gelaran. 
Tapi itu menjadi momen yang melekat di pikiran hingga bertahun-tahun kemudian.
Hal ini juga menjadikan impianku sesederhana untuk membangun keluarga yang bisa makan bersama. Saling berbagi cerita, menaburkan emosi dan apa yang dirasa, membangun ikatan yang menambah lekat keluarga. Hanya itu.
Dan mungkin akhirnya aku mengerti, apa hubungan meja makan dan kebebasan.

Dari situ aku berpikir kalau dalam sebuah simbol yang melekat ke sesuatu dapat menjadi simbol yang lain dan lebih bermakna. Dari sebuah meja makan aku memiliki impian, dari sebuah meja makan aku menemukan kebebasan, dari sebuah meja makan aku menuangkan pikiran. Bahwa mimpi itu terkadang tak perlu sesuatu yang besar. Impian yang kecil pun mampu menghasilkan hal yang besar selama itu menghadirkan kebahagiaan.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.