“Mahasiswa Zaman Now : Sukses Kuliah Sukses Berdakwah”

“Mahasiswa Zaman Now : Sukses Kuliah Sukses Berdakwah”

Seiring dengan perkembangan jaman nilai-nilai ke-islaman di kalangan anak-anak, remaja ataupun orang dewasa semakin memudar. Kemerosotan moral merupakan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di masyarakat. Dimana kita lihat, kasus korupsi, kekerasan seksual, tawuran di kalangan pelajar, tingginya tingkat kriminalitas, serta pergaulan bebas dan masih banyak contoh lainnya.

Banyak hal-hal menyimpang yang sedang melanda kebanyakan kaum remaja di Indonesia salah satunya seperti maraknya kasus narkoba yang beredar. Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik , 24,5% penduduk Indonesia adalah pemuda kisaran 19-30 tahun secara kuantitas angka 24,5% cukuplah besar. Dengan angka ini seharusnya Indonesia lebih maju karena jumlah warga yang memilki usia produktif cukup lumayan tinggi. Apakah kita sudah mendapatkan bentuk positif dari fakta tersebut? Apa yang sudah kita berikan untuk umat saat ini? Apakah pemuda islam sudah bisa menjawab dan menjadi solusi permasalahan umat ini?

Data badan narkotika nasional bahwa 22% pengguna narkoba adalah pemuda dan mahasiswa. Melihat angka prevalensinya, kita sudah mencapai tahap yang mengkhawartirkan. Kurang ketatnya peraturan dan pengawasan dari pemerintah menjadikan penyebarannya menjadi mudah ditengah masyarakat. narkoba dan minuman keras menjadi simbol kehancuran masyarakat pada saat ini. Kurangnya pengawasan orangtua terhdap anak-anak terkena wabah yang menimbulkan permasalahan ini. Dan yang lebih menyedihkan adalah ketika masalah itu terjadi adalah kurangnya pendekatan dakwah yang mampu masuk sampai kepada setiap masyarakat termasuk sebagian kelompok pemuda-pemuda.

Dari contoh-contoh besar diatas kita beralih melihat hal-hal kecil disekitar kita yang masih membutuhkan pembenahan. Seperti pentingnya adab dan akhlak seseorang kepada oranglain. Karena akhlak adalah pondasi dari cerminan kepribadian seseorang apabila akhlaknya telah bobrok maka yang lain pun akan bobrok juga. Berapa banyak kita lihat orang yang masih suka membuang sampah sembarangan? Berapa banyak orang yang mulutnya masih dipenuhi dengan kata-kata kotor yang tak pantas diucapkan? dan masih banyak contoh lain jika kita menguraikannya. Kita sebagai pemuda harus memiliki semangat utnuk menyeru kepada kebaikan, cegahlah kemungkaran sebelum kemungkaran tersebut terjadi.

Dakwah adalah mengajak orang kepada Allah dengan hikmah dan nasehat yang baik sehingga mereka meninggalkan kebathilan dan beriman kepada Allah. Apakah dakwah hanya kewajiban para ulama dan muballigh saja? Jawabannya tentu saja tidak, karena dakwah adalah kewajiban setiap individu muslim dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing. Terutama bagi kita para pemuda yang masih diberi nikmat kecerdasan juga fisik yang kuat oleh Allah. Adapun para ulama dengan keilmuan yang dimiliki bertugas menyampaikan dan menjelaskan hukum-hukum dan permasalahan agama.

Allah berfirman “kuntum khaira ummatin ukhrijat linnasi ta’muruuna bil fahsyai wal munkar artinya; Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan utuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar”.

Dakwah itu sendiri memiliki cakupan yang luas, tidak mesti harus berceramah di masjid-masjid. Tetapi bukannya ceramah di masjid tidak diperbolehkan melainkan, sekarang kita ini hidup di jaman milenial dimana semuanya bisa terakses dengan mudah. Dakwah tidak pernah terbatas oleh ruang karena semua ruangan di dunia ini adalah medan dakwah kita. Termasuk kita sebagai mahasiswa, yang merupakan kaum muda dan memiliki intelektualitas. Peran seorang mahasiswa merupakan hal penting untuk mengatasi masalah-masalah yang butuh perhatian dalam rangka menghindari kehancuran moral mahasiswa. Lazimnya kegiatan seorang mahasiswa di kampus adalah mengikuti perkuliahan dan belajar mencapai prestasi. Disamping itu seharusnya kita juga memiliki peran untuk menjadi seorang da’i yang selalu mensyi’arkan dakwah islam. Karena dakwah dan kuliah bukanlah aktivitas yang berbeda namun, keduanya saling beriringan.

Adapun beberapa mahasiswa akademisi yang mengedepankan orientasi akademik. Sehingga mereka menganggap kuliah hanyalah sebatas belajar untuk memenuhi angka IPK tertinggi dan menganggap dakwah adalah jalan penghambat kesuksesan di kampus. Menurut saya kesuksesan mahasiswa itu bukan hanya terletak pada angka akademisnya, melainkan juga sukses dalam berdakwah. Karena kesuksesan yang hakiki itu bukan hanya bersifat materil, namun juga keimanan yang kokoh, menjadi muslim sejati, menjadi da’i penerus yang menyebarkan risalah Nabi. Sebagai seorang mahasiswa jangan pernah takut untuk berdakwah. Dapat dikatakan sukses saat menjadi mahasiswa apabila dalam perjalanan “ngampus” kita dapat menciptakan nilai tambah untuk diri sendiri dan juga oranglain disekitar kita tentunya dengan tujuan mencapai falah (kemenangan) di sisi Allah. Yang menjadi persoalan kemudian adalah tidak semua orang dengan mudah dapat mengorbankan apa yang mereka miliki untuk dimanfaatkan di jalan Allah. Takut akan menurunnya nilai akademis, takut banyaknya harta yang akan dikeluarkan dan masih banyak ketakutan-ketakutan dunia yang terbayangkan. Apabila kita ingin berjuang di jalan Allah maka kita harus menghilangkan sifat materialistis dari jiwa kita masing-masing, karena sifat ini dapat menjadikan seseorang menjadi begitu cinta kepada hal-hal yang sifatnya duniawi. Sudah jelas akan diberi pertolongan kepada siapapun yang menolong agama Allah. Kita sebagai mahasiswa seharusnya tidak akan lepas dari dari persoalan semangat yang tinggi, kreativitas, gagah dan tangguh.

Dr. Yusuf Qardhawi beliau mengatakan “pemuda jika diibaratkan maka sama halnya seperti mentari yang bersinar terang terik di tengah siang”. Dari perkataan tersebut maka dapat kita pahami mengapa seorang pemuda diibaratkan terik dengan mentari yang bersinar terik di tengah siang , karena pemuda identik dengan semangatnya yang membara seperti api yang berkobar, yang mampu memberikan cahaya di tengah kegelapan, lantas apakah kita pantas untuk dikatakan da’i kampus yang masih memiliki semangat seperti kutipan tersebut? Sebagaimana pula sebuah syair menyatakan “subbabul yaum rijalul ghad” pemuda hari ini adalah calon pemimpin masa depan. Oleh sebab itu merupakan sebuah kewajiban bagi kita sebagai seorang mahasiswa untuk menjadi da’i dan menciptakan generasi-generasi penerus jalan dakwah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.