Kelas pagi, tapi boong...
![Kelas pagi, tapi boong...](https://thewriters.id/uploads/images/image_750x_5f1f71f2ad903.jpg)
Diiing…. diiing….. diiiing!
Aku mendengar suara alarmku yang berdering tepat di sebelahku. Dengan sesekali mengerjapkan mata, aku pun meraih gawaiku dan mematikan alarm dengan gesit. Aku mengucek mata sambil bangun dari tidurku secara perlahan. Setelah sepenuhnya sadar, aku melihat ke arah jam dindingku. Waktu menunjukkan pukul 06.15 di pagi hari.
“Oh… masih jam segini toh”, gumamku.
Aku terdiam beberapa saat sambil melihat sinar matahari yang menembus jendelaku. Tak lama kemudian, aku pun teringat bahwa hari ini aku ada jadwal kuliah kelas pengganti pukul 07.00 pagi.
“Waduuh! Kok iso lali sih!”, ucapku sambil tergesa-gesa menyibakkan selimut yang melekat di kakiku. (terjemahan : kok bisa lupa sih!)
Aku pun mempersiapkan diri ke kampus dengan gesit, mengingat dosen hari ini cukup galak dan tidak mentoleransi keterlambatan. Setelah semua siap, aku pun berangkat ke kampus mengendarai motor.
Setelah sampai di kampus, aku pun segera memarkir motorku. Untungnya, aku menemukan spot kosong dekat pintu masuk kampus. Aku langsung berjalan cepat masuk ke dalam gedung kampusku. Nuansa merah batu bata menyambutku, dan ada mahasiswa lain yang sepertinya memahami kondisiku sedang melihatku dengan tatapan prihatin. Sesampainya di depan lift, aku segera memencet tombol lift dengan cepat.
Sambil menunggu, aku menengok ke jam tanganku dan melihat waktu telah menunjukkan pukul 06.50. Aku bisa merasakan diriku mulai gelisah dan sesekali menelan ludah karena takut tidak boleh ikut kelas pagi ini. Aku melihat ke arah lift yang masih menunjukkan sedang berhenti di lantai 3.
“Ayolah…”, gumamku.
Tak lama kemudian, pintu lift pun terbuka. Aku membiarkan orang yang ada di dalam lift keluar terlebih dahulu, lalu aku pun menginjakkan kaki di dalam lift. Aku menahan pintu lift untuk orang lain masuk.
“Lho, ta! Ada kelas apa kamu pagi ini?”, ucap temanku yang ternyata ikut masuk ke dalam lift.
“Kelasnya Bu Mur, kan?”, balasku. Setelah mendengar jawabanku, temanku pun tertawa cukup kencang. Pintu lift pun tertutup, lalu aku menatapnya dengan bingung.
“Ngapain ketawa?”, ucapku dengan heran.
“Kamu nggak baca chat group, ya?”
“Aku nggak sempat, terburu-buru aku tadi. Memangnya ada apa?”
“Lihat group kelas sekarang…”
Lalu, pintu lift pun terbuka. Aku keluar dari lift sambil membuka gawai dan melihat group kelasku. Ternyata, kelas pagi ini diundur sampai pukul 09.00 pagi. Pengumumannya disampaikan pada pukul 06.20 pagi.
“Gimana? Ada kelas nggak?”, ucap temanku sambil tertawa kecil di sampingku.
“Walah…”, gumamku. (terjemahan : waduh)
“Mangkanya, dicek dulu biar nggak ketipu.”
“Iya, aku bangun tidur langsung keinget ada kelas pengganti pagi ini…”
“Yowes, aku duluan ya!”, ucap temanku sambil melambaikan tangannya ke arahku. Aku mengangguk pelan sambil tersenyum kecut. (terjemahan : ya sudah)
Aku menghela napas dalam sambil kembali turun ke lantai dasar. Sesampainya di lantai dasar, aku pun duduk di tepi kolam ikan. Ternyata, terburu-buruku sia-sia…
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.