Ingat kejadiannya ingin muntah

Refleksi diri menghadapi hal hal diluar dugaan

Ingat kejadiannya ingin muntah

Malam tahun Baru 2015 adalah malam yang yang sangat membekas,walau sudah delapan tahun lamanya.Kenalkan nama saya Ali,salah satu orang yang mengalami pengalaman yang campur aduk di malam pergantian tahun.
Kami merencanakan merayakan malam pergantian tahun diluar kota,kami empat sekawan berencana untuk menghabiskan malam  pergantian tahun baru di sebuah villa daerah Pangalengan Kabupaten Bandung.Lokasi ini biasa kami sebut dengan nama Situ Cileunca.Situ Cileunca merupakan kawasan wisata berupa danau yang selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai kota di sekitar Jabar dan luar Jabar.Kuramg lebih Jarak tempat tinggal kami menuju lokasi adalah sekitar 57 kilometer atau dua jam lebih jika menggunakan mobil dan sekitar satu jam setengah jika menggunakan kendaraan roda dua.
Kami berempat saya sendiri,Hilman,Reza dan Robi sudah merencanakan ini sekitar dua minggu lama nya.Berdasarkan rekomendasi dari Hilman lokasi Situ Cileunca adalah spot terbaik buat kami anak muda menghabiskan malam pergantian tahun disana.Kami rela merogoh kocek cukup dalam untuk menyewa rumah warga demi menyaksikan letusan kembang api dan keseruan hiburan lainnya ketika malam tahun baru.
Kami sepakat berangkat dari rumah Hilman,semua perlengkapan menginap sudah kami siapkan mulai dari jaket,baju ganti,mie instan dan cemilan lainnya.kami berangkat menggunakan kendaraan roda dua masing -masing dengan penuh suka cita.
Jalanan seperti lazimnya menjelang malam pergantian tahun mulai padat.Kemacetan terjadi di ruas jalan Kopo menuju Banjaran.Kami tetap santai dan tertib dalam berkendara.akhirnya Tibalah waktu Maghrib sampai Isya kami masih tertahan di sekitar daerah Banjaran.Sampai akhir nya tepat pukul sembilan malam kami tiba di lokasi penginapan.Pak Ujang nama pemilik rumah yang kami sewa ternyata sangat baik dan terbuka.Hal ini terlihat dari cara dia menyambut dan menyediakan semua kebutuhan kami.Dalam hati ini sangat luar biasa.
Didepan rumah pak Ujang langsung menghadap danau Situ Cileunca.Selain itu hal yang membuat kami senang adalah Pak Ujang juga mempunyai perahu kecil yang muat sekitar 4-5 orang.Dengan sukarela pak Ujang tanpa mematok tarif memperbolehkan kami untuk menaiki perahu nya.
'Brad,gilaaa enak banget ini lokasi,cocok buat malam tahun baruan',Kata Reza kepada kami bertiga.
'Gimana gak gilaaa...kota berada di lokasi yang pas,malam yang pas dan tentunya kita harus buat sejarah dalam hidup kita brother,'timpal Hilman.
'Hahahahah kalian lupa kata orangtua,kalian dingin?kalian butuh kehangatan?jawaban ini!!Balas Robi sambil membuka tas nya yang mengeluarkan anggur merah cap orang tua.
'HAHAHHAHA..tawa lepas kami berempat ketika Robi menunjukan anggur merah miliknya.
Kami berempat dengan semangat anak muda yang ingin happy di malam tahun baru,langsung memutuskan untuk berkumpul di depan danau.Anggur merah,gelas dan makanan ringan kami mulai lahap.Dengan genjrengan gitar Hilman membawakan lagu Slank dan lagu lagu hits tahun 2000an kami mulai menikmati malam.
Lagu demi lagu lalu minuman anggur merah yang dibawa Robi kami habiskan tanpa sadar kekacauan itu pun terjadi.Saya mulai mengajak mereka menaiki perahu kecil milik pak Ujang.
'Woy...ayoo kita naik perahu disebarang sana ada acara dangdutan tuh'kata ku sambil mulai menaiki dan mengambil dayung.
"Ayoo...siapa takut Al,ayo dong Man,Bi ikut Abang dangdutan,HAHAHAHHA'suara tawa kamu berempat sambil mendayung perahu ke tengah Danau untuk mencapai acara keramaian di sebarang rumah pak Ujang.
Kata pak Ujang selain kamu ada warga juga yang membuat acara malam tahun baru di tanah lapang tepat sebrang vila kami menginap.
Inilah kejadian yang membuat kami berempat tidak akan pernah lupa sampai kapan pun.
Kabut tebal dan minim nya cahaya sekitar danau membuat kami kurang fokus.Sampai akhir nya perahu berhenti tengah danau,entah kenapa tangan kami begitu berat untuk mendayung perahu ini,padahal berat badan kami berempat dan tenaga kami masih kuat mendayung sampai sebarang tempat dimana keramaian itu berada.
'Brad kenapa nih berat banget ini perahu ayo dong dayung lagi'kata Hilman kepada kami bertiga.
'Bro gue dah dayung juga nih kok gak jalan ini perahu?kata ku dibarengi anggukan Robi dan Reza.
Efek anggur merah seperti nya membuat tenaga kami lemas tak berdaya.Akhir nya kamu putuskan untuk beristirahat dulu mengumpulkan tenaga supaya bisa melanjutkan perahu ini mendarat di lokasi keramaian yang tidak jauh dari kami beristirahat.Aku mulai halusinasi entah karena capek atau pengaruh alkohol yang kami minum.Berat banget kepala pengen rasanya kami jeburkan badan ini berenang di danau yang sangat dingin air nya.
Hilman mulai gila,dia berdiri dan membuka baju nya dia mulai teriak teriak seakan dia mengobrol dengan seseorang diluar kami bertiga.Dia menyebut nama Neng!.
'Neng .....AA ikut neng...'kata Hilman sambil mengulurkan tangannya ke dalam air danau.Kami bertiga Karen gelap posisi nya hanya di terangi senter HP mulai aneh dengan sikap Hilman.Reza dan Robi mulai memanggil Hilman berusaha untuk bertanya dengan siapa dia mengobrol.
'Man...man..kamu ngapain baju dibuka semua?kenapa panggil nama Eneng? Kami semua laki man!' Kata Robi dengan nada heran.
'Neng..AA ikut neng.'.teriak Hilman sambil menceburkan diri kedalam danau.Spontan kami bertiga ikut tercebur kedalam danau karena ingin menarik dan menolong Hilman.
Tubuh kami berempat basah....kami sontak berteriak ..."TOLONG.....TOLONG...PAK UJANG.....TOLONG"...teriakan kami kompak minta tolong.Dinginya air danau membuat kami menjadi keram dan saat itu kami hanya pasrah.Kami mencoba berenang tapi tenaga kami habis,badan kami lemas tak berdaya.Teriakan hanya teriakan tak ada yang mendengar.Kami berempat akhir nya pasrah.Badan kami mulai keram dan kaku karena kedinginan.Badan berempat bersandar ke perahu yang terbalik,kami mulai kedinginan.Beberapa saat kemudian terdengar seperti orang yang mengangkat badan kami berempat.

Keesokan hari nya aku terbangun dengan kondisi seluruh badanku terasa sakit dan badanku terasa panas.

Beberapa warga termasuk pak Ujang ramai berada di tengah rumah.Ada apa pikirku sampai kami berempat di kerubunin warga.

"Alhamdulillah kamu sudah sadar,"suara yang terdengar sebelah kananku.

Aku mencoba bangun dan berusaha bertanya ada apa dengan diriku dan ketiga sahabatku?

Pak Ujang akhir nya menjelaskan bahwa kami ditemukan oleh warga di samping keranda ikan.Kami ditemukan tersangkut jala ikan milik warga sini.menurut kesaksian warga perahu kami terbalik dan kami semua tersangkut di jaring ikan.Bersyukur kata pak Ujang kami masih selamat.

Aku berusa meminta maaf kepada pak Ujang dan warga karena ulah kamu semua warga menjadi repot.

Pak Ujang hanya tersenyum mendengar kejadian malam itu yang aku jelaskan walau tidak terlalu jelas mengingat nya.

Aku dan ketiga temanku berharap kejadian ini yang terakhir kali nya.Karena melakukan sesuatu yang bodoh adalah merugikan semua orang disekitar kita.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.