Iman, Imun, Aman, Vaksin Saja Tidak Cukup!

Iman, Imun, Aman, Vaksin  Saja Tidak Cukup!
Photo: pexels.com

 

Aku tuh paling males banget kalau mendengar apalagi ikutan obrolan tentang penyakit atau hal-hal yang berhubungan dengan rumah sakit. Bukan hanya karena Pandemik yang sudah hampir satu tahun kita hadapi, lebih dari itu, hampir satu tahun juga aku harus bolak balik dengan urusan pengobatan dan perawatan karena suami yang jatuh sakit.  It’s enough! Begitu kalau menurut orang Londo Inggris.

Tetapi kemarin ketika menerima undangan sebuah webinar yang mengusung judul   #VaksinSajaTidakCukup, hatiku tergerak untuk ikut.  Menarik nih. Itu yang aku pikir ketika membaca judul webinar itu. Bagiku judul itu mengalirkan daya yang cukup kuat untuk menggoyahkan rasa malasku itu.

Aku punya alasan sendiri kenapa judul itu membuatku tertarik. Aku harus jujur, ketika menyaksikan Presiden Jokowi menerima vaksinasi Covid-19  pada pertengahan Januari lalu, aku sangat bersemangat untuk mendukung namun sekaligus berkecil hati. Aku masih masuk dalam kategori belum layak menerima vaksinasi karena sel kanker yang pernah menghampiri tubuhku beberapa tahun lalu.

‘Mau bagaimana lagi. Ya sudah hadapin aja.’ Itu saja yang aku pikirkan sambil mencoba membesarkan hati sendiri. Sekarang bukan saatnya untuk bersedih, daya tahan tubuh kita butuh keriangan hati agar tetap bertahan pada batas yang tinggi.

***

“Imunisasi Covid-19 memang bertujuan untuk menurunkan kesakitan dan kematian, mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh serta menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi. Namun Imunisasi tidak memutus rantai Covid-19. Imunisasi tidak membatasi penularan.” Dokter Alex menjelaskan dalam webinar kenapa vaksinasi perlu dilakukan.

O, begitu rupanya. Selama ini aku pikir setelah menerima imunisasi kita akan bisa bebas berkeliaran melakukan aktifitas seperti sebelum terjadinya Pandemi. Walah, salah ternyata.

“Kenapa bisa sakit? Itu karena 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan tidak diterapkan. Karena Imunitas tidak ditingkatkan dan karena Komorbit tidak dikendalikan dengan baik. Untuk itu kita harus terus saling mengingatkan” Lanjut Dokter Alex yang membuatku mulai bertahan untuk mengikuti dan mendengarkan penjelasan.

“Pengobatan untuk Covid-19 belum ada. Intinya adalah Imunitas, daya tahan tubuh harus baik. Ini berlaku untuk semua kalangan karena virus tidak membedakan status sosial. Tidak cukup hanya dengan Vaksinasi. Kita tetap harus berolah raga, hati dijaga untuk riang gembira, konsumsi makanan bergizi, istirahat harus cukup, dan jangan lupa berdoa. Kata kuncinya itu; Iman, Imun, Aman.” Lanjut Dokter Alex menyimpulkan.

Nah makin terang pikiranku jadinya, meningkat pula harapanku. Vaksinasi bukan satu-satunya jalan untuk bertahan dalam situasi Pandemik saat ini.

***

Tadi Dokter Alex menjelaskan kita bisa sakit atau tertular karena tidak menerapkan 3M dengan baik. Tetapi terkadang walaupun sudah menjalankan protokol kesehatan secara disiplin masih juga tertular.

“Seperti yang sudah disampaikan Dokter Alex tadi, intinya adalah sistem Imunitas yang perlu kita jaga dan kita tingkatkan. Karena virus Covid-19 belum berhenti dan terus bermutasi.” Profesor Mangestuti memulai penjelasannya tentang melawan virus Covid-19 dengan kekuatan rempah Indonesia. Menarik banget, kan?

“Sistem Imunitas adalah sistem pertahanan tubuh di dalam tubuh setiap orang. Layaknya seperti tentara. Dia bekerja seperti sistem organ tubuh yang lain misalnya jantung yang berdenyut. Peran sistem imunitas ini tak tergantikan dalam melindungi tubuh dari serangan invasif.” Penjelasan Prof Mangestuti membuatku membayangkan tentara-tentara dengan senjata-senjatanya yang siap berperang melawan musuh.

“Sistem Imunitas ini merupakan rangkaian yang kompleks, yang perlu seimbang dan halus. Sebuah sistem yang elegant dan delicate. Mekanismenya dapat membedakan benda asing dan dapat menetralkan atau membuang benda asing.” Begitu Prof Mangestuti menerangkan.

Aku seperti berada di dalam ruang kuliah jadinya. Keren banget ya sistem di dalam tubuh kita yang diberikan Sang Maha Pencipta. Pikiranku jadi asik berkelana dalam rimba jaringan-jaringan dan organ-organ tubuh yang saling bekerja sama dalam tugasnya. Ada yang melindungi seperti tameng, ada yang menyaring, ada yang memompa, ada yang mengusir, ada yang memecah, macam-macam. Luar biasa!

“Bagaimana kita bisa meningkatkan sistem imunitas kita?” Prof Mangestuti akhirnya menetaskan pertanyaan yang sedari tadi mengendap di kepalaku.

“Tentu saja harus dengan Pola Hidup Sehat yang Konsisten, Teratur dan Berkualitas. Kita harus konsisten dalam mengkonsumi makanan yang berkualitas baik, harus konsisten dan teratur dalam berolah raga. Karena dengan demikian tubuh kita dapat mampu mengganti sel-sel tubuh yang rusak.”

Ah, aku seperti tertampar keras karena yang kujalani selama ini adalah hidup dengan keakehan pola kalau dalam bahasa Jawa. Kadang makan sehat, kadang rehat. Kadang olah raga, tapi lebih sering selonjoran di sofa. Boro-boro berkualitas, yang dipikir cuma enak dan pedas. Ayok berubah! Tepok jidat sendiri jadinya!

“Saat ini banyak obat mempunyai efek samping yang melebihi manfaatnya. Herbal sudah menjadi bagian dari hidup kita baik sebagai makanan yang menambah rasa atau sebagai obat dengan berbagai manfaat.” Prof Mangestuti memulai ulasannya mengenai rempah dan manfaatnya.

“Apa kelebihan rempah? Selain mengandung karbohidrat, lemak, dan vitamin, rempah mengandung zat bioaktif yang sangat besar manfaatnya bagi tubuh kita sebagai sumber Antioksidan, Antiinflamasi, Imunostimulan dan Neuroprotektor.”

Alamak! Sebentar Prof, tak catet sik supaya jelas, banyak istilah baru nih, Antioksidan itu adalah zat yang mencegah atau memperlambat kerusakan sel. Lumayan akrab di telingaku kalau Antioksidan. Kalau Antiinflamasi itu adalah zat atau tindakan yang meredakan peradangan, nyeri dan demam, sementara Imunostimulan merupakan zat yang merangsangs sistem imun dengan meningkatkan aktivitas komponen sistem imun untuk melawan infeksi dan penyakit. Yang terakhir agak asing di telingaku nih, Neuroprotektor. Ini merupakan sebuah mekanisme atau strategi yang bertujuan untuk melindungi sistem syaraf dari kerusakan. Wah lumayan padat ya pelajaran hari ini. Terima kasih Prof!

“Tubuh kita memang bisa menghasilkan Antioksidan yang memperlambat atau melindungi kerusakan sel. Namun jumlahnya sangat kurang karena banyaknya polusi yang terjadi di sekitar kita yang menyebabkan banyak kerusakan sel tubuh. Neuroprotektor atau perlindungan sistem syaraf adalah hal yang sangat penting sebenarnya tetapi terkadang malah terabaikan padahal sistem syaraf yang mengendalikan semua sistem.”  Prof Mangestuti memberikan rincian betapa pentingnya Antioksidan dan Neuroprotektor bagi sistem tubuh kita.

“Kunyit, cabe merah, lada hitam, kayu legi, jahe, bawang putih, ketumbar, kayu manis, pala, klabet adalah rempah-rempah yang banyak mengandung zat bioaktif yang berfungsi sebagai neuroprotektor. Kita sangat beruntung karena berbagai makanan dan minuman tradisional kita banyak mengandung rempah seperti wedang uwuh, bir pletok, wedhang jahe, kunyit asem, minuman pokak. Banyak sekali.” Tuntas Prof Mangestuti dengan menyebutkan beberapa rempah-rempah bermanfaat yang ternyata sangat mudah didapat dan bahkan hampir setiap hari kita konsumsi.

Tak salah keputusanku hari ini untuk bergabung dalam webinar ini. Aku benar-benar mendapatkan pencerahan pengetahuan dan penguatan harapan dalam pertahanan diri di masa Pandemi ini.

Dengan Iman kita berdoa memohon keselamatan, dengan bekal pengetahuan kita bisa memaksimalkan Imunitas sehingga bisa Aman dari tertularnya penyakit. Jadi #Vaksin Saja Tidak Cukup! Iman, Imun dan Aman!

***

Duren Sawit, Jumat, 29 Januari 2020

Narasumber:

Webinar #VaksinSajaTidakCukup:

Presentasi dr. Alexander K.Ginting, Sp.P, Spesialis Paru dan Tim Dokter Kepresidenan, dengan Tema: “Lindungi Paru-paru Kita Dengan Cara-cara Prevensi Yang Baik

Presentasi Prof. Dr. Mangestuti Agil, Apt., MS, Guru Besar Farmakologi, Universitas Airlangga dengan Tema: “Melawan Virus Covid-19 Dengan Kekuatan Rempah Indonesia

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.