Hari Kopi Internasional – 1 Oktober

Konon, kopi ditemukan secara tak sengaja oleh seorang peternak kambing di Etiopia. Lalu, menyebar ke Semenanjung Arab, menjadi minuman sosial yang dikenal sebagai anggur Arab (wine of Araby).

Hari Kopi Internasional – 1 Oktober
Image by Christoph from Pixabay
Telah disepakati oleh dunia bahwa 1 Oktober adalah Hari Kopi Internasional (International Coffee Day). Sebuah hari yang dirayakan dengan sukacita oleh banyak asosiasi kopi dunia, dan individu-individu pecinta kopi.
 
Dengan adanya Hari Kopi Internasional ini, para pecinta kopi berkesempatan untuk merayakan kopi sebagai minuman. Seolah kurang ya, waktu untuk menikmati kopi yang telah rutin dilakukan setiap pagi, dan ditambah dengan waktu-waktu lainnya dalam satu hari. Memang, ini adalah sesuatu yang apabila kau bukan pecinta kopi, mungkin kau takkan dapat memahaminya.
 
Tidak sedikit individu yang harus memulai hari dengan meminum segelas kopi di pagi hari. Bagi mereka, hidup belum berlangsung apabila diri belum tersentuh kopi. Kopi memang disinyalir bermanfaat, karena efek baik dari kafeinnya yang merupakan stimulan alami bagi sistem saraf pusat. Stimulan yang menghasilkan efek bahagia di otak, yang sama dengan stimulasi energi, kewaspadaan, dan kesejahteraan. Asal tidak berlebihan dalam mengasupnya, tentunya.
 
Kopi memang bukan hanya sekedar minuman enak. Tapi, juga menyehatkan. Kandungan nutrisi dan antioksidan yang bermanfaat dalam kopi disinyalir sangat tinggi. Dikutip dari laman detikhealth, studi menunjukkan bahwa peminum kopi memiliki risiko yang jauh lebih rendah untuk terkena beberapa penyakit serius. Selain dapat meningkatkan energi dan mood, kopi juga dapat menurunkan berat badan, mengurangi resiko terkena diabetes tipe 2, mencegah penyakit otak, dan melindungi hati (lever).
 
Dalam hal meningkatkan mood, dicuplik dari laman detikhealth yang mengutip dari The Healthy, sebuah studi pada 2013 oleh Harvard School of Public Health menemukan bahwa, risiko bunuh diri pada mereka yang sehari meminum 2-3 cangkir kopi berkafein, bisa berkurang sampai 45%.
 
Penetapan 1 Oktober sebagai Hari Kopi Internasional dideklarasikan oleh International Coffee Organization (ICO). Mengutip laman Tempo.co yang melansir dari impodays.com, proposal untuk mempertimbangkan penetapan Hari Kopi Internasional dipresentasikan pada pertemuan ICO, yang diadakan di kantor pusat ICO di London, Inggris, 3-7 Maret 2014. Proposal tersebut dibahas oleh 77 negara anggota ICO, yang kemudian memberikan suara (voting). Hasilnya, proposal disetujui dan anggota ICO sepakat untuk merayakan Hari Kopi Internasional pada 1 Oktober setiap tahunnya.
 
Perayaan Hari Kopi Internasional pertama kali dilakukan di Milan Expo 2015. Kesepakatan untuk memiliki hari kopi international ini tak sekedar untuk berbagi kecintaan pada kopi dan merayakan kopi sebagai minuman. Tapi, juga merupakan perayaan keragaman, kualitas, dan semangat di sektor kopi. Sekaligus, untuk mempromosikan perdagangan kopi yang adil di seluruh dunia. Karena itu, Hari Kopi Internasional juga didedikasikan untuk para petani kopi, atas upaya mereka dalam memproduksi biji kopi.
 
Selain Hari Kopi Internasional, banyak negara yang mempunyai hari-hari kopi nasionalnya sendiri-sendiri, yang sudah ada sebelum Hari Kopi Internasional ditetapkan pada 2014. Dikutip dari laman Wikipedia, Tiongkok merayakannya pada awal April. Kosta Rika merayakannya pada 12 September, Filipina pada 21 Oktober, Taiwan di 7 November, dan Nepal pada 17 November. Jepang, Sri Lanka, dan Jerman merayakannya pada 1 Oktober juga, tapi bukan berarti mereka mengutip dari hari internasional. Sedangkan di Indonesia, Hari Kopi Nasional diperingati setiap 11 Maret.
 
Dari mana sesungguhnya kopi berasal, tidak diketahui secara pasti. Laman the National Coffee Association of USA mengungkapkan sebuah legenda tentang kopi, yang konon berasal dari Etopia, Afrika. Disebutkan, pada 700-an Masehi, seorang peternak kambing bernama Kaldi di Etiopia, menemukan bahwa kambing-kambingnya bertingkah energik dan tak tidur di malam hari, setelah memakan biji-bijian yang berwarna merah di hutan.
 
Kaldi lalu membawa biji-bijian tersebut ke kawannya yang adalah seorang biarawan. Sang biarawan lalu membuat minuman dari biji-bijian tersebut, yang setelah diminum membuatnya melek sepanjang malam saat membacakan doa-doa. Sang biarawan memberitahu teman-temannya sesama biarawan, dan berita tentang minuman dari bebijian yang mampu membangkitkan energi tersebut, segera menyebar sampai ke arah timur dan ke Jazirah Arab.
 
Jazirah Arab disebutkan sebagai tempat dimulainya penanaman dan perdagangan kopi. Pada abad ke-15, kopi ditanam di Yaman, dan lalu pada abad ke-16 kopi menyebar ke Mesir, Persia, Suriah, dan Turki, berkat kunjungan orang-orang yang setiap tahun datang untuk berhaji di Mekah. Minuman kopi saat itu dikenal sebagai anggur Arab (wine of Araby).
 
Masa itu, kopi tak hanya dikenal sebagai minuman rumahan. Kedai-kedai kopi yang disebut sebagai qahyeh khaneh mulai bermunculan di kota-kota di daerah Timur Dekat (Near East). Kedai-kedai kopi segera menjadi tempat orang berkumpul dan tempat berlangsungnya berbagai kegiatan sosial. Fungsi kedai kopi kemudian bertambah menjadi pusat pertukaran informasi, sehingga kerap disebut sebagai Sekolah Orang Bijaksana (Schools of the Wise).
 
Kopi masuk ke Indonesia diperkirakan sekitar abad ke-17, dibawa oleh VOC. Ada sebuah cerita yang menyebutkan bahwa pada satu saat wali kota Amsterdam, Nicholas Witsen, meminta komandan VOC di Pantai Malabar masa itu, Adrian van Ommen, membawa bibit kopi ke Batavia untuk ditanam sebagai percobaan. Oleh van Ommen Bibit kopi tadi ditanam di lahan milik Gubernur Jendral VOC Willem van Outhoorn, di daerah yang sekarang disebut Pondok Kopi di Jakarta Timur.
 
Percobaan penanaman tersebut berhasil sehingga perkebunan diluaskan ke Sukabumi, Bogor, Bandung, dan daerah-daerah Priangan lainnya. Dan, berkembang menjadi sistem tanam paksa. Belanda mendapat banyak untung dari perniagaan kopi, tapi petani lokal yang menanamnya menjadi sengsara.
 
Setelah itu, perkebunan kopi menyebar terus sampai ke berbagai daerah dan pulau di Indonesia. Sebagaimana yang kita ketahui sampai sekarang ini.   =^.^=

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.