Gitar Malaikat

Gitar Malaikat

Ketika Tuhan mengirim malaikat untuk menggerakkan hati manusia. Inilah hasilnya.

Hari ini Bandku D'Beat acara Rock In Camp Under The Star di Kawasan Wisata Air Terjun Semirang Ungaran. Grup kami memainkan khusus lagu The Beatles. Lokasi panggung di kaki gunung Ungaran. Aku tidak nyaman bawa mobilku karena akses menuju lokasi cukup sulit bila harus dicapai dengan mobil. Kalau tidak hujan,kami memutuskan untuk berangkat naik motor. Alhamdulilah cuaca cerah. Kami berangkat pakai motor. 

Aku sudah janjian dengan lead gitarisku Genjik untuk jemput aku. Dengan motor maticnya Genjik jemput aku sambil mengapit gitar elektriknya di depan, diantara dua kakinya. Lokasi pertunjukan berjarak 6 km dari rumah. Di tengah jalan Genjik berhenti isi bensin. Aku keluarkan uang untuk bayar bensin 2 liter,Genjik menolak. Benar benar gak mau aku bayarin dia. 

Sementara itu tiga orang anggota bandku lain, pemain bas, drum, dan rhytm gitar sudah berangkat 30 menit sebelumnya.  Kami band pengisi acara, panitya sudah kasih kami 5 tiket (per orang 15 ribu) masuk kawasan wisata. Teman band yang berangkat duluan sudah bawa tiket untuku dan Genjik.Pemain basku bilang mereka  akan kasih petugas, tiket masuk untukku dan Genjik,di lokasi wisata. Jadi nanti kami masuk gak perlu bayar. 

Sesampai di lokasi tiket masuk, aku dan Genjik bilang ke petugas bahwa kami player dari Band D' Beat. Namun petugas bilang jatah tiket untuk D'Beat yang dititipkan hanya satu, padahal harusnya 2, untukku dan Genjik. Kami gak mau kehilangan banyak waktu. Toh hanya 15 ribu, aku rogoh dompet dari saku. Uangku pecahan 100 ribu. Di depanku ada perempuan mau masuk beli tiket, tapi dompetnya ketinggalan. Lagi lagi Genjik gak mau kubayarin. Dia bilang bahasa Jawa, " Duitmu ra payu kho".Artinya " uangmu gak laku".Dia keluarkan uang untuk bayari 1 tiket untukku. Dan dia bayar juga 1 tiket untuk perempuan yang ketinggalan dompetnya, total 30 ribu. Kami gak kenal perempuan itu. Aku masukkan 2 Tiket masuk ,untukku dan untuk perempuan tadi, ke dalam saku celanaku.Perempuan itu pun berlalu, kami gak ketemu lagi. 

Singkat cerita kami manggung nyanyi enam lagu the Beatles. Kami bermain lancar. Aku sih puas walaupun sound systemnya kurang mantap. Tapi pas manggung nampaknya Genjik kehilangan mood karena menurut dia sound systemnya buruk.

Selesai main kami istirahat sambil lihat grup band yang mainkan lagu lagu Metallica. Abis lagu lagu Metallica bergema, panitya mengundi doorprize. Saat itu hadiahnya gitar akustik. Saat disebutkan nomernya 0120,aku rogoh sakuku. Tiket yang aku rogoh  nomernya sama 0120. Wah nomernya cocok. Tiket ini bisa ditukar hadiah gitar akustik. Aku maju ke depan panggung ambil hadiah.

Turun dari panggung sambil menenteng gitar aku langsung datangi Genjik duduk di pojok warung.

 Kuserahkan gitar hadiah ke Genjik

Aku bilang,” Gitar hadiah ini untuk Genjik”

Genjik menjawab,” Ok bisa, lha yang dapat kamu kok”

Genjik tersenyum, menolak ndan mengembalikan gitar itu ke aku. 

 

Cuaca mendung aku dan Genjik segera pulang karena kami naik motor takut kehujanan. 

 

Sepanjang perjalanan aku berpikir harus paksa Genjik terima gitar hadiah ini. Begitu tahu nomor tiket menang doorprize aku yakin gitar ini bukan rejekiku. Gitar ini adalah kiriman malaikat yang disuruh Tuhan. Ya ini kiriman malaikat yang sebelumnya diperintah Tuhan untuk gerakkan hati Genjik bayarin tiket masukku dan tiket perempuan yang yang gak dikenal tadi. 

Gitar hadiah bersenar nilon ini merknya Yamaha. Sepanjang perjalanan dibonceng Genjik aku mikir bahwa gitar hadiah ini bukan hakku juga. Aku sudah punya gitar yang berkualitas lebih baik.Gitarku bersenar string,bukan nilon. Gitarku sendiri, senarnya putus satu,dua tahun gak pernah kupakai.Tuhan tahu benar aku gak butuh gitar hadiah ini. Tuhan tahu benar aku gak suka gitar nilon. 

Sambil menenteng gitar di jok belakang motor genjik aku merenung untuk maksa Genjik terima gitar hadiah ini. 

Sesampainya di rumah aku ulurkan gitar hadiah ini

“Ini gitarmu Genjik, kamu yang tadi beli tiket”.

“ loh bukan, lha wong kamu yang dapat kok”

 Aku yakinkan ini Genjik ini rejekinya. Aku bilang gitar ini kiriman malaikat suruhan Tuhan karena Tuhan sayang Genjik . Mengapa? Kalau bayarin tiketku walau itu kebaikan tapi mungkin Tuhan  anggap biasa. Tapi ini Genjik bayarin tiket perempuan yang gak dia kenal. Perempuannya gak cantik sama sekali. Jadi mustahil kalau Genjik ada modus.

Aku bilang Genjik kalau Tuhan suruh malaikat puntir jari panitya yang ambil tiket doorprize hingga tiket yang terambil adalah tiket dari kantong celanaku. Tuhan hanya suruh malaikat titipkan tiket ini ke sakuku.

Genjik tertawa dan menerima gitar hadiah itu. Alhamdulilah   akhirnya aku bisa menghibur kekecewaan Genjik yang gak puas sama sound system yang buruk. Genjik belum punya gitar akustik. Lumayan biar gitar itu dipakai Genjik untuk latihan kalau kita mau manggung.

Genjik berlalu dengan motor tangan kanan memegang stang, tangan kiri memegang gitar hadiah. Sementara dua kakinya mengapit gitar elektrik yang tadi buat main.

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.