CERPEN TIDAK PENTING (CERPENTING)

CERPEN TIDAK PENTING (CERPENTING)
Cerpenting, Cerita pendek tidak penting. Istilah ini saya dapat ketika belajar dengan Bapak Budiman Hakim atau lebih populer dipanggil dengan Om Bud dan Kang Asep sebagai moderator. Beliau berdua adalah kolaborasi yang serasi.
Pertama kali saya mendengar serasa tidak masuk akal. Tidak ada cerpen yang tidak penting. Setelah mengikuti penjelasan dari Om Bud, saya menjadi mengerti.
Cerpenting ternyata adalah cerpen yang disusun dari beberapa kata yang tampaknya tidak terlalu penting dan benar-benar berbeda menjadi suatu cerita yang menarik.
Kita dapat membuat cerita dengan enam benda disekitar kita, misalnya: meja, lilin, buku, angin, kucing, api. Ke enam benda itu tampak tidak berhubungan namun dapat dijadikan satu cerita yang menarik atau membosankan tergantung cara mengemasnya.
Berikut ini contoh cerita yang menggunakan ke enam benda diatas.
Udara malam menembus kulit Dita yang memang sensitif dengan udara dingin. Dita mengenakan jaketnya dan beranjak menuju jendela kamarnya yang masih terbuka. Dia tutup jendela itu namun tidak menguncinya. Kemudian Dita mengambil buku pelajarannya yang harus dia baca untuk persiapan test besok . Dita juga letakkan segelas teh manis dan sepiring pisang goreng diatas meja sebagai teman Dita belajar.
Mata Dita bergerak cepat membaca baris-baris kalimat yang harus dia mengerti. Sesekali dia berhenti membaca dan merenung berusaha mengingat-ingat apa yang sudah dibaca, kemudian menuliskannya diatas buku catatannya. Sesekali juga dia menyuapi mulutnya dengan pisang goreng yang hampir menjadi dingin dan meminum teh sambil terus membaca.
”Brak!!.. suara daun jendela terbuka dan tertutup kembali terhempas angin malam yang semakin dingin. Bersamaan dengan tertutupnya jendela, lampu tiba-tiba mati. Dita lupa jika pulsa listriknya habis, kemudian dia pergi ke dapur untuk mencari lilin sebagai pengganti lampu listriknya. Dia nyalakan lilin dan meletakannya diatas meja kemudian melanjutkan belajar.
Matanya mulai sedikit perih karena cahaya lilin yang tidak terlalu terang. Dita mengambil nafas dalam-dalam untuk menenangkan kegalauannya. Masih beberapa lembar yang harus dia baca. Dia tidak bisa keluar untuk memberi pulsa listrik karena malam semakin larut.
Dia teringat HP nya. Dia bisa beli pulsa lewat mobile banking. Begitu pikirnya. Ketika dia memencet tombol di HP nya ternyata tidak bisa menyala. Hp nya mati karena lupa dia charge…
Cerita diatas masih belum selesai dan dapat diteruskan karena ada dua benda yang belum digunakan yaitu kucing dan api. Pembaca bisa melanjutkan sendiri cerita diatas dengan dua benda tersebut. Cerita bisa dibuat lebih seru atau biasa-biasa saja tergantung daya imajinasi penulis.
Cerpenting bisa dipraktekkan kapan saja kita mau. Ketika kita keluar rumah, kita dapat perhatikan benda-benda di sekeliling kita atau bahkan benda yang kita bawa sekalipun dapat kita buat cerita. Yang terpenting niat menulis harus ada.
Semoga pelajaran yang saya dapat dari narasumber terkenal, Om Bud dapat dijadikan salah satu pilihan ketika kita bingung hendak menulis apa.
Selamat mencoba dan mulai menulis dengan sentuhan-sentuhan imajinasi untuk merangkai benda-benda disekitar kita menjadi bermakna.
Nani Kusmiyati, SPd., M.M.
Jakarta, 6 Februari 2021
Lomba Menulis PGRI hari ke-6
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.