Antara Aku, Hujan, dan Soto Mie
Cerita lucu tentang mata lapar dan menu makanan.
Sore itu, hujan turun tiba-tiba dengan lumayan deras, pas ketika aku baru masuk ke dalam kafe.
Aku mencari tempat nyaman untuk bekerja, lalu mempersiapkan peralatan kerja dan membuka lap-top sambil menikmati jatuhnya air hujan yang terlihat dan terdengar suaranya dari lubang lubang dinding seni didepan tempatku duduk.
Kafe ini baru pertama kali kudatangi, suasananya artistik dan nyaman. Ada galeri dan workshop art-nya sangat luas, yang memang menjadi tujuan utama-ku datang ke kafe ini untuk melihat Art. Namanya saja ArtArt Cafe. Playlist-nya aku suka—pop Indonesia yang nggak selalu galau. Lampunya hangat, dan aromanya bercampur antara kopi, cemilan bakar, dan dedaunan yang ada di taman kecil dalam kafe yang tersiram air hujan.
Aku mengambil lembar menu yang ada di atas meja untuk memesan makanan dan minuman. Kebetulan aku memang belum sempat makan siang.
Mataku tertahan di satu kata: Sotomie... “Hah? Ada Sotomie? Di kafe? Lucu juga nih…” gumanku dalam hati.
Terbayang, wah ini sih pas banget saat cuaca hujan begini. Hangat, berkuah, segar, lengkap dengan kikil, risol, dan sambal yang bisa bikin mata melek untuk kerja.
Kupanggil waiter, dan memesan dengan menunjuk tulisan yang ada di lembar menu. Kutunjuk tulisan Sotomie , Mix Platter, Mineral Water, dan Art Coffee.
Beberapa saat kemudian, datanglah waiter membawa nampan dan mulai menaruh satu per satu pesananku di meja. Namun saat dia sedang menaruh, aku langsung sadar seperti ada yang janggal.
Sambil menatap waiter, aku bertanya, “Sotomie nya mana, Mas?”
Waiter itu seperti bingung dengan pertanyaanku, lalu dia mengulangi pertanyaanku, “Sotomie ?!”
Waiter terdiam, lalu berkata lagi, “Maksudnya Indomie Soto kak?… Ini….” sambil menunjuk Indomie yang masih ada di atas nampan yang dia pegang.
Aku bengong, berpikir sebentar. Aku ambil lembar menu yang masih di atas meja, aku baca, dan aku langsung ngakak sendiri. Ternyata yang tadi kubaca Sotomie itu tertulis di bawah judul Mie Rebus, dan tulisan Sotomie adalah subjudulnya. Jadi maksudnya adalah Mie Rebus (Indomie) dengan rasa Sotomie, bukan Sotomie Bogor… astaga...wkwkwk.
Tapi ya sudahlah. Setidaknya vibes-nya masih sama, kuahnya hangat, dan hujannya masih turun.
Hari itu, aku belajar satu hal kecil: saat orang lapar, otak bisa nggak waras saat membaca/melihat sesuatu... he..he..he..
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.