Sehat...Sehat....Sehat....

Cerita tentang sakitku

Sehat...Sehat....Sehat....
Foto pertama saat perjalanan ke Bali, setelahnya botak setelah kemo akhirnya tumbuh lagi dan sekarang lebih tebal dari sebelum dibotakin. Foto terakhir saat lidah kebakar setelah kemo ke 2

Sudah beberapa waktu berasa ada benjolan di payudara kiri, tapi seperti biasa aku masih cuekin aja, karena hampir beberapa bulan sekali ada benjolan di payudara kanan tapi terus hilang. Memang aku rajin periksa sendiri seminggu sekali payudaraku sejak sepakat menghentikan mamogram yg menyakitkan itu. Dan pertama kali nemuin benjolan di payudara kanan langsung panik, terus telephone ke ponakan yang kebetulan dokter, dia bilang kalau 3 hari gak hilang ke dokter ya tante Winda, kalau ilang itu artinya hormonal aja, kelenjar susu. Baiklah dan aku menunggu dan memang hilang sebelum 3 hari, jadi alhamdulillah aman. 
Tapi awal Juni 2022 lalu benjolan di sebelah kanan koq gak hilang-hilang, akhirnya aku minta diantar ke puskesmas, sama dokternya disuruh USG Mamae, dikasih rujukan dan setelah bikin janji akhirnya aku ke RS Buah Hati, Ciputat buat di USG. Deg-deg an selama di USG, sampai dokter USG nya bilang, "ibu, ukurannya masih kecil hanya 3,5x4 cm aja tapi sudah ada kaki-kakinya, jadi kemungkinan kanker ganas 15-25%" 
Aku bisa apa? Hanya bengong dan liat-liatan dengan suamiku yang pandai sekali pasang muka santai, tidak keliatan panik atau sedih sama sekali. Memang itu yang aku butuhkan saat itu, 'poker face' suamiku. 
Kami langsung ke dokter bedah umum yang praktek sore itu, dan keputusan dia langsung angkat jaringan benjolan itu beberapa hari setelah dapat persetujuan dari BPJS. 

3 hari kemudian aku masuk kamar operasi dengan perasaan tidak menentu, 1 jam kata suamiku, waktu aku sudah sadar dan sudah dikamar perawatan lagi. 
Aku dirawat 2 hari, dan sore itu pemilik RS tsb datang menengok, disuruh temannya yang kebetulan kakak kelasku di St. Theresia, lalu dia tanya apa yang bisa saya bantu, waduh gak tau juga dok, udah dibayarin BPJS jadi gak bisa minta discount lagi dong yaa, kataku sambil ketawa-ketawa gak jelas. Akhirnya dokter tsb bilang kalau jaringan yg baru diangkat akan diambil dr. Bettia, temanku itu untuk di PA (Pathology Analysis) suaminya di RSCM. 
4 hari setelahnya hasil PA pun keluar, dan dr. Bettia hanya bilang, "nanti denger dari dokter loe aja yaa Wind, yang penting loe harus sehat, sehat, sehat" 
Waduh ada apa gerangan, apakah memang parah? 

Akhirnya 2 hari setelahnya aku kembali ke RS Buah Hati bertemu dengan dr. Ronny, dokter bedah umum yang waktu itu mengoperasi aku. 
Setelah membaca hasil PA, beliau tarik napas dan bilang, "maaf bu, ibu kena Kanker Mamae stadium 1D" 
Ibu yg sabar dan kita obatin ya bu... Aku bisa apa? Seperti biasa, aku bukan orang yang mudah mengumbar perasaan, hanya nengok ke suamiku dan peluk dia, nangis tanpa suara sebentar, lalu kami keluar. Puti yang waktu itu menunggu di luar, hanya memeluk aku setelah mendengar dari papanya hasil PA nya. 

Karena sudah tidak ada papa, mama, dan adik-adik lagi, aku menghubungi mbak Wiya, kakak sepupu yang suka ngobrol sama aku di WA kalau ada apa-apa, mbak Wiya menguatkan dan benar-benar perhatian selama itu. Setelah itu aku telephone oom Ibong, adik mama yang paling kecil dan paling dekat denganku. Diapun speechless dan langsung berusaha menguatkan aku. Terakhir aku telephone Nurman, sepupu yang dekat tapi jauh rasanya saat itu, diapun menguatkan aku. Hanya 3 orang saja yang aku kabari tentang keadaanku. Sesulit itu buat kasih tau ke orang lain tentang keadaanku, walau akhirnya pas aku benaran sudah akan kemoterapi, aku cerita ke WAg keluarga mama supaya mereka gak kaget kalau aku tiba-tiba botak atau gak jawab-jawab di WAg. 
Banyak kemudahan dan kebaikan yang aku dapatkan selama sakit kemarin itu. 
Setelah PA yqng diurus dr. Bettia dan hanya 4 hari keluar hasilnya, padahal kalau ikutin BPJS bisa antri sampai 20 hari kata dr. Ronny. 

Lalu aku ke dr. Nadia Ayu Mulansari di RSCM, specialis Hematology-Onkology yang kebetulan sepupu aku, walau penyakit aku gak ada hubungannya denga HOM, tapi aku tetap berobat ke dr. Nadia, yang masih muda dan hebat itu. Awalnya aku diminta untuk PET Scan, di RS Gading Pluit, saat itu untuk PET Scan hanya ada di RS  Gading Pluit, RS Kanker Dharmais dan RS Siloam di Semanggi. Paling murah di RS Dharmais 10 juta, RS Gading Pluit 13,5 juta dan di RS Siloam 14,5 juta, ini satu-satunya pengeluaran selama aku kena kanker terakhir ini. 

Cerita sedikit ya tentang PET Scan ini, sepakat bayar 13,5 juta dan separuh harus dibayarkan sehari sebelum schedule PET, 6,750 juta dan sisanya setelah PET dan kalau tiba-tiba aku tidak bisa datang dengan alasan apapun, maka uang muka tsb akan hangus, nah harus sehat, gak boleh ada kendala apapun buat PET yaa dan alhamdulillah semua lancar, dan sekali lagi alhamdulillah tidak ada penyebaran sama sekali. Setelah tau kena Ca mamae, aku bilang ke dr. Ronny kalau mau jalan-jalan dulu, 2 minggu aja, boleh yaa dok. Dan dr. Ronny mendukung keinginan aku karena menurut beliau yang aku butuhkan saat itu hanya bahagia dan membuat senang hatiku. 

Jadilah kami memulai jalan-jalan kami ke Banyuwangi - Bali - Bromo - Surabaya dan kembali ke Jakarta lagi selama ± 22 hari. 
Kembali dari jalan-jalan itu, ketemu lagi dengan dr. Nadya, disuruh cek segala-gala lagi sebelum diputusin kemoterapi, sudah naik jadi stadium 2 dong Ca nya, yasudahlah yang penting udah seneng-seneng dan mari kita mulai jalani rentetan pengobatan kanker ku itu. 

Dimulai dengan kemoterapi sebanyak 4x, setiap 3 minggu sekali dan sekali kemo 5 jam. Selama di kemo bersama 20 orang lainnya, aku dengar pembicaraan mereka, ada yg tiap hari, ada yang 3 hari sekali dan macem-macem deh. 
Setiap habis kemo, badanku rasanya sakit semua sendi-sendinya, dan mual yang gak tertahankan. Tapi aku gak pernah cari tau ke mana-mana reaksi setelah kemo tuh gimana, aku ingin merasakan sendiri, ooh seperti ini tokh rasanya. 
Setelah kemo pertama, rambutku mulai rontok 3 hari kemudian, dan akhirnya aku gundulin yang sempat bikin suamiku shocked sambil sedih, kenapa harus dibotakin, dia gak rasain kalau pas keramas badanku dipenuhi rambut, risih rasanya. Dan sejak itu aku jadi koleksi topi (bucket hats) aneka warna, walaupun teman-temanku kalau ketemuan ngelarang aku pake topi ataupun selendang buat tutupin kepala karena menurut mereka, loe lebih sexy botak gitu, kayak Sinead O'Connor... 
Setiap habis kemo ada kejutan-kejutan lainnya selain sakit sendi-sendi dan mual. Lidah terbakar, lidah jamuran, mencret-mencret atau malah gak bisa BAB sama sekali dan itu semua gak enak sekali rasanya. Tapi selama kemo aku gak jadi kurus seperti orang-orang yang selama ini kena kanker, nafsu makan aku biasa aja, kalau makanan keras lagi gak enak, di bikinin bubur, atau juice dan comfort food aku saat itu adalah kue kacang, aneh tapi nyata, jadi selalu ada disebelah tempat tidur aku. Dan saat itulah aku baru tahu kalau kanker itu gak ada obatnya selain obat kemo itu, karena kalau aku bilang sakit sendi-sendi disuruh minum paracetamol, waktu bilang mual dikasih obat mual, lidah terbakar dan jamuran, disuruh kumur-kumur air garam, sempet kesel tapi yasudah diikutin aja. 

Selesai kemoterapi selanjutanya adalah radiasi, 30x dan setiap hari kecuali weekend. Ini yang sempat bikin aku frustasi dan capek rasanya, pengennya berhenti aja, bayangin setiap hari harus ke RSCM dari Pamulang, perjalanan 1½-2 jam, nunggu 15-2 jam dan radiasi 5-10 menit terus pulang lagi ke Pamulang 1½-2 jam, kebayangkan capeknya dan kepikiran bensin, kalau makan siang kadang bawa bekal dari rumah. 

Dan karena aku pengobatan kanker ini dimasa pandemi, jadi setiap seminggu sekali harus PCR, antri lagi di RSCM, alhamdulillah lagi hasilnya selalu negative, jadi tidak ada pengobatan yang tertunda sampai selesai.
Alhamdulillahnya di RSCM ada air mineral dimana-mana buat kami isi ulang. Setelah 30x radiasi yang aku pake bolos 2x saking capeknya dijalan, akhirnya selesai tanggal 31 January 2023 dan aku rayakan berdua Puti dengan makan steak di Tokyo Skipjack. 
Sampai 9 tahun ke depan aku masih harus minum hormon dan suntik hormon sebulan sekali sebanyak 24x (jangan tanya kenapa, karena aku juga gagal paham sampai sekarang ????)

Alhamdulillah terakhir USG, Bone Scan, CT Scan dan cek darah hasilnya bagus tidak ada metastase, tapi aku tetap harus jaga perasaan buat selalu bahagia, gembira karena itulah obatnya menurut semua orang. Aku juga harus menjaga perasaan anak dan suamiku, suporter terbesar aku selama ini, penyemangat aku dan juga semua sahabat, saudara yang tidak pernah putus mendoakan, kirim vitamin, makanan dan minuman yang menyehatkan. Yang penting sehat... Sehat... Sehat... Karena sehat itu mahal sekali dan mungkin aku satu-satunya orang yang kena kanker tapi tetap gemuk, yaah bawaan orok kata semua yang kenal aku ???? pasrah aja deh.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.