BERAPA ONGKOSNYA?
"Ry, lo enak botak kaga perlu sampo-an ya"
Entah berapa ratus org yg bilang gitu gara2 gue botak licin ????
Jawabannya : Tiap hari gue sampo-an dan kerokan
Ongkos jadi botak ternyata mahal juga lho. Atau paling ga sama lah dengan yang berambut. Orang berambut perlu beli minyak rambut, gue kaga. Orang berambut perlu sisiran, gue kaga, tapi gue perlu kerokan, yg gue pikir lebih ribet dari sisiran ???????? dan banyak perbandingan lainnya
Ongkos itu ga cuma diukur dengan uang ya. Tapi waktu, tenaga juga perlu diukur.
Gue memerlukan 3 menit utk kerok sisa rambut yang tetep kekeuh ada di kepala gue. Walaupun lebih banyak yang menyerah. Tapi sisa rambut yang membandel ini masih banyak lho.
Banyak orang yang nyangka enak kalo botak. Ga sisiran, jarang sampoan. Jadi irit di beberapa aspek.
Tapi ternyata selalu ada ongkos yang perlu dibayar ????
Hidup juga gitu.
Kita sering ngomong "dia sih enak ya begitu"
"Dia mah ga usah mikirlah, udah enak hidupnya"
"Dia sih gampang ngelakuin itu"
"Ah.. mereka sih emang dasarnya udah enak begitu"
Kita sering lupa mereka juga "membayar ongkosnya" supaya sampai di titik itu. Atau bahkan untuk tetap di titik itu.
Untuk gue tetep dalam keadaan botak, gue harus "bayar ongkos" kerokan tiap hari.
Untuk orang-orang yang pengen hubungannya dengan pasangannya harmonis, mereka bayar ongkos melunturkan ego mereka.
Untuk yang ingin spiritualnya bagus, mereka membayar ongkosnya dengan meditasi setiap hari.
Untuk yang ingin finansialnya berlimpah, mereka membayar ongkosnya dengan bekerja, mengambil resiko, bernegosiasi, dll
Kita semua membayar ongkosnya dari kebiasaan-kebiasaan kita setiap hari
Tiap orang merasa ongkosnya yang paling mahal. Karena memang ukurannya beda-beda.
Gue jadi inget cerita seorang janda yang berderma 2 keping. Orang mencibirnya karena nominalnya. Tapi sesungguhnya dia "membayar dari apa yang dia punya"
2 keping itu seluruh hartanya saat itu.
Setiap dari kita mengalami membayar "ongkos yang kita anggap paling mahal" untuk mendapatkan sesuatu
Akhir2 ini, gue lagi belajar untuk melihat bukan sekedar hasil yang di dapat, tapi perjuangan mereka "membayar ongkos" untuk mendapatkan hasil tersebut.
Ada yang begitu mudahnya menghasilkan 4, ada yang menghasilkan 1 aja susahnyeee ????
Dulu gue akan sangat menghargai yang 4 dan mengabaikan yang 1. Tapi sekarang gue bisa lihat bahwa yang menghasilkan 4 ini sudah "membayar ongkosnya" bertahun-tahun lalu.
Dan yang menghasilkan 1 ini, sedang "membayar ongkosnya" saat ini.
Menghargai proses menjadikan kita bertumbuh. Menjadikan kita yakin bahwa kalo kita berusaha, jalan terbuka.
Jadi berapa ongkosnya? Tergantung seberapa mahal ego kita
Makin tinggi egonya, rasanya makin mahal ongkosnya
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.