BANYAK HATI DI REST AREA
Rest Area Cibubur Square tempat yang sangat strategis untuk berbagi rasa. Banyak tawa disana. Ga percaya, silahkan lanjut baca.

Alhamdulillaah suasana toll dalam kota ramai lancar.
Dan tiba di KM 9,8 suasana hatiku amat senang, karena sesaat lagi akan memasuki Rest Area Cibubur Square.
Entah kenapa, setiap pulang dari Jakarta apakah naek bis ato bawa mobil, Hati selalu kepincut untuk mampir di Rest Area ini.
Seperti 2 minggu lalu, Aku sengaja ga bawa mobil karena rapatnya santai dan pulangnya luang.
Ya udah pulang naek Commuter Line aja (gumamku dalam hati).
Ketika berjalan keluar Gedung TLT Telkom, kakiku terus melangkah menyeberang jalan hingga berada di depan KC dan begitu melihat bus APTB Cibinong - Grogol, tanpa pikir panjang aku langsung naek dan ntar nyambung di Cibubur Square (pikirku).
“Setela bus masuk toll baru ingat, lhaaa tadikan pengen naek Commuter Line Sudirman - Bogor? Kenapa naek Bus”, gumamku dalam hati.
Akhirnya aku sampai diKM.10 Toll jagorawi dan aku masuk area parkir Rest Area Cibubur Sequare.
Alhamdulillah aku dapat parkir ditempat strategis dan posisi mobil mudah terlihat (bukan parno sih, itu lho ada tulisan pake kunci ganda dan kehilangan barang berharga bukan tanggung jawab pengelola).
“Trus kalo sudah nyampe mo apa?” Tanyaku dalam hati
Ada panggilan Adzan yang harus Aku penuhi sebagai Umat Moslem. Makanya aku bereskan barang2 dan langsung menuju Lt.3 Gedung Cibubur Sequare.
“Eeeeeh ketemu lagi, sehat Pak?”
“Kapan Kita ke Timor Leste lagi? Sapa Cheese Burger (CB) dari Burger King (BK) dengan ramah”.
Iya CB mengingatkanku, ketika ke Timor Leste salah satu Fast food berlabel halal, yaa BK.
Saya langsung menuju eskalator gedung Cibubur Square, biasanya eskalator cuma jalan dari lt.1 ke lt.2, sedangkan Masjid di lt.3.
Saya lebih suka melipir lewat ATM untuk naek tangga ke lt.3, karena tangganya berbelok jadi energinya lebih efisien. Saya naek ke Lt.3 dan mengganti sepatu menjadi sendal Wudhu yang biasa tertata rapih.
Selesai sholat Saya biasanya duduk dikursi panjang disamping pintu Masjid.
Ketika memperhatikan Kang Ujang merapikan sepatu dan sendal yang berserakan. Serasa mendapatkan energi baru, betapa Ia sangat menikmati pekerjaanya.
Lanjuuuut, Aku berjalan turun menuju lantai Satu,.
Selama berjalan ada kebingungan dalam diriku.
Apakah aku ngopi dulu di Point Cafe ato ke Rumah Buah dulu?
Aku perlambat langkahku untuk memutuskan pilihan.
Untuk ngopi Aku lebih memilih Point Cafe daripada Kopi yang KESOHOR itu?
“Kok elo ga ngopi di situ, khan Viewnya OK banget dan suasananya nyaman””? Tanya temanku suatu ketika.
“Sorry, Visiku dengan Visi Global ownernya berseberangan dan bagi Gua itu prinsip”. Kataku tegas
“Oooooh gitu, gua ngerti” kata temanku.
Dalam situasi bingung itu langkahku ternyata mengarah ke Rumah Buah.
Pintu kubuka dan wusssssh, Pendingin ruangannya menyejukkan dan disertai bau harum berbagai makanan dan buah2an.
Tidak seperti biasanya, tiba2 dari kejauhan ROTI ISI DAGING langsung memanggil-manggil.
“I’m Here, Take me out please” (tumben lho nyapa, teriakku).
“Elo Two yee, hilangnya jelas munculnya ga jelas”, sahutku ketus.
Bukan apa2, roti isi daging ini ga setiap saat tersedia.
“Ia Om, makluuuum banyak fansnya, jadi harus berbagi perhatian”, katanya ringan.
Roti isi daging ini ukurannya mungil tetapi dagingnya padat, ramah dimulut tetapi kurang ramah didompet.
Biasanya muncul dihari ganjil dan itupun 2-3 kali seminggu.
Lha trus, Kenapa Aku ngotot DANCING dengan ROTI ISI DAGING ini,
Soalnya roti ini kesukaan istriku (kayak dapat pesan kalo udah ke Cibubur Square, jangan pulang tanpa ROTI ISI DAGING).
Jujur aja, Harga-harga di Rumah Buah untuk ukuran dompetku rada DALAM, tapi Aku sering terpanggil untuk mampir (minimal numpang ngadem dan nyicip buah sampel).
“Pak ROTI ISI DAGINGnya tinggal 3 lho!”, sapa si Pramuniaga yang terkenal ramah dan kocak.
“Wow kalo gitu Aku ambil mba”, sahutku senang
“Siap dibungkussssss”, katanya.
Aku berkeliling, dan berhenti di NENAS MADU.
“Touch me please!” Rayu si Nenas lembut.
“OK”, kataku memakan potongan Nenas 1,2 dan 3 potong.
“Wooooy nyicip apa doyan”, sindir buah salak yang terkenal ketus (tajam) itu.
“He he he, manis sih, ga kaya elo ude itam pake acara sepet lagi”, kataku sambil berlalu.
“Terus-terus kasih jalan”, canda buah Durian dan Strowberry import.
Iya deeeeh aku lurus, Kamu emang mahal dan ga boleh dicicip, Kataku.
“Beli sekali-kali napa?” Rengek Strowberry import.
“Ntar yaaaaa, kalo gue pengen dan udah boleh dicoba”. Kataku ringan sambil berlalu.
Akhirnya pandanganku tertuju pada Kurma Madjool.
Ada KURMA MADJOOL CALIFORNIA yang suka marah2 dan narsis.
“Hey Guys Take me home, dijamin enak dan kualitas jempol”. Katanya angkuh (mirip banget ama Presidennya kalo lagi konperensi Pers).
Berbeda dengan Madjool Palestina yang lembut lagi santun.
“Ahlan wa Sahlan Akhi, Kami berkebun dengan perjuangan dan cinta, Silahkan Akhi akan rasakan Cinta dan semangat dari Kami” sapa Madjool Palestina.
“Oooooh yaaaa”, sambutku ceria
“OK! Aku ingin menikmati Cinta dan perjuanganmu”, maka kupilih Kurma Madjool Palestina.
Sambil berlalu kulirik Madjool California.
Dan ketika ia ingin menunjukkan jari tengahnya, aku cepat2 berlalu.
Seperti biasa, Aku terus berjalan menelusuri rumah buah, hingga melewati sayur2an.
Eits ada Pete. Ujarku
“Maaf numpang lewat, kataku sambil nutup hidung”, candaku
Tapi suka khaaaaaaan, sahut si Pete yang berkontur indah tersebut
“Ya Say, Aku suka harummu tapi ga’suka baumu! Sahutku berlalu
“What!!!!!!!” tanya Pete keheranan.
Bukan apa2, Soalnya Aku suka mual dan pusing kalo nyium bau Pete.
Jujur Aku masih ingin berlama2 di Rumah Buah ini, karena masih banyak kawan2 yang belon aku temui, tetapi waktuku terbatas. Setelah membayar dikasir Aku melangkah keluar menuju mobil.
Dari kejauhan Aku mendengar sayup2 buah Apel, Mangga, Rambutan, Duku memanggil.
Tapi aku sadar, tidak mungkin membawa pulang Kalian semua.
Dompetku tak mampu mengajak kalian pergi.
Setelah keluar dari Rumah Buah, belok Kiri menuju pintu keluar.
Tiba2 Americano panas dan Caffucino dingin berteriak.
“Woooooy, Kami boleh nebeng bareng pulaaang gaaa?” kata si Duo Kopi serempak.
“Ëmang rumahmu Dimana? Tanyaku menyelidik.
“maksudnya, boleh ga Kami menyertaimu pulang”
“Boleh ga yaaaaaa”, sahutku bercanda.
Ooooh iyaaaa, aku harus beli pesanan istriku Caffucino Buble dan tentu Americano sebagai teman nyetir.
Aku sudah mencoba kopi Point Cafe dibeberapa tempat dan entah mengapa hanya di Cibubur Square ini yang paling enak.
Americano dan Caffucino terlihat menari Riang karena ikut bersamaku pulang ke Bogor.
Pamit donk sama mba Barista, kataku mengingatkan sang Duo kopi.
“Mba Barista cantiiiik, Kami jelong2 dulu ke Puncak yaa. Sampe jumpaaa” sahut Mereka.
“Emang Siapa yg mo ke Puncak”, tanyaku.
“Eeeh salah, ke Bogor”, kata Si Duo kopi tsb.
Ketika keluar dari Indomaret, kedua coffee tersebut berteriak serempak.
“Salam Pramuukaa!!!! lho koq diam aja? Kata si Duo Kopi
“Hormaaaaaaaat gerak”, apalagi ini, kataku kaget.
“Disuruh hormat, malah tersenyum, manis pulak”,
“Dasar Madu Pramuka”, kata si Duo Kopi.
Akhirnya aku pulang dengan suasana fresh, karena sudah bercanda dengan bermacam buah dan ditemani oleh Si Americano dan Caffucino Bubble.
Baru keluar Parkiran, Istriku telpon.
“Udah dimana Ayah? tanya Istriku
“Di rest Area Cibubur Square”, teriak si Duo Kopi.
“Eeeeeeh maen sambar ajaaaaa”, kataku setengah membentak.
“Maaf Om”, kata Si Duo Kopi.
“Om? Kapan Aku nikah sama Tantemu”, tanyaku
“Iiih, si Om serius amat?” kata mereka sambil cemberut.
Dengar ga barusan ada yg jawab? tanyaku pada Istriku.
“Nggaaa’, siapa yaaa?” balas istriku
“Ya udah ntar deh nyampe di rumah”,
“Ada yang kangen nih”, kataku
“Iya deeeh, TTDJ yaaa, Assalamu’alaikum, kata Istriku
Sampai di rumah telah disambut istriku dan
serempak roti isi daging dan si Duo Kopi teriak, “Taraaaaaa, Surpraaaaiiiiiis” teriak roti isi daging dan Caffucino.
Istriku teriak “Alhamdulillah so sweeeeeeeeeet”
“Thank You Ayaaaaaaah”.
“Kok Bukan ke Kita yaaa”, tanya Si Duo Kopi dan Roti isi Daging….
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.