2021 Starts Here

Bismillah...

"Hidup adalah tentang prioritas. Dan apapun yang telah gagal kamu lakukan secara konsisten, hal itu bukanlah prioritas bagimu saat ini"

Itu adalah ucapan seorang sahabat ketika saya ngobrol dengannya tentang sulitnya menjaga konsistensi.

Setelah merenungkannya, saya pun merasa yang dia katakan itu benar.

Dua minggu belakangan saya memang tidak banyak memproduksi konten, baik itu Youtube, Instagram maupun email. Waktu saya lebih banyak untuk belajar merancang LifeOS dan sharing di Kelas Ultimate Instagram Funnel angkatan 1.

LifeOS: Rancang 2021 Mulai Sekarang!

Kalau anda bertanya, LifeOS itu apa? Bayangkan apabila sistem operasi di komputermu saat ini adalah Windows 95, lalu anda install program atau software macam-macam (Cara Auto Kaya, Omset 10 M, dll) di awal tahun 2020 kemarin. Dan alih alih anda fokus menjalankan program tersebut, tapi malah menambah program baru setiap bulan. Apakah yang akan terjadi pada komputer (diri) anda? Nge-hang? Crash? BSoD?

Selama ini kita sibuk menambah program, project, atau software, tetapi lupa mengupgrade Life Operating System yang ada di diri kita.

Untuk itulah, mumpung tahun 2020 masih tersisa dua bulan lagi, fokus saya adalah merancang dan mengupgrade LifeOS supaya tahun 2021 bisa berjalan dengan stabil dan saya tidak mudah crash (gagal) lagi.

Berkenalan Dengan Job From Heaven

Pada awal Oktober lalu, saya memutuskan untuk mengikuti sebuah kelas mentoring bersama Kang Monde Ariezta yang bernama Job from Heaven.

Kelas ini menarik minat saya karena berbicara tentang PROFESI, yaitu sebuah kegiatan yang dilakukan terus-menerus sampai mati, bukan sekedar pekerjaan, apalagi cuma sekedar kegiatan.

Di webinar perkenalan yang saya ikuti, saya merasa 'klik' dengan pernyataan pembicara yang membahas bahwa profesi seseorang itu haruslah sesuatu yang dilakukannya dengan sukarela, namun dia tetap mendapatkan penghasilan dari sana.

Saya sendiri merasa diri saya bukan-lah pebisnis yang sebenarnya. Dalam diri saya yang terdalam, saya merasa seorang pembelajar dan pengajar. Meski saya belum berani menyebut diri saya sebagai seorang guru (yang mendidik), apalagi mentor (yang membimbing).

Tetapi saya sungguh menikmati aktifitas belajar sesuatu hal yang baru dan membagikannya kepada orang lain.

Kegiatan seperti inilah yang mau saya lakukan seumur-hidup saya, sampai mati.

LifeOS Menggunakan Notion

Setelah mengetahui bahwa saya perlu merancang LifeOS dan tahu apa yang saya mau capai dalam hidup, barulah saya menggunakan sebuah aplikasi bernama Notion untuk mendetailkan langkah langkah apa saja yang perlu dilaksanakan, project apa saja yang perlu diprioritaskan dan bahkan habit atau kebiasaan apa saja yang perlu di pantau setiap hari.

Ini adalah gambaran dari to-do list di dalam Action Zone yang perlu saya selesaikan hari ini:

Meskipun sistem ini belum sepenuhnya jadi, tapi saya mulai bisa membaca dan menganalisa apa yang terjadi dalam sehari di hidup saya.

Dan kalau kita bisa mengevaluasi hidup kita setiap hari, maka target untuk menjadi 1% lebih baik dari diri kita yang kemarin akan lebih mudah tercapai. Betul begitu?

~

Saya ingin sekali untuk membagikan apa yang saya pelajari tentang LifeOS ini, tapi saat ini banyak sekali hal yang ada di kepala saya menunggu untuk dikeluarkan semua dalam 1 email.

Jadi maafkan apabila email dari saya akan sering 'loncat-sana-loncat-sini', karena memang banyak sekali hal yang saling berkaitan dengan LifeOS yang perlu dioptimasi; produktifitas, model bisnis, konten marketing, dan lain sebagainya.

Saya cuma berharap anda sedikit bersabar untuk mengikutinya, karena saya haqqul yakin apa yang sedang saya pelajari ini akan bermanfaat untuk anda, hidup dan masa depan anda.

Tapi, apabila anda belum merasa butuh dengan konten yang akan saya bagikan, abaikan saja postingan ini.

Saya tidak mau membuang waktu anda untuk hal yang belum anda butuhkan.

Terimakasih atas waktunya, sampai jumpa minggu depan.