YOUTUBER ASING RAME-RAME EKSODUS KE INDONESIA

YOUTUBER ASING RAME-RAME EKSODUS KE INDONESIA

Atmosfer Stadion Utama Gelora Bung Karno malam itu begitu magis. Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Stadion tua berkapasitas 110 ribu penonton itu menjelma menjadi lautan manusia. Seluruh negeri seakan bersatu di bawah sorakan suporter yang menggema.

Ketika Marselino Ferdinan mencetak gol pada menit ke-32 dan ke-57, stadion GBK pecah dalam sorak-sorai yang mengguncang. Sebuah kemenangan yang sangat bermakna mengingat di piala dunia 2022, Arab Saudi sempat mengalahkan Argentina dengan skor 2 -1.

Namun, momen paling menggetarkan datang ketika puluhan ribu suporter menyanyikan lagu "Tanah Air" secara kolosal. Lagu itu membangkitkan rasa bangga dan haru, membuat buku kuduk merinding, bahkan bagi para pemain di lapangan.

Melihat dahsyatnya kekuatan emosional yang ditumbuhkan lagu tersebut, FIFA pun terpana. Mereka bahkan berencana untuk mempertimbangkan lagu ciptaan Ibu Soed itu sebagai bagian dari ceremony Piala Dunia 2026. Lagu yang sederhana namun penuh makna ini, telah menggetarkan hati banyak orang, dan membuat suporter serta pemain merasa terhubung dengan tanah air mereka, baik saat menang maupun kalah.

Orang Indonesia memang haus akan tokoh idola dari negeri sendiri. Itu sebabnya mereka mengelu-elukan para pemain secara luar biasa. Para pemain Indonesia, terutama yang naturalisasi, keheranan dengan fanatisme suporter Indonesia.

Misalnya Maarten Paes: Di negaranya sendiri, dia cuma orang biasa. Ke mana pun dia pergi hampir nggak ada orang yang mengenalnya. Tapi di Jakarta, dia diidolakan seakan dia adalah pemain setaraf Messi dan Ronaldo sehingga harus berjalan dengan pengawalan.

Akun IG Paes juga diserbu oleh para suporter dan simpatisan dalam negeri. Dalam waktu relatif sangat singkat, followernya membludak sampai mencapai 2.2 M. Sebuah angka yang bisa disejajarkan dengan bintang sepakbola kelas dunia. Paes menyebut pengalaman itu luar biasa. Hanya suporter Indonesialah yang mampu mengangkat popularitas seorang pemain bahkan sebelum pemain itu mengantarkan Timnas ke putaran piala dunia.

Gelombang apresiasi yang sama terasa di dunia digital, utamanya bagi para konten kreator. Mereka baru mengetahui bahwa Indonesia adalah negara besar dengan fanatisme sepakbola yang tak tertandingi di dunia. Jumlah penduduknya yang hampir mencapai 300 juta jiwa membuat Youtuber asing melihat peluang emas. Mereka tersadar bahwa Indonesia adalah pasar yang sangat bagus untuk memanen follower.

Selanjutnya mudah ditebak. Youtuber dari Malaysia, Belanda, Jepang, Inggris dll berbondong-bondong datang ke pertandingan di mana Indonesia berlaga. Nggak peduli bukan tim negaranya yang main, mereka tetap datang dan meliputnya. Segala puja-puji bagi Indonesia dilontarkan bahkan ada yang pake nangis segala (katanya, sih, terharu melihat atmosfer di GBK). Seperti layaknya sebuah sinetron, orang Indonesia terharu dan rame2 mem-follow Youtuber tersebut. Kesian Indonesia ya. Dari dulu kita hanya dijadikan obyek pasar oleh bangsa lain.

Anyway...Kisah kemenangan di lapangan ini telah membuka mata dunia. Indonesia bukan lagi sekadar penonton. Indonesia adalah pelaku yang memengaruhi panggung global, baik di stadion maupun di dunia digital. Kombinasi antara semangat nasionalisme dan daya tariknya yang unik menjadikan Indonesia sebagai sorotan yang terus bersinar.

Perjuangan Timnas masih panjang. Dengan 4 pertandingan tersisa, kita harus memenangkan, minimal 3 pertandingan. Itupun masih tergantung pada hasil pertandingan lain dan selisih gol. Berat banget ya? Karena itu mari kita doakan, semoga Indonesia masuk ke Piala Dunia. Aamiin,

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.