Tenang

Tenang

Tenang
Menutup hari dengan keindahan langit-langit

Sejak awal pandemi, aku selalu belanja online untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga tak selangkah kaki pun keluar dari area rumah. Semua makanan selalu dimasak sendiri, menahan diri untuk jajan makanan jadi.

 Covid 19 ini membuat aku sangat khawatir, mempertimbangkan jarak tempat tinggalku di Grogol ke Pamulang masih dalam area JABODETABEK, akhirnya aku beranikan diri untuk pulang ke rumah orang tua dan menginap beberapa minggu.

Beberapa minggu di rumah orang tua pun kebiasaa belanja online tidak berubah kok. Terutama belanja harian dengan aplikasi online.

Pagi ini, entah kenapa Ibuku yang sedang bosan di rumah atau apa? Ibuku yang biasanya minta diantar, tapi kali ini tidak meminta.

"Mama pergi dulu ya", sambil siap-siap ambil dompet, tas dan masker.

"Mau kemana??", tanyaku heran.
"Mau ke depan, beli sapu lidi yang pakai tangkai doang kok, udah janjian juga ma Ibu Nuke", jawab Ibuku.

"Ngapain keluar rumah seh? Ga usah keluar, online aja" jawabku sambil goleran di atas kasur.

5 menit berlalu

"aaaaaa....huaaaawww....", terdengar suara teriakkan dari jauh, membuat aku loncat dan lari ke depan.

yang terlintas dikepala, wadoeh adikku lahiran ya??? (Minggu ini memang minggu adik menunggu lahiran) 

Lari ke depan dan ternyata ibuku pun ikut teriak minta tolong.. 
"Mbak.. bantu mama donk!!!"

Asumsi adik yang akan brojol pun pupus, ketika papasan liat adik yang juga jalan ke luar rumah.

Keramaian depan rumah yang membuat aku bingung, dan kepanikan ibuku pun terdengar jelas...
"Mobil mama di tabrak motor.."

Semua bergerak sangat cepat, pengendara motor yang dikendarai pun sudah dibawa ke Rumah Sakit oleh mobil yang lewat.

Aku hanya melihat motornya yang tertinggal di samping rumah. Pak RT pun datang ke rumah (Kebetulan rumah pak RT tepat di depan rumah kami).

Menyadari Ibu yang kalut dan masih shock akan kejadian, aku tidak banyak bicara. Terutama ketika dapat kabar dari teman korban, bahwa mereka ada di IGD RSUD terdekat.

Pak RT dan Bu RT dengan baik hati mengantarkan aku dan Ibuku ke RSUD. Tentu kami tidak bisa pakai mobil kami, karena pintu tidak dapat ditutup sama sekali.

Sejujurnya, aku orang yang sangat tertib akan psbb. Selama 2 bulan tidak pernah keluar rumah sama sekali. Kecuali pulang ke rumah Ibu untuk nginap seminggu ini. 

Ak punya rasa takut ke RS, karena pandemi ini. Tapi kondisi melihat Ibu yang kalut, harus aku singkirkan dan aku kalahkan.

Meluncurlah kami ke IGD RSUD, pikiranku hanya satu. Semoga keluarga yang menabrak mobil kami tidak parah, dan menyelesaikan urusan apapun itu dengan segera.

Ketika ketemu dan melihat secara fisik keluarga korban, ada rasa tenang. Walaupun Sang Bapak mengalami 11 jaitan pada jarinya, yang kami bisa lakukan hanya membantu mereka. 

Proses semua berjalan lancar, sekitar 30 menit urusan kami dimudahkan. Kepanikan diri ke ruang publik terutama ke RS, aku coba atasi dengan kelengkapan pakaian, masker, sarung tangan, jaket. 

Pulang dari RS pun bergegas aku melepas pakaianku dan membersikan diri. Alhamdulillah aku bisa mengatasi kejadian panik ini dengan sangat tenang. 

Walaupun di dalam hati tetap khawatir dan panik. 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.