Tabik Tuan Guru Budiman Hakim. Kubaca puisimu

Tabik Tuan Guru Budiman Hakim. Kubaca puisimu

 

REMBULAN DALAM SELOKAN
Karya : Budiman Hakim

Si pemabuk itu ingin sekali memberikan rembulan untukmu
Tetapi ia menyadari keterbatasannya
Bulan terlalu jauh dicapai tangan

Dia terus mencari cara
Berusaha mewujudkan mimpinya
Dan ia pun mulai memahami
Dan bersimpati pada pendahulunya -- burung pungguk itu--

Sejak itu ia semakin larut dengan tawa-tawa semu
Dengan kepedihan-kepedihan yang tak perlu
Kadang ia tertawa terisak-isak
Kadang menangis terpingkal-pingkal

Sudah dua minggu aku tidak pernah melihatnya lagi
Tak ada seorang pun yang tahu kabarnya sampai seseorang berkata,
“Si pemabuk itu sudah mati. Ia terjatuh ke dalam selokan.
Tepat ketika rembulan sedang purnama.”

Jakarta, 1986.

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.