Perahu Hantu di Danau Sintu

Perahu Hantu di Danau Sintu
Sumber: pexels.com

Sudah 40 hari ini muncul gosip di kalangan anak-anak.
Katanya, di danau Sintu kalau malam sering muncul perahu misterius. Mereka menyebutnya perahu hantu. Perahu ini hanya muncul setiap malam Jumat. Di tengah danau berkabut. Di bawah bulan purnama.

Tiap perahu ini muncul, sayup-sayup terdengar percikan air yang sedang di dayung.
Kadang ada suara-suara aneh muncul. Berbisik-bisik. Tapi tak jelas apa yang sedang dibicarakan.

Perahu itu bergerak menuju kebun kopi di sebelah utara danau. Tapi anehnya tiap pagi tak ada perahu yang berlabuh di situ. Tak ada jejak perahu.

Chandra, anak laki-laki bu Deli, suka bertualang. Tiap sore sepulang sekolah ia sering ke kebun kopi untuk mengumpulkan biji-biji kopi robusta bekas kotoran luwak.

Chandra tahu, bahwa kopi luwak ini adalah kopi termahal di dunia. Makanya ia sering ke sana untuk mengumpulkannya.

Sore itu Chandra ingin menciduk air dari danau. Untuk cuci tangan. Tapi dari bawah air, terlihat sesuatu berwarna hijau. Berpendar. Seperti darah alien.

Karena penasaran, bocah kelas lima SD itu mencari galah dari bambu. Ia celupkan ke tepi danau yang kira-kira dalamnya 1,5 meter. Ia sogrok-sogrok. Keras. Ia ketuk-ketuk, suaranya seperti kayu.

Tanpa pikir panjang, Chandra langsung melepas bajunya. Bertelanjang dada. Hanya dengan celana kolor, ia menceburkan diri ke dalam danau.

Chandra pandai berenang. Ia menyelam di kedalaman 1,5 meter. Chandra melihat sebuah peti besar. Seukuran lemari es.

Ia ingin mengambilnya tapi tangan kecil itu tak kuat. Chandra kembali ke permukaan. Ia pakai kaos merahnya dan berlari menuju base camp. Tempat Chandra dan gengnya sering berkumpul.

Base camp itu lebih mirip gudang tua. Isinya perkakas bekas. Anak-anak menatanya menjadi ruangan. Di sana ada ranjang tua bekas kong Amir, sofa butut, meja pingpong, dan sebuah galon dengan pompa di atasnya.

Gudang ini adalah markas anak-anak kampung Lio. Awalnya tempat itu digunakan untuk main pingpong. Tapi lama-lama anak-anak mulai bosan. Dan yang bertahan hanya 4 orang. Geng CAMP (Chandra, Adri, Monic, dan Pampam).
Mereka sering kumpul di situ dan ngobrol macam-macam. Mulai dari gosip khas anak SD sampai ngobrolin tugas sekolah.

"Dri, Adri!" panggil Chandra, sambil terengah-engah.
Adri keluar dari base camp. "Kenapa Chan?"
Dengan celana dan rambut yang masih basah, Chandra berteriak "ADA PETI MATI DI DANAU!"

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.