Pamit

•
Aku pamit. Entah untuk berapa lama, entah sampai kapan, entahlah.
Aku tidak mau menjadi alasan Kamu berkhianat lagi kepadanya, pun dengan aku. Kita sama-sama tau bahwa kenyamanan ini memang tidak akan pernah bisa terus ada. Aku dan Kamu tidak akan pernah bisa menjadi kita, kecuali Allah yang menghendaki.
Aku pamit, sementara waktu. Nanti, Aku akan mengundang kamu lagi di kehidupan nyata Aku. Bukan kehidupan dunia maya yang bertemu pun kita belum pernah. Benar katamu, kalau sudah bertemu, memang Aku dan Kamu bisa berubah menjadi kita? Ternyata memang tidak ya.
Agak menyakitkan buatku (entah buatmu) untuk benar-benar pamit. Tapi Aku yakin, semua akan baik saja, kita akan tetap menjadi seorang teman. Secepatnya pun kamu Aku undang ke kehidupan nyataku. Kehidupan yang orang lain liat aku dari luar, kehidupan yang mereka tau aku orang yang selalu bergembira, mandiri, dan struggle. Tapi memang harus itu yang aku lakuin.????
Aku pamit. Maafkan untuk semua sikap dan sifat ku yang terlalu berlebihan dan selalu mengganggu kamu. Maaf untuk semua rasa (terlarang) yang aku punya ke kamu. Maaf karena Aku, kamu berkhianat di depannya.????
Kamu akan selalu ada di Aku. Kamu sudah menepati satu ruang di hati ku. Ruangan yang sudah kukunci, dan kutaruh kunci itu di dalam lemari. Kalau sesekali aku rindu, aku akan membukanya sedikit, biar rinduku tersalurkan.
Aku pamit ya, mas. Jaga kesehatan kamu, agar kamu tetap sehat menjaga orang-orang yang kamu sayang, agar nanti (mungkin) kita bisa bersua sebagai seorang teman yang akrab dan hangat. jaga iman kamu kepada-Nya. Agar kamu tetap menjadi imam yang baik untuk keluarga kamu.
Aku pamit ya, mas. ')
•
•
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.