Paket Kejutan

little gift from a far friend

Paket Kejutan

Paket Kejutan

“Alhamdulillah, kenyang udah makan siang….”kataku sambil membereskan kotak bekal-ku di ruang rapat. Terima kasih sambal jengkol dan rendangnya ya Bu Elly” kataku sambil tersenyum kepada salah satu staf yang siang ini membawa masakannya untuk makan bersama di ruangan. Aku juga membawa bekal nasi seperti biasa, maklumlah saat pandemic Covid-19 ini kita harus berhati-hati dan menjaga diri demi tidak tertular virus SAR-Cov-2 yang sangat menakutkan itu.

Tak lama terdengar azan Dhuzur pertanda hari sudah menunjukkan jam dua belas lewat. “Emmh aku hari ini menyalahi dua aturan makan yang biasa aku terapkan yang pertama yaitu makan tepat waktu-biasanya jam dua belas- dan yang kedua makan nasi lebih dari yang aku bawa alias ‘nambah’, soalnya nggak kuat melihat sambal jengkol yang begitu menggoda”

Setelah merapikan kotak bekal makan siangku, aku pun bergegas membawa pouch sikat gigiku menuju ke kamar kecil, hal ini udah kebiasaanku “sudah makan harus sikat gigi” Setelah itu aku berwudhu karena akan melaksanakan sholat Dhuzur.

Tak lama aku sudah selesai melakukan rutinitas di sela-sela istirahat makan siang dan menuju ke ruanganku kembali hendak sholat.  Ketika masuk ruangan aku terkejut ada paket dari ‘JNT’, aku berfikir agak keras soalnya tidak pernah aku kalau melakukan shopping online dengan alamat pengiriman ke kantor-biasanya kan ke rumah-

Aku amati kotak berwarna coklat dibungkus plastik, kemudian karena sudah wudhu aku kemudian menggelar SEJADAH-ku  sembari melihat lekat-lekat dari mana paket itu… dan aku melihat sekilas tulisan “Jambi….yah Jambi” lalu aku sholat.

Tidak sabar akhirnya aku buka paket itu yang sebelumnya sudah aku semprot dengan alkohol, maklumlah protokol kesehatan harus selalu berlaku dimanapun. Dan akhirnya aku pun membaca pengirimnya…”Nanda sahabatku dari Jambi” Aku buka bingkisan itu sambil menebak-nebak apa isinya dan pertanyaan besar lagi dalam rangka apa Nanda mengirimkan paket.

“Taraaaa…sebuah kain batik, dan aku tahu itu adalah batik khas Jambi, berwarna dasar hitam dengan gambar abu-abu tua, sangat kalem-tidak menggambarkan si-pemberinya yang menurutku orang yang lincah dan periang, yang sifatnya aku suka-

“Nanda, terima kasih ya paketnya, kok jadi repot?” “Dalam rangka apa?” Aku pun tertegun, berdoa semoga Nanda tetap sukses dan diberikan jalan terbaik untuk karirnya. Teringat percakapan melalui whatsapp beberapa waktu lalu… dia ingin pindah dari lembaga tempat kami bekerja. “Ah Nanda… wherever you are, you still my best sister, best friend” sambil aku mengetik di komputer cerpenting (cerita tidak penting) ini seketika itu juga mataku basah…

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.