NO PHUBBING

NO PHUBBING

John sedang ngopi  sendirian di sebuah kafe dekat kantor barunya. Di atas meja dia menemukan sign bertuliskan ‘NO PHUBBING.” Melihat sign tersebut John tersenyum pahit. Mendadak dia ingat pada mantannya yang bernama Ellen.

Saat itu keduanya sedang dinner di restoran favorit mereka. Sedang asyik berduaan sekonyong-konyong ketegangan menyela di antara mereka. Awalnya Ellen sedang bercerita tentang harinya yang buruk. Tentang bossnya yang pemberang. Tentang bisnis kantor yang terus merugi. Sementara John terus menatap layar ponselnya dengan mata kosong.

"John, kamu gak dengerin aku?" Ellen bertanya dengan ekspresi kecewa.

"Oh, maaf, aku cuma ngecek email doang," John menjawab tanpa mengangkat kepala.

"Ngecek email? Ini adalah waktu kita bersama, John," Ellen berkata dengan suara ketus. Dia butuh pendengar saat itu untuk melampiaskan uneg-unegnya yang membuat di sesak di dada.

John mendongak, merasa tersinggung. "Gak usah kasar, Ellen. Aku hanya ingin ngecek email. Masak gak boleh?"

"Tapi ini sudah berlangsung beberapa kali, John. Kita hampir tidak pernah benar-benar terhubung lagi. Apakah ponselmu lebih penting daripada aku?" Ellen berkata dengan mata berkaca-kaca.

John juga merasa marah. "Aku merasa seperti kamu terlalu berlebihan. Kamu cemburu pada benda mati. Pada ponsel."

"Okay. Silakan ngecek email sepuas hatimu." Ellen mengambil tas dan berlalu meninggalkan John sendirian.

Perdebatan saat itu bukanlah yang pertama kali. Namun baru kali itu suhunya mencapai titik maksimal. Kata-kata menusuk membuat luka hati terbuka. Sampai akhirnya membuat hubungan berakhir.

John masih menatap sign bertuliskan ‘No. Phubbing” di atas meja. Phubbing artinya sibuk main HP dan mengabaikan orang di hadapan kita.

'Seandainya sign itu sudah ada sejak dulu mungkin hubungannya dengan Ellen bisa terselamatkan', keluh John dalam hati,

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.