Kalian Semua Jahat

Sebuah pengalaman hidup dari orang tercinta

Kalian Semua Jahat

Ibarat luka yang tergores,pasti ada bekas luka yang belum hilang,luka luar secara kasat mata baik baik saja  tetapi luka dalam membutuhkan waktu lama untuk proses penyembuhannya.Kejadian ini aku alami empat tahun lalu sewaktu bekerja di toko baju daerah Bandung.Perkenalkan aku Ira,nama lengkapku Syafira Aini.Aku bekerja di sana kurang lebih satu minggu lamanya.Mengapa sangat singkat bekerja di sana?begini ceritanya....

Sebagai anak yang lahir dari keluarga sederhana,aku gak mau membebani kedua orang tuaku.Sejak kecil,aku hidup mandiri tanpa tergantung orang tua.Ayahku hanya bekerja serabutan sedangkan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa.Aku anak paling besar dari lima bersaudara.Ijasah terakhirku hanya lulusan SMP,karena beban ekonomi keluarga yang berat sehingga tidak bisa menutup mata sebagai salah satu faktor yang aku putuskan untuk tidak melanjutkan sekolah ke yang lebih tinggi lagi.Prinsipku membantu orang tua dan adik ku jauh lebih berharga daripada aku harus sekolah lagi.

Berawal dari informasi kakak sepupuku,bahwa di sebelah toko tempat dia bekerja sedang membutuhkan karyawan perempuan.Dengan perasaan gembira aku pun langsung membuat lamaran kerja dan keesokan harinya aku langsung datang ke toko tersebut.Pemilik nya orang Minang tetapi jarang ada ditempat,sekarang di toko ada satu orang kepercayaannya yang mengelola.Akhir nya aku pun datang ke toko baju yang di rekomendasikan kakak sepupuku.Aku langsung di wawancara oleh Bang Dika orang kepercayaan dari pemilik toko.Setelah wawancara,aku langsung di terima kerja disana,bahkan aku pun langsung diminta kerja hari itu juga karena dia aku langsung bekerja tanpa basa basi lagi.

Awal mula aku bekerja biasa saja,aku mengajarkan mulai dari standar operasional toko sampai cara melayani pelanggan.Produk yang dijual mulai dari baju anak sampai dewasa dijual di toko tempat aku bekerja.Harga nya juga terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah.Kata bang Dika aku bekerja mulai jam delapan pagi sampai jam enam sore.Tidak ada sistem off atau libur karena kamu hanya berdua di toko.Gaji yang ditawarkan pada saat itu cukup lumayan buat ku yang hanya lulusan SMP. Prinsipnya kecil tetapi di syukuri mudah - mudahan berkah pikirku pada saat itu.

Sehari bekerja langsung diuji kejadian inilah yang membuat sakit hati.

Berawal dari konsumen seorang ibu muda dan dua orang teman yang berbelanja ke toko.Tidak ada sedikitpun ketika mereka tiba-tiba masuk ke dalam toko.Mereka seperti konsumen lazimnya yang mencari baju.Spontan aku sapa Mereka bertiga,"Selamat datang ibu silahkan ada yang bisa dibantu?"kataku dengan sopan kepada tiga orang ibu tersebut.Namun mereka membalas hanya dengan anggukan kepala dan senyum dingin.Mereka sempat bertanya baju atasan yang seragam.tetapi sayang nya koleksi kami kurang lengkap kebanykan baju yang didominasi baju anak.

Tiba-tiba dengan ketus,konsumen yang berbaju merah muda datang menghampiriku dan bertanya "Mba Ada koleksi lain gak ?baju atasan yang simpel gitu ?tanya nada konsumen dengan nada agak ketus. "Maaf bu belum ada lagi koleksi yang baru di toko kami,
Ibu mau model yang ini(sambil menunjuk ke arah baju yang simpel elegan warna putih gading."balasku dengan sopan kepada konsumen tadi karena jujur ​​aku belum banyak tau semua koleksi baju disini karena baru hari ini aku mulai bekerja. Lalu dengan nada agak asem dan kurang
bersahabat "aduh mba kurang bagus itu, maaf saya kurang tertarik,"tegas konsumen baju merah muda.
Hal serupa di balas oleh teman dengan nada julid "Aduh ketinggalan jaman banget ya model - model baju nya,suasana toko nya juga panas duh.... .jadi burket nih jeng"hahahahahah.....mereka bertiga tertawa lepas,balas teman konsumen baju merah.

Akhir nya mereka bertiga saling memberikan komentar sinis,julid."Iya nih jauh banget dengan toko baju sebelah,bilangin dong mba ke bos nya tambah lagi koleksinya,"balas teman satu lagi.

Akhirnya celetukan paling sakit itu pun diucapkan oleh salah satu dari ketiga konsumen tersebut. "Teh coba lihat bagaimana mau menarik pelayannya aja cetak gitu baju seadanya gitu kayak bukan pelayan toko baju aja,"kata ibu baju muda merah dengan nada sinis,julid merasa diri paling sempurna lalu isambut ketawa lepas oleh kedua temannya.

Sontak sebagai seorang perempuan aku bengkok,coba membayangkan mengumpat tentang kekurangan diriku langsung didepan mukaku,Apakah ga ada hati ibu-ibu ini ?Aku sadar gak cantik dan sempurna,baju ku hanya pakai kemeja putih lusuh bekas seragam sekolah ku dulu yang aku sulap menjadi seragam kerja,celanaku juga kolot hitam bekas kakakku yang sudha lusuh.Muka ku gak bersolek sebagaimana mestinya karena boro-boro beli bedak buat beras saja sangat berat buatku.Perjalanan dari rumah ke toko ini saja jalan kaki sehingga keringat dan panas bercampur dan membuat baju putih bekas sekolah dulu basah dengan keringat.

Aku pun memberanikan diri untuk speakup "Ibu maaf saya banyak kekurangan tapi mohon maaf keritik nya bisa disampaikan dengan sopan',balasku dengan suara terbata -bata dan mata mulai berkaca. Tanpa ada kata maaf mereka ketiganya pergi meninggalakn toko dengan santai nya dan sambil mengumpat lagi ." Ayoo jeng kita cabut aja,mulai ga nyaman nih dan toko nya bau juga,'HAHAHAHHAHA....sambil tertawa kencang mereka tanpa dosa meninggalkan toko dimana tempatku bekerja.Sempat dipanggil bang Dika mengenai kejadian tadi tetapi dia hanya memarahiku tanpa penjelasan dulu dari ku .Singkat cerita setiap hari selama satu pekan aku masuk kerja,aku kurang nyaman apalagi bang Dika suka tiba tiba mendekati dan hampir berbuat kurang sopan kepada saya.Puncak nya setelah berdiskusi dengan ibuku akhirnya aku putuskan untuk berhenti bekerja di toko baju tersebut.Harga diriku jauh lebih penting daripada pekerjaan.

Itulah kejadian yang menurutku sangat menyakitkan hati ,semoga sebagai sesama manusia kita bisa saling menghargai.

_Tamat_

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.