Jurnal Ambu Pemberani - Selamat Menempuh Hidup Baru
Sebuah perjalanan lucu dan berharap bisa menginspirasi

Jurnal Sang Ambu Pemberani – SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU..!!
02022020, angka cantik yang kemarin rame banget di Sosmed, aku manfaatkan jugalah untuk satu langkah baru kehidupan. Keluar dari Zona Nyaman , kata orang – orang dan baca broadcast an WA, bakal bisa membuat kita lebih produktif. Nah kita buktikan sama – sama di kehidupan baru aku ini ya, semacam social experiment gitu deh.
“Gila lu yaa, masa’ hidup dan nasib anak – anak lo dibuat experiment sih?!” sobat aku singit pas tahu salah satu alasan keputusan besar ini diambil.
Zona nyaman aku tuh kemarin kayak apa sih coba disimak, semua kebutuhan belanja dipenuhi, jangankan cuma makan minum dan buat sekolah dua anak, tunjangan buat beli pakean dalem di Mall Senayan, perawatan dokter kulit dan makan setik kedoyanan aku juga gak pernah terlewat. Rumah lega walaupun di pinggiran Jakarta, wifi kenceng, kulkas dan freezer penuh terus , udah nikmatlah kalau kata orang normal mah. Tiap pagi setelah melepas tuan ngantor, saatnya santuuuy si nyonyah deh. Habis nonton infotainment bisa olah raga keliling halaman yang saking luasnya bisa langsung kurus pas nyampe ke rumah lagi, haha..
Jam 8 pagi paling telat, ART sudah dateng langsung kerjain semua kerjaan rumah sesuai dengan arahan sang nyonyah. Lanjut ngopi Arabica yang aku koleksi dari berbagai daerah dan buka laptop di teras rumah, sambil dengerin lagu spotify dari speaker JBL biru kesayangan. Ini pokoknya Me Time bangeeet, dan tau gak, masih banyak burung disana yang kicauannya jadi bekson lamunan aku sambil mandangin tanaman yang rajin banget berbunga cakep - cakep.
Abis itu apa? Kalo gak ada meeting urusan EO di tempat klien atau di mall ( I hate Mall, sebenarnya), atau ada jadwal pengajian, kadang arisan , bisa juga jenguk saudara yang sakit, ya udah deh ngendon aja di rumah. Panggil tukang pijet, atau nonton segala film bagus – bagus di rumah sampe belekan.
Malamnya menyambut sang tuan pulang kerja dengan masakan – masakan kesukaannya, abis itu apa? Jam 20.30 siap – siap tidur setelah mengoleskan segala macam lotion, body butter, cream, oil. Lalu tertidurlah sang nyonyah permaisuri….
Begitu setiap hari, satu bulan, enam bulan, tak terasa bertahun terlewati. Lalu ketika suatu peristiwa terjadi, yang menyebabkan aku berpikir harus memulai kehidupan baru, bertiga saja dengan dua anakku. Ragu pada awalnya, tapi pas melihat wajah dua bocah ini, sirna semua ragu.
“Ayoook kita jalani nak, kalian punya Ambu yang Pemberani, dan kita bertiga pasti akan saling menguatkan” kata si Ambu, disambut anggukan kencang dan senyum paling sumringah dari anak – anak.
Rumah baru kami sempit, tapi berharap hati kami lebih luas dan damai disini. Boro – boro wifi dan TV kabel, ini listrik aja masih ngejepret muluk karena nekat pasang 1 unit AC ¾ PK untuk dinginin seluruh ruangan yang hanya satu jejer ke belakang.
Kali ini karena gak ada bunga papan yang datang seperti beberapa tahun lalu, izinkan kami mengucapkan pada diri kami sendiri , “Selamat Menempuh Hidup Baru”
Bismillahirrohmanirrohim…
Tangerang Selatan - 04022020
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.