Gaun Hitam Pengantin di Penghujung Perang
Sebuah resepsi pernikahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Perang Dunia Kedua, perang yang berakhir pada September 1945.

Hari itu, hari Minggu, tanggal 29 April 1945, pukul satu pagi. Ia mengenakan sebuah gaun hitam berkilau, helaian rambut pirangnya yang berombak tertata rapi. Inilah hari yang telah ia tunggu selama bertahun-tahun—akhirnya menjadi kenyataan, meski dalam situasi yang tidak diharapkan.
Dengan bahagia, ia menggandeng kekasihnya dan upacara pernikahan seadanya itu pun dimulai. Hanya dalam beberapa menit mereka sah sudah menjadi suami dan istri, sebagaimana telah lama ia dambakan. Keinginannya untuk dinikahi dulu selalu ditolak oleh kekasihnya yang 23 tahun lebih tua itu. “Saya tidak akan pernah menikah!”, begitulah sambutan sang kekasih terhadap permintaannya.
Penolakan itu menyulut ketidakharmonisan hubungan mereka. Bahkan kerahasiaan hubungan mereka pernah membuat sang mempelai perempuan menjadi depresi hingga ia pernah dua kali mencoba mengambil nyawanya sendiri.
Dini hari pada bulan April itu, berakhirlah semua kerisauannya. Kekasihnya kini sudah sah menjadi suaminya. Botol sampanye telah dibuka, gelas-gelas siap untuk dituangi dan dihidangkan kepada segelintir orang yang menghadiri pernikahan di ruangan bawah tanah tersebut. Ia dengan bahagia menandatangani sertifikat perkawinan, tetapi ia melakukan kesalahan. Alih-alih menuliskan nama fam suaminya, ia hampir menuliskan nama gadisnya. Maka huruf B yang ia tulis untuk nama keluarganya, “Braun” segera ia coret. Selanjutnya, ia menuliskan nama “Hitler”.
Eva Braun, perempuan kelahiran Munich pada 6 Februari 1912, pertama bertemu dengan Adolf Hitler, pemimpin fasis Jerman, pada usia 17 tahun. Ketika itu, ia sedang bekerja membantu fotografer Partai Nazi, Heinrich Hoffmann. Hubungan Eva dengan Hitler yang berawal pada 1931 dirahasiakan untuk menjaga citra orang pertama Jerman itu dan baru terungkap kepada publik usai Perang Dunia Kedua pada September 1945.
Eva kukuh tidak mau meninggalkan Hitler, meski Hitler sudah memintanya untuk menyelamatkan diri. Dengan makin mendekatnya pasukan Tentara Merah Uni Soviet ke pusat pemerintahan Jerman di Berlin, Hitler akhirnya memutuskan untuk memenuhi keinginan kekasihnya yang telah setia mendampinginya hampir selama 15 tahun. Namun, mereka menjadi suami-istri tak sampai dua hari.
Banyak peristiwa yang terjadi menjelang akhir kekuasaan Hitler. Salah satunya adalah kemarahan Hitler terhadap orang-orang yang ia anggap telah menghianatinya. Di antaranya adalah Hermann Fegelein, kakak ipar Eva Braun sendiri, yang merupakan tentara Waffen-SS dari militer Partai Nazi. Hermann terungkap berusaha melarikan diri dari Jerman yang menghadapi kekalahan. Meski Eva memohon kepada Hitler agar membiarkan Hermann hidup, pada 28 April 1945, Hitler tetap memerintahkan eksekusi Hermann dengan penembakan. Istri Hermann, Gretl Braun, saat itu sedang hamil tua.
Pada tanggal yang sama, Benito Mussolini, pemimpin fasis Italia dan sekutu Jerman, juga ditembak mati. Ia dieksekusi oleh tentara partisan di sebuah desa kecil di Italia. Sehari sebelumnya, ia ditangkap saat mencoba melarikan diri bersama kekasihnya, Clara (Claretta) Petacci, dan meninggalkan istri serta keluarganya. Sebagaimana Eva, Clara yang dari usia muda sudah mengenal Mussolini, sangat mencintai dan setia kepada sang diktator yang telah berkuasa di Italia selama 21 tahun. Meski tentara partisan mengizinkannya untuk dibebaskan, tetapi Clara memilih untuk mati bersama Mussolini. Mayat Mussolini dan Clara serta beberapa pendukungnya digantung terbalik di pusat kota Milan untuk dipertontonkan kepada masa yang bersorak gembira menyambut kematian sang pemimpin fasis.
Berita kematian Mussolini ini memengaruhi keputusan Hitler untuk melakukan bunuh diri dan memerintahkan mayatnya dibakar. Menyerah kepada musuh bukanlah pilihan karena ia dapat mengalami apa yang terjadi pada Mussolini.
Usai pernikahannya, Hitler mendiktekan wasiatnya kepada sekretarisnya dan esok siang hari pada 30 April 1945, Hitler dan pengantin barunya, Eva melaksanakan rencana mereka. Eva dan Hitler serta orang-orang terdekatnya telah bersembunyi di sebuah bungker selama empat bulan terakhir. Di salah satu ruangan fuhrerbunker, bungker tempat Hitler dan Eva menikah, keduanya mengakhiri nyawa mereka. Hitler menembak kepalanya dan Eva meminum racun sianida.
Mereka yang turut bersembunyi di bungker menemukan keduanya dalam keadaan meninggal, duduk tersungkur di sebuah sofa, kepala Eva bersandar pada pundak Hitler. Hitler memakai jaket seragam Nazi dan Eva mengenakan sebuah gaun yang menurut sekretaris Hitler adalah kesukaan sang Fuehrer– gaun berwarna hitam dengan kerah putih.
Sumber Gambar Eva Braun: Pinterest
Sumber:
Encyclopedia Britannica (2021) Benito Mussolini: Biography, Definition, Facts, Rise, & Death. https://www.britannica.com/biography/Benito-Mussolini [Diakses 19 September 2021].
History of Sorts (2017) The execution of Hermann Fegelein-Eva Braun’s Brother in law. https://dirkdeklein.net/2017/04/28/the-execution-of-hermann-fegelein-eva-brauns-brother-in-law/ [Diakses 19 September 2021].
Lehmann, David (2021) ‘The Fates of Benito Mussolini, his Wife Rachele, and the Mistress Who Wouldn’t Leave his Side.’ History is Now Magazine. http://www.historyisnowmagazine.com/blog/2021/5/9/the-fates-of-benito-mussolini-his-wife-rachele-and-the-mistress-who-wouldnt-leave-his-side [Diakses 22 Mei 2021].
Smithsonian Channel (2016) ‘Hitler and Eva Braun's Disturbing Wedding.’ YouTube https://www.youtube.com/watch?v=hu2U17D__HA&t=308s [Diakses 11 September 2021].
The Independent (2006) The Eva Braun story: Behind Every Evil Man... https://www.independent.co.uk/news/world/europe/eva-braun-story-behind-every-evil-man-6106787.html [Diakses 19 September 2021].
The Salt (2017) ‘How Eva Braun's Champagne-Soaked Fantasies Fueled A 'Make-Believe Morality.' NPR. https://www.npr.org/sections/thesalt/2017/07/05/534117546/how-eva-brauns-champagne-soaked-fantasies-fueled-a-make-believe-morality [Diakses 19 September 2021].
VOI (2021) January 16 in History: Adolf Hitler Hiding in a Bunker to the End of His Life. https://voi.id/en/memori/27215/16-januari-dalam-sejarah-adolf-hitler-bersembunyi-di-bunker-hingga-akhir-hayatnya
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.