Discotik Lopes

Discotik Lopes

Discotik Lopes

Karya : Niken Indah Kusuma

Ngiiiiing...ngiiiiing... aku tak sing ngalah... trima mundur timbang lara ati.... Pukul enam pagi alunan musik bergenre campursari itu mulai terdengar di penjuru kampung Jambalan. Sebuah rumah kecil berdinding separo bata dengan halaman yang dikelilingi pohon pete cina dan pohon pisang itulah sumber di mana suara lagu campursari itu berasal. Kang Kartono yang menempati rumah itu bersama seekor monyet peliharaannya. Monyet betina bernama Lopes itu yang menemani Kang Kartono ngamen di perempatan lampu merah dekat kantor kecamatan.

Suara musik-musik itu juga yang menandai dimulainya aktifitas luar warga kampung Jambalan. Tukang sayur mulai berteriak, “sayoooooooor....” lalu secara otomatis ibu-ibu akan keluar dengan mengenakan pakaian tidur mereka semalam dan mengelilingi gerobak sayur. Berita pagi biasanya akan segera menyebar di sesi itu. Berita hangat maupun berita basi sering berpindah dari mulut ke mulut dimulai dari mulut ibu-ibu yang berbelanja pada tukang sayur itu.

“Eh, bu Tik tau ndak? Salonne Kang Kartono kemarin baru hlo. Dapat lungsuran salon dari pak RW.” Ucap bu Soleh membuka gosip pagi ini.

“Piye kui, bilange baru kok lungsuran. Lungsuran itu berarti bekas, barang lawas.” Protes bu Titik pada bu Soleh.

“Hla yo baru saja dipindahkan ke rumah Kang Kartono, kan namanya baru to.” Balas bu Soleh.

“Woalaaah, pantes suara musik campursarinya kok cetar membahana banget, ternyata salonne anyar to?” sahut bu Sari yang sedari tari sibuk memilih sayur buncis yang muda.

            Di kampung itu Kang Kartono dikenal sebagai tukang topeng monyet keliling. Dia sering menerima panggilan ibu-ibu yang ingin menghibur anak-anaknya agar mau makan dengan diperlihatkan atraksi Lopes monyet betina Kang Kartono. Monyet betina itu cukup mahir melakukan beberapa atraksi yang membuat anak-anak tertawa terpingkal-pingkal melihat gayanya. Dengan berpakaian rok rempel warna merah jambu dan kaus panjang loreng, Lopes nampak genit dan lucu layaknya seorang abg yang suka mejeng di mall. Hidupnya sangat pas-pasan, namun kang Kartono selalu tampil ceria dan meriah di hadapan semua warga. Kesederhanaannya membuat hidup kang Kartono nampak ringan tak ada masalah. Dia memposisikan dirinya sebagai seorang entertain di kampungnya. Kang Kartono tak segan tampil di depan halaman rumahnya demi menghibur anak-anak di kampung walau tanpa bayaran. Dia cukup senang melihat anak-anak tertawa gembira melihat pertunjukannya. Masih beruntung dia bisa menanam beberapa pohon pisang di pekarangan rumah peninggalan orang tuanya. Tumbuhan itu dimanfaatkan buahnya untuk Lopes monyet betina kesayangannya.

            Setelah langgar bubaran salat subuh, tape deck dan speaker kotak tuanya  akan segera menggantikan ayat-ayatan langgar dengan lagu-lagu campursari. Rutin setiap pagi hingga terasa seperti alarm bagi semua warga kampung Jambalan. Warga kampung juga sering memanfaatkan tape deck Kang Kartono jika ada orang meninggal untuk memperdengarkan lantunan ayat-ayat suci. Kang Kartono dengan senang hati akan memasangnya di rumah duka. Dia tidak menentukan uang sewa. Semua atas keikhlasan warga yang telah menggunakan tape decknya. Atas dedikasinya ini, pak RW lalu menyerahkan speakernya untuk mengganti speaker kotak kang Kartono yang sudah usang.

            Saat pertama kali digunakan, suaranya sungguh nyaring. Lebih nyaring dari kicau burung pentet yang bersuara sangat keras. Kang Kartono manggut-manggut puas dengan speaker pemberian pak RW. Sejak itu, tiap pagi suara lagu-lagu campur sari makin membahana terdengar di seluruh penjuru kampung Jambalan. Warga jambalan memberikan julukan “Discotik Lopes” untuk rumah yang menjadi sumber suara lagu-lagu campursari yang terdengar tiap pagi itu. Lantunan lagu-lagu campur sari itu akan berhenti saat berkumandang azan lohor dari langgar kampung. Saat itu, kang Kartono dan Lopes monyet betinanya akan berkeliling dari kampung ke kampung atau di perempatan lampu merah dekat kantor kecamatan. Mengais rejeki untuk menyambung hidupnya setiap hari.

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.