Berkah dan Tragedi Bulan Mei
Bulan Mei tahun ini merupakan bulan yang penuh berkah. Namun, setiap tahun bulan Mei mengingatkan kita kembali pada peristiwa-peristiwa lampau yang masih memerlukan jawaban.

Bulan Mei tahun ini merupakan bulan suci Ramadan. Idul Fitri jatuh pada tanggal 13 Mei, kebetulan bertepatan dengan peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih. Di media sosial muncul berbagai ucapan selamat yang menyatukan peringatan hari raya kedua agama tersebut–sebuah pesan untuk mensyukuri keberagaman bangsa Indonesia yang merupakan berkah. Tampaknya hal ini menggambarkan kerukunan kehidupan sosial dan rasa saling menghargai yang dirindukan sebagian masyarakat Indonesia.
Tragedi
Idul Fitri tahun ini tidak saja kebetulan bertepatan dengan peringatan Hari Kenaikan Isa Almasih, tetapi, juga dengan peristiwa yang terjadi saat Reformasi, 23 tahun yang lalu. Bangsa ini diingatkan kembali pada tragedi yang pernah melanda negeri ini menyusul penembakan mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998, yakni Kerusuhan Mei pada 13–15 Mei 1998. Saat Kerusuhan Mei, di sejumlah kota besar terjadi penyerangan terhadap masyarakat Tionghoa dan perkosaan terhadap perempuan-perempuan Tionghoa.
Untuk menyelidiki kekerasan yang terjadi pada Kerusuhan Mei 1998, sebuah tim pencari fakta (Tim Gabungan Pencari Fakta) didirikan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Tim Relawan untuk Kemanusiaan untuk Kekerasan terhadap Perempuan (TRKP) juga mendokumentasikan kejadian pemerkosaan pada Kerusuhan Mei 1998 dan memaparkan hasil temuannya kepada Presiden Habbie. Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) kemudian dibentuk.
Siapa yang berada di balik Kerusuhan Mei? Setelah 23 tahun berlalu, kasus kekerasan pada Kerusuhan Mei belum diusut tuntas oleh pemerintah Indonesia. Kekerasan seksual yang dialami perempuan Tionghoa saat Kerusuhan Mei bahkan masih diragukan sebagian masyarakat.
Sebenarnya, memperkosa perempuan-perempuan dari etnis atau kelompok tertentu adalah taktik lama yang digunakan untuk melumpuhkan atau membuat sebuah komunitas menjadi tak berdaya. Di negara-negara lain dan di beberapa wilayah di Indonesia, perkosaan terhadap kelompok perempuan tertentu pada situasi konflik merupakan pola-pola kekerasan yang sudah pernah ditemukan sebelumnya, baik yang melibatkan unsur negara maupun yang terjadi karena ketidakhadiran negara dalam melindungi warganya. Tak jarang, diskriminasi rasial yang hidup di tengah-tengah masyarakat dimanfaatkan dalam sebuah skenario politik. Kekerasan seksual berbasis ras digencarkan untuk menyebarkan teror dan rasa takut.
Mengingat 8 Mei
Sebelum peringatan Reformasi, bulan Mei diawali dengan peringatan Hari Buruh Sedunia yang jatuh pada 1 Mei. Bagi Indonesia, Hari Buruh Sedunia 1 Mei sekaligus menjadi saat untuk mengenang suatu peristiwa dalam negeri yang terjadi dalam waktu berdekatan dengan hari internasional tersebut. Peristiwa ini merupakan pembungkaman suara buruh dan contoh bahaya nyata yang dialami mereka yang mencoba melawan.
Pada 4 Mei 1993 buruh di sebuah pabrik di Sidoarjo melakukan aksi protes menuntut kenaikan gaji sesuai surat edaran Gubenur Jawa Timur. Marsinah, buruh perempuan yang menjadi wakil dalam perundingan dengan pihak perusahaan, kemudian tidak diketahui keberadaannya. Marsinah menghilang antara 5 dan 6 Mei, setelah tanpa sepengetahuannya beberapa temannya yang terlibat aksi digiring ke Komando Distrik Militer Sidoarjo pada 5 Mei untuk dipaksa mengundurkan diri. Beberapa hari kemudian, tepatnya 8 Mei, tubuh Marsinah ditemukan di sebuah hutan sudah tidak bernyawa dengan tanda-tanda penganiayaan berat.
Siapa yang membunuh Marsinah? Meski pernah ada pengadilan dan beberapa pihak dihukum, kasus ini masih menimbulkan tanda tanya. Seperti kasus kekerasan pada 13–15 Mei, kasus pembunuhan Marsinah belum juga menemui titik terang. Peristiwa-peristiwa ini perlu terus dihidupkan dalam ingatan masyarakat Indonesia untuk melawan lupa. Artinya, upaya untuk mengungkap kebenaran dan memberi rasa keadilan bagi keluarga korban tidak akan berhenti pada satu generasi.
Pendidikan dan Keadilan
Setiap tahun pada 2 Mei, Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional untuk mengenang Ki Hajar Dewantara yang telah merintis asas-asas pendidikan bangsa Indonesia ketika Indonesia masih dijajah Belanda. Ki Hajar Dewantara mendukung sebuah sistem pembelajaran yang menumbuhkan kekritisan berpikir serta menghargai persatuan bangsa dan kemanusiaan. Sejalan dengan hal ini, di bangku sekolah menengah, perlu dikembangkan diskusi antarsiswa tentang peristiwa-peristiwa pelanggaran HAM yang telah mewarnai perjalanan bangsa Indonesia.
Siswa perlu mengetahui kejadian-kejadian yang telah menimbulkan dampak jangka panjang pada negerinya. Karena, bagaimanapun juga, persoalan suatu bangsa yang tidak terselesaikan pada suatu masa, akan ditanggung bebannya oleh generasi penerus. Meski pemerintahan berganti, pemerintah-pemerintah berikutnya tidak boleh mengabaikan tanggung jawabnya terhadap kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia di masa lampau.
Ada pesan tersirat di balik ucapan yang menggabungkan ucapan selamat Idulfitri dan Hari Kenaikan Isa Almasih, yaitu masyarakat Indonesia mendambakan kerukunan dan perdamaian. Keduanya akan bisa tumbuh jika keadilan ditegakkan.
Sumber:
Britton, Jack (2018) ‘20 Years Later, Victims of Indonesia's May 1998 Riots Are Still Waiting for Justice.’ The Diplomat. https://thediplomat.com/2018/05/20-years-later-victims-of-indonesias-may-1998-riots-are-still-waiting-for-justice/ [Diakses 16 Mei 2021).
Merdeka.com (2016) Ini kronologi hilangnya Marsinah hingga ditemukan tewas. https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-kronologi-hilangnya-marsinah-hingga-ditemukan-tewas.html [Diakses 16 Mei 2021].
Suara.com (2018) Ita F. Nadia: Pemerkosaan Massal Mei 1998 Bukan Omong Kosong. https://www.suara.com/wawancara/2018/05/21/233936/ita-f-nadia-pemerkosaan-massal-mei-1998-bukan-omong-kosong [Diakses pada 16 Mei 2021].
Wikipedia (2021) Kerusuhan Mei 1998. https://id.wikipedia.org/wiki/Kerusuhan_Mei_1998 [Diakses 16 Mei 2021].
Wikipedia (2021) Marsinah. https://id.wikipedia.org/wiki/Marsinah [Diakses 16 Mei 2021].
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.