Belajar kok Malah WhatsApp-an

Sekelumit cerita siswa yang kesulitan belajar online karena guru mengandalkan Whatsapp. Masalah ini juga terjadi hampir di seluruh Indonesia.

Belajar kok Malah WhatsApp-an
Belajar di Rumah dengan Whatsapp

Sejak terjadi pandemi Covid-19 di seluruh dunia, Indonesia kena imbasnya. Pemerintah-pun mengambil kebijakan agar bekerja dari rumah, dan bagi siswa untuk belajar dari rumah.

LIBURRR!!!!!

Demikian anggapan anak-anak mendengar pengumuman dari gurunya. Yupz, belajar di rumah identik dengan libur, walaupun guru menghendaki anak-anak tetap belajar di dampingi oleh orang tua yang juga bekerja di rumah.

Nah, bagaimana orang tuanya mau bekerja kalau juga harus mengajar anak??

Di sinilah kebijaksanaan orang tua teruji dan bukan mementingkan ego sesaat. Bukankah bekerja di rumah juga tak sebanyak bekerja di kantor? Lagi pula hal ini adalah kesempatan untuk merasakan apa yang guru rasakan jika mengajar, empati istilah kerennya.

Si kakak dan adek hampir setiap hari ketika bangun langsung periksa HP bundanya untuk membuka grup Whatsapp kelas mereka. Karena bundanya-lah yang terhubung dengan grup Whatsapp sekolah, entah kenapa emak-emak mayoritas mengisi grup grup Whatsapp sekolah.

Jujur saya kadang pusing melihat isi grup whatsapp yang isinya broadcast gak jelas, bertanya hal yang barusan ditanyakan oleh penghuni grup lain dan banyak hal-hal yang kadang membuat begitu banyak pesan tak terbaca di grup yang saya ikuti.

Di grup whatsapp kelas biasanya saat pagi sudah ada tugas menanti dan kebanyakan isinya pertanyaan ataupun perintah untuk membaca materi pada halaman buku tertentu. Apakah ini yang dinamakan belajar online?

Ok lah jika grup itu hanya fokus ke satu materi, tapi ini sekolah yang kurikulumnya kompleks, masa iya setiap tema harus buat grup whatsapp baru? Grup WA yang ada di HP aja dah banyak ke-skip membacanya, habis mau keluar grup yang lain kadang gak enak sih.

Saya berharap guru bukan hanya memberikan tugas demi tugas dalam belajar mengajar, setidaknya guru bisa membuat variasi lain dalam mengajar online yang dipadukan dengan grup Whatsapp yang sudah ada.

Misalnya membuat video yang diupload ke Youtube (eittss jangan dibayangkan gurunya ngomong "Haloo gaess ketemu lagi dengan channel saya.......") trus linknya dibagikan ke grup whatsapp kelas dan meminta siswa memberikan tanggapan pada kolom komentar di Youtube.

Dan banyak cara cara lain yang bisa dilakukan agar belajar di rumah bisa menjadi menyenangkan. 

Kebayang jika tugas setiap hari menjadi santapan siswa yang harus mengalami pysical dan social distance, mereka bisa bosan jika hanya mendapat tugas di rumah sebagai pengganti belajar di sekolah selama wabah corona belum bisa dikendalikan.

Secara teknis saya membuat artikel Belajar online cukupkah menggunakan Whatsapp? .

Dengan pemanfaatan teknologi, belajar online bukan hanya bisa dimanfaatkan selama pandemik ini tapi juga bisa digunakan untuk jangka panjang.

Semoga bermanfaat.

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.