BANGUN KOMUNIKASI YANG BAIK DENGAN PASANGAN

Komunikasi merupakan salah satu skill yang paling penting dan harus dimiliki manusia. Hal ini tentunya berkaitan dengan semua lini kehidupan, seperti urusan pekerjaan, sosial, bahkan percintaan. Namun, proses sosial yang satu ini nampaknya sulit dilakukan, apalagi dipertahankan. Hanya segelintir orang yang mau mempelajarinya. Biasanya, belum mencoba sudah malas duluan. Menurut Ahli Matematika Claude Shannon dan Warren Weaver, komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas hanya pada komunikasi verbal.
Artinya, komunikasi non-verbal juga sama pentingnya. Kalau manusia merasa terbatas hanya pada lisan dan tulisan, unsur non-verbal, seperti ekspresi wajah, postur dan gestur juga bisa digunakan. Sebenarnya cukup mudah. Namun, akan sulit kalau ego sudah ambil andil. Esensi komunikasi dalam persoalan pekerjaan, mungkin cenderung lebih mudah dikerjakan, karena adanya imbalan dan tuntutan profesional. Pertanyaannya, bagaimana dengan hubungan yang enggak punya jaminan? Hubungan asmara misalnya.
Seringkali, kita dituntut untuk mengerti keinginan pasangan, melakukan apa yang diminta tanpa menyampaikan apa yang kita rasa. Dipendam terus-menerus, lama-lama repot juga ya. Bisa gila dan mengganggu rutinitas. Berekspektasi tinggi terhadap pasangan, tapi enggak mengatakan keinginan diri sendiri terhadapnya. Loh jadi gimana caranya agar manusia itu tahu apa yang kita inginkan kalau kita enggak mengutarakannya? Aneh? Iya. Ironisnya, kasus seperti ini tetap ada dan akan selalu ada.
Menurut katadata.id, angka perceraian di Indonesia periode 2015-2018 selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penyebab utamanya adalah perselisihan dan pertengkaran terus menerus dengan jumlah 183.085 kasus. Itu baru perceraian, belum termasuk ritual pacaran dan hubungan lainnya. Sedangkan menurut survivedivorce.com, salah satu penyebab perceraian yang paling umum adalah kurangnya komunikasi. Loyalitas, finansial, kurangnya keintiman, dan lain sebagainya memiliki satu akar yang sama, yaitu komunikasi.
Cemburu buta, larut dalam masalah, ego yang tinggi, pemutusan hubungan secara sepihak, kurang inisiatif, hingga ketidaksiapan menjadi beberapa faktor penyebab kurangnya komunikasi dalam hubungan asmara.
Setiap pasangan harus memiliki kesadaran dan kerja sama untuk menyelesaikan masalah dengan baik, agar kualitas hubungan tetap sehat. Nah, ada beberapa cara nih supaya kita bisa melakukan komunikasi yang baik dengan si dia. Pertama, selalu sediakan waktu untuk berdiskusi. Kalau emosi sedang memuncak, kita bisa me time terlebih dahulu. Dinginkan kepala dan turunkan ego agar diskusi lebih nyaman dilakukan. Diskusikan masalah ketika keduanya sudah siap. Jangan sampai terburu-buru dan terlalu cepat ambil kesimpulan.
Kedua, belajar untuk mendengar. Setiap individu pasti enggak luput dari masalah, begitu pun dengan pasangan. Jangan terlalu egois, sehingga kita lupa untuk mendengar keluh kesahnya. Pasangan juga memiliki kehidupan di luar hubungan. Ia memiliki koneksi dengan orang lain, entah teman, keluarga, atau lingkungan kerja. Kalau ia stres dan memiliki segudang masalah, kita sebagai partner harus mengerti dan tetap mendukungnya. Ketiga, pahami bahasa cinta. Setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam mengekspresikan rasa cintanya, seperti words of affirmation, quality time, receiving gift, acts of service sampai physical touch. Coba dipahami dan disesuaikan dengannya ya.
Keempat, jangan kode-kodean. Pasangan juga manusia biasa, enggak bisa baca pikiran orang. Lebih baik sampaikan langsung apa yang harus dibicarakan. Di sisi lain, kita juga bisa nih menerapkan komunikasi asertif. Dilansir dari SehatQ, Komunikasi asertif adalah cara bicara yang ditandai dengan ketegasan, namun tetap menghargai lawan bicara dan bersifat diplomatis. Cara ini dipercaya dapat menyelesaikan konflik tanpa menjadi agresif, sehingga kedua belah pihak akan merasa nyaman tanpa adanya respon negatif. Enggak banyak orang yang berhasil langgeng dan memiliki hubungan yang sehat. Ketika saya bertanya kepada mereka, apa kuncinya? Kebanyakan jawaban mereka adalah ‘komunikasi’. Enggak ketinggalan, sikap saling menghargai, juga saling mendukung.
Kalau menemukan kesulitan dan merasa cemas? Tenang, itu hal wajar kok. Asal jangan larut dalam masalah. Beri jarak terlebih dahulu. Selama berpisah, kita bisa mencari akar konflik dan introspeksi diri. Posisikan diri sebagai pasangan. Masalah enggak akan selesai kalau kita terlalu keras dengan pandangan sendiri, apalagi berdiam diri. Nanti malah stuck dan makin pusing. Ingat, hubungan asmara terdiri dari dua orang, bukan satu. Kalau cuma satu, namanya solo karir. Lagipula, hubungan yang sehat akan membawa kita ke kehidupan yang sehat juga.
Sebaliknya, hubungan toxic akan membuat hidup semakin sulit. Pelan tapi pasti, enggak ada yang enggak mungkin kalau kita terus belajar dan berusaha. Jangan takut untuk berproses. Frasa ‘gak mungkin’ hanya diujarkan oleh manusia pasif yang malas cari solusi. Perlu diingat juga nih, hasil selalu berbanding lurus dengan usaha. Kalau kita mau hasil yang baik, maka upaya yang dikerahkan harus maksimal. Terapkan komunikasi asertif dan tips di atas ya, sampaikan dengan tuturan yang baik dan bahasa tubuh yang membuat pasangan nyaman. Jangan termakan emosi, apalagi sampai meghakimi dan menyalahkan. Kalau belum berhasil, coba pergi ke ahli, ke Psikolog atau Psikiater. Zaman sekarang ada juga lho yang namanya konsultan cinta, bahkan penelitian ilmiah yang membahas hal ini sudah mulai bertebaran di mana-mana.
Teknologi semakin canggih. Dunia juga berkembang pesat. Kalau enggak mau ke ahli, kita bisa kok mempelajarinya lewat internet dengan sumber terpercaya. Keilmuan yang bisa dipertanggungjawabkan, jurnal atau artikel dari penelitian yang sudah diuji misalnya. Membaca dan belajar itu enggak sulit, yang sulit adalah konsisten dan membuang ego. Merasa bahwa hal itu akan selesai dengan sendirinya. Padahal semua hal di dunia ini pasti ada ilmunya dan jalan keluarnya. Monggo, pilihannya ada di tangan kita. Perkara ini sudah sulit, jangan dibikin makin rumit. Intinya, semua masalah bisa diselesaikan dengan komunikasi. Jangan takut mencoba dan terus belajar dengan partnermu ya.
“Good communication skills can improve the way that you operate through life, smoothing your way in your relationships with others. Poor communication skills, on the other hand, can sour relationships from business to personal, and make your life significantly harder” - Skillsyouneed
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.