Waktu ngopi sore hari

Pembicaraan seru sore hari di antara dua lelaki.

Waktu ngopi sore hari
https://www.pexels.com/photo/man-holding-teacup-infront-of-laptop-on-top-of-table-inside-the-room-925786/

Di suatu sore yang biasa, sekitaran jam 3 sore lah kira-kira, rasa kantuk mulai menyerang. Agus buru-buru menyeduh secangkir kopi instan. Jam 3 memang jam genting orang melawan kantuk. "Capek juga ngeliatin angka-angka dari pagi", batin Agus. Deadline laporan keuangan hari ini.

Aroma kopi tajam menyeruak di ruangan. Agus menyeruputnya dengan nikmat "Ahhhhhhhhhh mantappp jiwaa", gumam Agus sambil merem melek.

Saat mau lanjut kerja, tiba-tiba, dari layar laptop muncul notifikasi pesan whattsup dari Budi. Budi dan Agus bekerja di kantor yang sama tapi beda cabang.

"Ihh ganggu deh, ada apa lagi nih? Pasti ni anak mau curhat gak jelas", ujar Agus membatin, tapi tetap saja Agus meladeni. Meski tampangnya rada sangar dan berjenggot tebal, Agus orangnya memang gak tegaan.

"Kenapa masbro?" tanya Agus.

"Lagi sibuk ga?" tanya Budi basa basi busuk.

" Yaa biasalah namanya orang lagi kerja kan, deadline hari ini bosqu. Ada apa Bud?" tanya Agus.

Budi yang mendapat angin langsung nyerocos mirip petasan jepret.

"Lu kenal Hengky kan? Yang udah lama pindah ke Sinar Mars itu. Tadi dia cerita kalau ada karyawan kantor kita yang baru pindah kesana, ngakunya sih gaji di kantor lamanya Rp 30 juta. Gede banget yah.. Lu tau gak siapa orangnya?" tanya Budi.

"Dihh meneketehe, lagian kenapa lu gak nanya sama Hengky siapa namanya, aneh deh lu" jawab Agus malas.

"Sedih deh dengar anak kemarin sore gajinya udah gede begitu, padahal kita yang udah kerja bertahun-tahun.." ujar Budi galau.

" Ya tapi kan gaji segitu mah beda tipis lah sama lu, Bud" sahut Agus menghibur.

"Iya sih, tapi kan jadi gedean dia kalau kaya gitu, jadi galau nih, bikin gak semangat kerja. Mana orang senior tuh apa-apa dilimpahin ke kita semuanya kan, gak sebanding banget deh sama gaji" koar Budi memprovokasi.

"Gue punya solusi buat lu Bud" kata Agus kalem.

" Pasti lu mau nyuruh gue pindah ke Sinar Mars juga ya? Tanggung Gus kan kita udah lama disini, beberapa tahun lagi pensiun", sahut Budi lagi.

"Kaga.. Gimana kalau gue kirimin slip gaji gue ke lu, ntar lu pasti gak bakalan sedih lagi, mungkin malah bakalan bersyukur banget. Tapi sebagai gantinya, nanti selisih gaji diantara kitanya tolong ditransfer ke rekening gue ya. Lu masih simpan kan nomor rekening gue? Kalau nggak, ke saldo OVO gue juga boleh. Gimana, oke gak ide gue?" balas Agus nyerocos bersemangat.

"Kampret lu", sahut Budi.

Dan pembicaraan sore itu pun berakhir.

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.