Datang disaat yang tepat

Datang disaat yang tepat

Setiap pagi aku dibangunkan oleh para anabul. Kadang mereka ku marahi karena mataku masih berat untuk terbuka. Namun sia- sia saja . Runtinitas pagi  para anabulku sudah tak bisa ditahan  lagi. Aku lah yang mengalah dengan mata setengah terbuka , ku buka pagar agar para anabul bisa menunaikan rutinitas paginya. Lalu ku tunggu mereka diteras dengan mata kembali terpejam. Entah salah asuh atau mereka yang tak paham ucapanku atau sebaliknya. Padahal sudah kuperingatkan jaga mulut , ga usah ngurusin orang atau kendaraan lewat. Tapi mereka tetap saja banyak mulut, gonggongannya memekan telinga. Kutu kumpret, kupanggil- panggil tak satu pun mendekat. Hanya bila aku membawa camilannya lah mereka mendekat. Setelah mereka berhasil kumasukkan kembali lah aku ke peraduan melanjutkan mimpi yang tertunda. 

Saban hari aku semakin siang saja aku memulai hari. Semenjak tempat kerjaku tutup. Sudah 7 bulan. Antara terasa atau tidak. Pantesan saja BB ku juga naik 7 kg. Ternyata setiap bulan naik sekilo. Apa karena otakku tak kupakai berpikir ? Cuma ku pakai bermimpi. Kalau olahraga dari jaman bahula aku tak pernah melakukannya. Kemana- mana juga naik motor. 

Entah kenapa hari ini aku malas banget. Mager banget. Apa yang lebih dulu ku kerjakan ? Tumpukan piring ? Atau menyalakan rice cooker ? Ku buka kulkas , kosong . Hanya ada telor. Masak apa hari ini ? Kembali kurebahkan badannku di kursi bambu panjang favoriteku. Oh ibu aku jadi merindukan dirimu. Bila tinggal bersama ibu tentu tak perlu semua ini. Namun bila lama bersama perselisihan yang menimbulkan riak pertengkaran kecil sering terjadi . Kadang membuatku mangkel juga. Apa ini yang dikatakan orang " seorang ibu akan selamanya menganggap anaknya masih kecil " jadi semua maunya diatur.

Kupilih tinggal dikontrakan karena tak tahan saban hari diomelin. Apa lagi kalau bukan tentang menikah ? "kamu tu ngapain ngontrak ? buang- buang duit. Perlunya itu ya cari suami bukan ngontrak ?Dulu punya pacar baik, kamunya sok-sokan sekarang sudah ditinggal nikah. Nyahok kan ? Makanya jangan terlalu pemilih ". Begitu setiap hari belum lagi gunjingan para tetangga. " Sudah umur berapa, cepetan nikahnya. Jangan pemilih. Nanti belum lagi hamil dan melahirkan. Makin tua seorang wanita kemungkinan hamil itu makin kecil, apalagi resiko melahirkan". Tentu aku hanya nyengir , dan ngumpat dalam hati saja " dasar nyinyir, tanya Tuhan sana". 

Bagi kalian menikah adalah tujuan. Tentu beda bagiku. Banyak hal yang menjadi pertimbanganku. Kalian ngomongnya jangan pemilih. Beli baju saja dipilih agar ukurannya pas dibadan . Jodoh itu tidak datang terlalu cepat pun tidak datang terlambat, dia datang disaat yang tepat. 

 

 

 

 

 

 

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.