Si Penjual Usus

“Teng Teng Teng”, Bell kedua sekolah berbunyi.
Bertanda waktu istirahat telah tiba.
Aku dan temanku pun langsung bergegas ke lobby sekolah sambil membawa kotak bekal.
Lobby adalah tempat yang paling nyaman untuk sekedar menghabiskan waktu istirahat ataupun bagi mereka yang malas untuk pergi ke kantin karena jaraknya yang lumayan jauh dari kelas.
“Huftt.., Lagi-lagi dibawain bekel usus,” Keluhku sambal menghela nafas.
“Ha.. Apaantuh?”, Kata Gina
“Ini usus ayam”, Jawabku.
“Ihh geliii.. ususkan tempat pembuangan pup!”, Teriaknya
Sontak akupun kaget dengan perkataannya. Akupun langsung berinisiatif menyodorkan bekal usus kepada temanku, agar aku tak malu didengar orang lain karena suara teriaknya yang bergema dilobby sekolah.
“Nih cobain dulu!”, Sambil kusodorkan sendok.
“Ihh ga mau geli!!”, Seru temanku sambil menggelengkan kepala.
Akupun langsung memegang pipinya hingga mulutnya kebuka dan kupastikan Usus itu masuk kedalam mulutnya.
“Hmmm..”, kecap bibirnya saat mengunyah.
“Gimana-gimana? Enak kan...”, Seruku.
“Ihh Gilaa!!, Ko enak banget si?”,Tersontak kaget.
“Iya dong, masakan ibuku wkwk. Ini tuh sebenarnya sate usus”.
“Ha.. Sate Usus?, Buat apa mama kamu bikin sate usus?
“Buat dijual dikantin SMP ku dulu”.
“Wahh.. aku baru tau kalo mama kamu jualan, bawa satenya ke sekolah dong. pasti aku beli deh”, Serunya.
“Maksud kamu aku jualan disekolah gitu?”, Tanyaku.
“Iyalah!, Aku yakin pasti banyak yang suka deh”.
“Hmm.., Aku gak yakin deh, first impression Usus ke orang aja udah ga enak”.
“Iya juga si, tapi kalo mereka udah nyoba pasti suka ko”, Serunya sambil makan bekalku dari tadi.
“Ihh.. Jangan dihabisin aku belum makan!”, Ujarku dengan kesal.
“Wkwkw ga sadar aku, bagi Ususnya dikiitt aja ya?”, Pintanya
“Huh.. Iya deh”, Hela nafasku sambil tersenyum tipis.
Keesokan harinya akupun sengaja membawa bekal lebih untuk dijadikan tester.
Ku beranikan diri untuk coba menawarkannya, “Guys, ada kabar gembira untuk kita semua!”.
“Apaantuh udah kaya iklan aja”. Saut teman sekelasku.
Pfftt.. Emang pengen promosi sautku dalam hati.
“Cobain nih, Masakan ibuku enak banget loh”. Rayuku.
Sontak semua teman sekelaspun langsung menghampiriku, karena penasaran dengan makanan yang kutawarkan.
“Apaan nih Usus? Emang enak?”. Ujarnya ragu.
“Wah.. Keliatannya enak”. Saut temanku yang langsung melahap usus yang kutawarkan.
Sudah kuduga respon mereka saat pertama kali melihat usus membuatku down. Dan aku sedikit bersyukur karena ada sebagian orang yang langsung melahap tester yang kubawa.
“Cobain dulu guys baru komen”. Selak gina.
Beruntungnya aku karena adanya Gina yang membantu dan selalu semangat untuk menyakinkan teman-temanku yang lain agar tidak ragu untuk mencoba tester yang kubawa. Akhirnya tester Sate Usus dalam sekejap abis dilahap teman sekelas. Khususnya teman laki-laki ku yang tidak tahan dengan makanan gratis.
Memang tahap awal untuk menarik calon pembeli itu dengan adanya promosi dan disediakannya tester. Memang terdengar simple, tapi cara ini sangat ampuh untuk menarik calon pembeli. Buktinya teman sekelasku langsung memesan beberapa sate usus untuk dijadikannya lauk saat istirahat nanti.
Bahkan teman-teman sekelasku merekomendasikan Sate Usus buatan ibuku ke kelas-kelas lain. The Power of Taste, Aku bahkan tak perlu menawarkan makanan ataupun menyediakan tester lagi untuk promosi ke seluruh sekolah, Pelanggan dengan sendirinya datang ke kelasku setiap jam istirahat.
Dan karena populernya diriku dengan julukan “Si Penjual Usus” saat disekolah. Akhirnya aku dan keluargaku memutuskan untuk membuka kedai kecil tak jauh dari tempat sekolahku berada. Aku sih gak terlalu masalah dengan panggilan itu, selagi bisa menguntungkan kenapa tidak.
Tempatnya mudah ditemui, karena berada dipinggir jalan raya, sehingga Kedai Mafia mudah diakses teman-teman yang ingin datang. Kedai yang dibuat senyaman mungkin agar pelanggan bisa betah berlama-lama dikedai. Kedai Mafia terdiri dari dua area, area dalam yang ber AC dan juga area luar untuk teman yang merokok. Tempat yang bisa dijadikan pilihan untuk sekedar nongkrong bersama teman.
Kedai yang didesain dengan tema Mafia seperti nama kedai itu sendiri dan banyaknya mural yang bikin kedai ini jadi instagramnabel banget. Tidak sedikit teman-teman yang datang hanya untuk sekedar foto-foto ditempat yang telah disediakan. Khususnya perempuan.
Sate Usus menjadi salah satu menu andalan Kedai Mafia. Karena, selain harganya yang ramah untuk kantong pelajar, Sate usus juga kalo diibaratkan rasanya seperti memakai Narkoba!, Yang sekali dicoba langsung auto ketagihan. Penasaran ingin coba?
Buruan langsung aja dateng ke Kedai Mafia
JL. Perjuangan No.23, Bekasi
(021)23045XXX
Atau kunjungi media social kami di @kedaimafia
Ditunggu yaa..
“Rasakan Ketagihannya dalam sekali makan”.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.