Senggenggam Pasir

Senggenggam Pasir
Debur ombak ini membawa ku menerobos waktu puluhan tahun silam
Saat tangan mu menggenggam pasir dan membiarkannya mengering dihembus angin
Kau biarkan butiran halus itu berjatuhan menyatu dengan air pasang
Lalu kita bicara tentang angan yang tak pernah menjadi nyata
Seperti buih-buih menyatu dengan pasir yang menyebabkannya tiada
Sama sekali tak ada bekas …
Sama halnya dengan impian kita...
Yang tak pernah tersuratkan oleh takdir
Aku menyadari yang dulu ku tak mengerti
“Apakah kau tetap kan di sini ketika bayangku tak kau jumpai?”
Tanya mu lirih memandang jauh ke laut lepas
Kini, aku menjawab dengan merentas segala pilu
Ya …. Aku tetap di sini
Menggenggam pasir dan menaburkannya di antara buih-buih
Bukan untuk membuang asa menjadikannya tiada
Tapi untuk mengingatkan ku ….
Ketiadaaan adalah ruang keabadian tempat kita berjumpa nanti
Senggenggam pasir yang ku taburkan ini
adalah pertanda rindu yang ku simpan sepanjang hayat
Kau …..tenanglah di sana
Biarkan aku menikmati buih-buih itu yang hanya bergejolak sejenak
Sambil menghitung waktu …..
menunggu ketiadaan datang menghapus segala yang terkenang
Jakarta, 9 September 2021
Untuk Fitriani HD, sahabat yang tak lekang dimakan waktu
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.