Ramadan Kali Ini

"Ke masjid manalagi kita kali ini?"
Ritual setiap tahun yang aku ingat adalah mengunjungi masjid-masjid terkenal di Jakarta. Tidak setiap hari, paling tidak dalam satu kali kesempatan kami akan "ngabuburit" di masjid.
"Ke Sunda Kelapa saja pak, Ibu pengen makan tongseng kambing setelah tarawih," Ibu segera menimpali.
"Wah iyaaa... semoga es kelapa masih ada ya. Jadi haus aku," kata Uni Deta
"Baiklah, kita berangkat setelah shalat Ashar ya. Jangan lupa bawa mukena dan Quran masing-masing, insyaa Allah kita akan sampai 1 jam sebelum Maghrib. Deta dan Meta bisa tadarusan di luar masjid, kita gelar tikar ya. Biar seru," Bapak pun memberikan instruksi.
Masjid Sunda Kelapa adalah masjid masa kecil Bapak, jadi beliau selalu semangat kalau kami menyempatkan shalat di sini. Ingat masa kecil, kata Bapak. Dimana beliau shalat bersama kakek dan para sepupu di masjid ini. Rumah kakek Bapak, yang kami sebut Atu, rumahnya tidak jauh dari masjid ini.
Kami sampai di masjid lebih cepat dari biasanya, Alhamdulillah dapat parkir depan masjid. Menyenangkan sekali melihat para pedagang yang sudah mulai ramai, ada tukang sate madura, sate padang, batagor, nasi goreng, soto padang, siomay, es kelapa kesukaan Uni Deta pun ada, sayangnya tongseng kambing yang jadi tujuan Ibu tidak jualan kali ini.
"Ayooo.. dipercepat jalannya.. jangan liat jajanan dulu," kata Ibu sambil memegang erat tanganku dan Uni Deta.
Aku dan Uni Deta pun mempercepat langkah, Bapak sudah jalan lebih dulu untuk ambil wudhu. Ibu, Uni Deta dan aku pun menuju tempat wudhu. Sudah banyak orang di masjid, mereka yang belum shalat Ashar. Bapak sudah menunggu di luar dekat rumput, koran yang memang dibawa Bapak sudah digelar, cukup untuk kami berempat. Tak lama Bapak dan Ibu sudah asik dengan Al-Quran masing-masing. Aku dan Uni Deta hanya membaca beberapa surat dari Juz 30.
15 menit menjelang azan Maghrib, Ibu mengajak kami ke dalam. Ternyata sudah banyak orang yang masuk ke dalam masjid dan menggelar sajadah mereka. Ada yang sambil tadarusan, ada yang ngobrol, ada yang dzikir menggunakan tasbih, ada juga yang diam, mungkin dia sudah kelaparan sama seperti aku.
Tidak lama setelah kami gelar sajadah, beberapa orang sibuk membagikan air mineral dan kurma. Mereka memastikan semua orang kedapetan. Suara pak ustad memberikan kultum menjelang Maghrib sudah terdengar melalui alat pengeras suara. Aku melihat Ibu, sangat menikmati suasana masjid dan kesibukannya menjelang berbuka ini. Adzan Maghrib pun terdengar, suara plastik sedotan dibuka, gak lama suara orang menyeruput air mineral setelah sebelumnya mengucap Bismillah. Aku pun melakukan hal yang sama. Rasa air mineral sungguh terasa nikmat. Memang lebih enak es kelapa sih. Ah jadi pengen buru-buru selesai shalat tarawih nih.
Beberapa masjid yang pernah kami singgahi untuk berbuka puasa antara lain adalah Masjid Raya Pondok Indah dan Masjid Agung Al Azhar. Nah, kalau Masjid Agung Al Azhar kesukaan aku, karena lokasi masjid dekat dengan tempat makan favoritku, roti bakar Edi. Duuh.. kenapa ya makanan enak itu selalu ada dekat masjid? Mungkin supaya orang-orang yang doyan makan tidak perlu jauh-jauh ke masjid.
Ibu juga pernah cerita, kantor eyang persis di depan masjid. Waktu Ibu kecil pernah di ajak eyang ke kantornya, dan shalat di masjid Al Azhar ini. Sekolah Ibu pun tidak jauh dari kawasan masjid ini. Jadi kalau Bapak punya kenangan di masjid Sunda Kelapa, Ibu pun punya kenangan di masjid Al Azhar.
Kegiatan berbuka puasa di masjid tidak lagi kami lakukan sejak Bapak sakit 6 tahun lalu. Kerusakan syaraf motorik menyebabkan fungsi otot lengan melemah dan mengecil, sehingga Bapak tidak bisa nyetir mobil lagi. Dan otot kaki pun melemah 2 tahun kemudian. Bapak tidak bisa naik tangga, sedangkan setiap masjid pasti naik tangga. Dan akhirnya Bapak tidak lagi bisa berjalan, tidak bisa menggunakan tangannya. Semua kegiatan Bapak dibantu Ibu.
Ramadan 6 tahun terakhir tidak lagi sama.
Aku rindu buka puasa di masjid.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.