Menguak Kearifan Dalam Lukisan
Boleh jadi kali ini sang seniman ingin menyampaikan pesan tentang keberagaman, keterbukaan melalui komposisi warna-warna alami pelangi yang indah.

Melihat optimisme sang perupa dalam melihat kondisi sosial budaya di negeri ini dengan makin berkembangnya pemahaman terhadap aliran-aliran yang mencerahkan, walaupun di sisi lain cenderung pula berkembang haluan-haluan yang ruhnya berbeda.
Memahami karya-karya salah satu perupa perempuan Indonesia yang dianggap memiliki peran penting dan dihormati dalam perkembangan seni rupa kontemporer ini, tidak bisa dilepaskan dari isu-isu sosial, politik, budaya, keagamaan dan kemanusiaan, juga isu-isu tentang lingkungan. Dia dikenal di kancah seni rupa nasional maupun internasional dengan karya-karyanya yang kuat dan provokatif, kadang sering menyentuh hati nurani kita.
Arahmaiani lahir di Bandung pada 21 Mei 1961, ayahnya seorang ulama yang akademis, dia dibesarkan dalam tradisi Islam. Namun juga dia memiliki latar dalam mendalami, dan akrab dengan budaya Hindu-Budha yang kuat di Indonesia. Hal ini cukup menjelaskan bahwa Arahmaiani adalah seorang seniman dengan latar belakang dan paparan pencampuran budaya atau sinkretisme dalam kehidupannya. Begitu pula dengan namanya, Arahma- berasal dari bahasa Arab yang berarti cinta, dan -iani berasal dari bahasa Hindi yang berarti manusia. Arahmaiani juga seorang figur yang memiliki persinggungan budaya dengan budaya asia lainnya, dia pernah tinggal di Malaysia, Thailand dan Tibet. Walaupun memiliki akar ketimuran yang kuat, dia juga sangat akrab dengan budaya barat karena dia pernah tinggal, belajar, dan mengajar di Eropa.
Saat penulis berkesempatan untuk melihat secara virtual karya-karya Arahmaiani yang di tampilkan di Galeri ISA. Karya-karyanya yang dibuat selama periode 2018-2019 bertajuk Pelangi 1-4, Song of Rainbow in blue I-II, Song of Rainbow in Purple, Song of Rainbow in White I-II, Meditative Jawi, Silent Rainbow I-II, dan Silent Rainbow VI-VIII, secara jelas menggambarkan filosofi sang seniman dalam berkarya seni, yaitu sebuah keyakinan bahwa seni dan kehidupan itu tidak terpisahkan.
Dengan mengangkat tema pluralisme dalam karya senirupanya, Arahmaiani ingin mengungkapkan bagaimana kebudayaan di Indonesia yang telah berabad-abad bersifat terbuka dan sinkretis dalam menerima sebuah budaya maupun keyakinan lain. Lewat karyanya sang perupa bermaksud untuk menyampaikan juga bahwa keberagaman itu bukan suatu perbedaan yang harus dipermasalahkan, akan tetapi bisa dipandang sebagai sesuatu yang positif, sebagai sebuah kekayaan, tidak hanya pada masa lalu, akan tetapi masih tetap relevan apabila kita mengacu pada kondisi saat ini. Arahmaiani lewat karyanya mencoba merefleksikan sejarah bahwa kecerdasan bangsa Indonesia dalam mempertemukan keragaman budaya patut untuk dicatat.
Karya-karyanya yang dominan dengan simbol-simbol yang telah kita kenal dalam keseharian, berupa rangkaian huruf-huruf Arab, membuatnya terasa sangat akrab. Huruf Arab yang digunakan disini adalah aksara Arab yang di Jawa dikenal dengan sebutan Arab Gundul atau Arab Pegon, sedangkan kalau di Sumatera dan di Malaysia disebut dengan Aksara Jawi atau Arab Melayu. Hal ini mencerminkan karakter budaya Islam dalam kehidupan kita. Dimana budaya yang datangnya dari Arab itu telah diadopsi dan diadaptasikan ke dalam budaya lokal. Huruf Arab Melayu atau Arab Pegon pada masa itu digunakan untuk menuliskan kalimat atau kata dalam bahasa lokal. Hal ini menunjukan bahwa orang Indonesia sejak zaman dulu sangat terbuka terhadap berbagai masuknya budaya yang datang dari luar, tentu dengan tidak melupakan apa yang sudah kita miliki sebelumnya.
Pertemuan beragam budaya dalam mencari keserasian dan keseimbangan ini disebut sebagai budaya sinkretis. Proses ini terjadi melalui perjalanan waktu yang sangat panjang. Di mulai sejak adanya budaya Animisme, Hinduisme, Budhisme dan kedatangan Islam di Nusantara, orang Indonesia selalu terbuka dan menerima semuanya. Arahmaiani juga ingin menyampaikan dalam karyanya bahwa kemudian bangsa kita dengan cerdas dan bijak mempertemukan semua budaya itu. Hal ini merupakan suatu kearifan yang kita miliki. Menurut Arahmaiani juga, semua ini merupakan sebuah strategi budaya yang manusiawi dan adil, karena semuanya dihargai, tidak ada yang dianggap salah, kemudian ada salah satu yang dianggap paling benar. Suatu karakter budaya yang sangat penting yang telah lama dimiliki oleh bangsa kita. Demikian penjelasan sang seniman yang ditemukan di beberapa video interview secara daring.
Ada hal menarik dalam karya-karyanya yang berjudul Song of Rainbow, yang dia buat dengan menggunakan akasara Arab Pegon atau Arab Melayu yang merupakan akarnya. Dalam beberapa karya sebelumnya perupa lebih sering menggunakan warna-warna monokromatik. Kali ini seakan perupa ingin mengeksplorasi kekuatan warna melalui berbagai warna pelangi, sehingga tercipta suatu gubahan rupa yang indah, yang sebelumnya hitam putih, menjadi karya-karya berbeda yang lebih menarik dan bisa melahirkan pemahaman yang baru.
Boleh jadi kali ini sang seniman ingin menyampaikan pesan tentang keberagaman, keterbukaan melalui komposisi warna-warna alami pelangi yang indah. Atau mungkin juga ingin menggambarkan bahwa karakter budaya yang kita miliki bukanlah sesuatu karakter budaya yang hanya mengenal hitam dan putih saja tetapi karakter budaya yang lebih berwarna.
Melalui lukisan-lukisannya, Arahmaiani ingin mengajak kita untuk memahami sejarah budaya dan karakter budaya kita yang sangat terbuka dan akomodatif akan pengaruh budaya dari manapun. Kita harus melihatnya sebagai sebuah kekayaan dan juga sebagai sebuah kearifan. Jangan sampai kita mengalami krisis identitas karena melupakannya. Dengan karya senirupanya ini pula, Arahmaiani mengajak kita untuk memahami akar budaya darimana kita berasal, karena kita memiliki budaya yang sangat kaya dan beragam.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.