MARNI

"
Marniiii!!!! Kopi apa ini??!!!" Dibantingnya cangkir ke lantai.
"Maaf, nyonya. Saya..." Plak, plak, plak... beberapa tamparan keras di pipi. Aku limbung, jatuh di meja, pecah segala.
"Siaaal kau Marniiiiii!!!!
Nyonya Rastri seperti kesetanan. Memaki dan memukulku. Aku diam tak melawan, menahan dendam.
*
Larut malam seusai pesta para sosialita.
"Marniiiii!!! Kopiiiii!!!"
"Iyaa, nyonya!"
Dalam sekali tegukan, kopi di tangan tandas. Sejak itu nyonya Rastri tak pernah memaki dan menamparku lagi. Kopi sianida membuatnya tidur panjang. Sedang tuan besar, masih tertidur pulas di ranjang kamarku.
***
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.