KOPI DARAH

Kisah korban bullying yang diusik kenangan masa lalu nya

KOPI DARAH

Minum kopi adalah kebiasaanku setelah mengenal dunia menulis.Entah kenapa tanpa kopi pikiranku terkunci dan tak tau arah.Apa mungkin stimulus dari kafein kopi membuat pikiran ini menjadi lincah seperti anak usia lima tahun ketika belajar lari mereka begitu bersemangat tanpa melihat medan yang pijaki mereka.Kopi arabika Garut merupakan kopi favorit jika otak sudah mulai terasa berat dan mata sudah mulai kendor.Kopi yang digiling adalah kopi yang aku minum pengganti kopi kemasan yang banyak di jual di warung.Alasannya simple, punya asam lambung dari sejak kecil.Efek Minum kopi kemasan langsung kontraksi perih dan mual.Sejak dikenalkan kopi giling oleh temanku ke sebuah warung kecil di daerah Jalan Cimanuk Kota Bandung.Akhir nya aku jatuh cinta dengan kopi giling terutama jenis kopi arabica.Dengan ciri khas kopi nya wangi dan agak asem membuat otak ini segar kembali seperti mandi di sungai daerah Pangalengan.Efeknya begitu kuat membuat jari jari menari menuliskan bait bait paragraf yang berdebur dengan degup jantung terpacu ke dalam aliran imajinasi yang tinggi.

Perkenalkan namaku Budi,aku seorang introvert,kutu buku dan malas bergaul.Hobiku membaca,nonton film anime dan  thriller . Sekarang kegiatanku seorang pengangguran.Setelah lulus kuliah aku malas banget mencari kerja akomodasi sih simpel akuarium gak mau diatur.Beruntungnya aku terlahir sebagai anak tunggal dari kedua orang tua yang sangat menyayangi dan tidak mengekang keinginan anak nya.Mereka begitu menghormati setiap pilihan cinta.Sekarang aku tinggal di Lenteng agung daerah Jaksel.

Malam itu, temanku Weni kirim  WhatsApp dia tanya kabar dan mengirimkan  undangan kopi darat SMA.Lokasi acara di daerah Kemang Jaksel.Acaranya menarik sih ada artis ibu kota nya juga yang di undangan.Menerima undangan ini,jujur ​​gamang, rasanya belum siap untuk melihat teman -temanku sewaktu sekolah dulu.menurutku sisi positifnya acara ini, selain ajang silaturahmi bisa juga sebagai ajang sharing,diskusi masalah karir dan negatifnya yang paling aku hindari sebagai ajang menunjukkan harta.

Masa SMA mengusulkan banyak meninggalkan kenangan pahit dan perih,Masa dimana harga diri ini dipermalukan oleh teman-teman ku yang sok cari panggung dan sok jadi penguasa sekolah.Sikap seperti itu seperti sudah mendarah daging,siapa yang kuat dia yang akan menang.Seperti dipalak, diejek, dikucilkan adalah makanan sehari-hari ketika waktu sekolah dulu.Aku sempat bertanya dalam buku diary ku,"APA YANG SALAH DENGAN DIRIKU?",hanya karena aku tertutup dan gak mau bergaul menurutku itu adalah pilihan hidup.Cara kita mengeksekusi mimpi saja sudah beda,cara hidup kita aja udah beda kenapa mesti dibanding-bandingkan?

Menurut mereka yang membullyku, aku mirip alien alias aneh alias gak gaul alias gak bermasyarkat dan lain -lain. Aku dianggap asing karena jarang ngobrol,jarang nongrong. Itulah diriku sekilas memutar kenangan dulu ketika masih SMA dulu.

Perasaanku campur aduk sempat gamang apakah akan hadir atau tidak,cerita singkat akhirnya aku putuskan berangkat ke acara kopi darat SMA berkat bujukan Weni.Siapakah Weni? sambil membuka Facebook aku scrol foto gadis Weni semasa SMA.Dia orang yang spesial di suhu dingin,Weni ramah dan sopan, dia tidak membeda-bedakan teman,suku,ras,agama semua sama dimata dia.Hanya dia satu-satunya teman semasa SMA dulu.Saking dekat nya dengan dia,segala hal aku ceritakan baik bersifat pribadi atau sebatas membahas pelajaran.Orangnya asyik dan pandai bergaul,sempat ada rasa suka dan cinta sama dia tetapi aku lemah,aku gak berani mengungkapkan isi hatiku kepada dia.Rasanya ingin sekali mengajak keliling nusantara mengunjungi tempat wisata,bersejarah dan kuliner bersama.Aku ingat, dia punya cita-cita ingin mengunjungi obyek wisata diseluruh negeri ini.Tapi sayangnya mimpi itu buyar, ketika kejadian yang dia tidak ingin pun terjadi,dia mengubur seluruh mimpi itu ketika melihat kedua orang orang tua meninggal dunia dalam kecelakaan perahu terbalik di pantai Pangandaran.Perahu kayu yang memuat sekitar sebelas orang itu oleng diterjang ombak.Kejadian tersebut sudah dua tahun lamanya tetapi masih sangat membekas untuk Weni.Mengenaskan nasib kedua orangtuanya tidak seberuntung dengan penumpang lainnya.Semenjak kejadian itu dia mengalami perubahan sikap yang tadinya selalu ceria dan terbuka,berubah tertutup seperti mengunci dirinya sendiri.

Aku paham berat banget buat Weni kehilangan kedua malaikatnya secara bersamaan.Sekarang dia merangkap tulang punggung keluarga.Dia bekerja paruh waktu di restoran atau acara tertentu.Pokok nya apa saja dia melakukan supaya bertahan hidup.kenangku tentang gadis spesial yang bernama Weni.

Singkat cerita,hari yang dinanti pun tiba,tepat pukul 17.00 WIB aku berangkat ke daerah Kemang.Kami janjian di lokasi langsung dengan Weni.Kemeja hitam dan celana cino cream dan sepatu booth hitam menjadi outfit andalanku.Setelah 45 menit berkendara,aku pun tiba di lokasi acara.Sambil merapihkan baju dan menyemprotkan minyak wangi,aku pun mulai menuju pintu masuk kafe.Terlihat Dina salah satu panitia acara pertunjukan berlutut.Ada juga Aldi si anak OSIS yang gaul abis,nampak beda terjadi setelah beberapa tahun tidak bertemu.Sikapku masih dingin,tidak seperti kebanyakan orang pada umumnya ketika bertemu teman-teman lama.Sesekali aku tersenyum kepada orang yang menyapaku.

Aku pun mulai menuliskan namaku di buku tamu setelah itu aku langsung mencari spot duduk yang paling belakang. Setelah itu, aku mencari Weni di antara banyak orangnya. Aku lihat kiri kanan lalu aku mencoba menghubungi dia tetapi belum nyambung.Suara musik tahun 2000 an yang khas menghangatkan suasana pada malam itu.Tetapi aku masih merasa asing berada di tengah-tengah acara.Masih seperti dulu,dengan menatap malu aku gak berani menatap orang-orang yang berada di kafe.

Sampai pada akhirnya,pundakku ditepuk oleh lelaki yang tinggi besar berkumis dengan rambut cepak nya.Ternyata itu adalah Doni.Orang yang selama ini aku takuti karena sikap sok jagoannya dan seolah akan menjadi raja didalam setiap acara sekolah dulu.Sempat kaget ternyata dia gak berubah seperti dulu.Tetap bossy dan angkuh.

"EIts anak cupu,punya nyali juga ya lu datang kesini,ucap Doni dengan gaya tengilnya.setelah Doni datang lagi dua orang laki -laki dengan stelan kaos dan jas hitam,mereka adalah Aryo dan Luki.Mereka bertiga satu kelompok yang menyebalkan.Teringat selain itu diriku yang pengganggu mereka,ada juga anak kelas 1 menjadi korban mereka teman,anak tersebut dipermalukan diperlakukan seperti hewan peliharaan.Anak tersebut disuruh memohon memohon maaf,masalahnya sepele karena dia lewat depan mereka tidak izin.Gilaa menurutku,lalu tindakan mereka sempat dilaporkan ke guru wakil kepala sekolah bagian kesiswaan.Mereka sempat di skors satu pekan.Tetapi setelah itu mereka kembali lagi perbuatannya dan gak ada efek jera malah bikin pembohong saja mereka berbuat seenak nya.

'Don....apakabar lo?ucap Luki dengan akrab.
"Hai mamen Luki dan Aryo sohib gue...baik lah,kawan lihat nih ada ci cupu wkwkwkkw...",teriak Doni dengan keras.

Aku hanya diam saja melihat mereka mulai menegaskan diriku lagi.mereka bertiga mulai mengekku mulai dari outfit sampai jerawat di wajahku saja mereka ejek.Kesal banget setelah lulus pun mereka gak berubah masih seperti binatang kelakuannya.

Beruntung ada Weni yang menarik untuk menjauh dari orang ketiga yang menyebalkan tadi.

'"Bud,sudah aku bilang jangan gubris apa yang dikatakan Doni dan lainnya",ucap Weni dengan muka gemas aku.

Aku diajak kebagian pinggir kafe oleh Weni untuk menghindari orang -orang yang berniat gak baik padaku.Aku berinisiatif membuka dialog,"Wen makasih ya,kamu sudah menyelamatkan tadi", ucapku sambil menatap malu Weni.

Senyuman Weni yang manis gak pernah luntur walau sudah lama kami gak bertemu.Wajah nya masih tetap manis,walau terlihat dari sorot matanya dia sedang mengemban beban berat.Terlihat wajah nya tersipu malu dan Weni membalas kataku,"Sama-sama Bud,penindasan mereka harus akhirnya Bud,gak boleh mereka semena-mena lagi".balas Weni tersenyum sambil tersenyum manis.

"Halooooo selamat malam semuanya....."terdengar suara MC sudah memulai acara nya."Apakabar Alumni SMA Swadaya Bandung????"......balas suara MC perempuan menyapa kami semua nya.

Acara berjalan dengan enjoy,ketika pengisi acara mulai unjuk gigi.Terlihat semua peserta semua menikmati teriakan pengisi acara dibalas dengan goyangan dan teriakan balasan dari peserta kopdar.

Aku dan Weni asyik mengoleksi flashback kenangan ketika jaman masih sekolah dulu.Jujur aku dan Weni gak mau terlalu berbaur dengan teman-teman lainnya.Menurutku mengoleksi dengan Weni saja sudah lebih dari cukup.

Weni mengambil minuman dan makanan,dia membawa softdrink dan kue semuanya disajikan buatku.Kami larut korosi sampai tak terasa waktu menunjukkan pukul 21.30 WIB.

Terdengar suara MC memanggil Doni keatas panggung.lalu Doni berbicara jika dia ingin menampilkan video lama saat masih disekolah dulu."Haloo....guys,gue Doni,gue mau kasih lihat rekaman yang di jamin kita semua yang hadir disini bakal ingat lagi suasana sekolah kita dulu dan mengingat lagi kenangan yang indahhhhhh.........",ucap Doni setengah mabuk dengan gaya bicara melantur nya.

Lalu video diputar, semua mata yang kedap air panggung, suasana berubah menjadi gelap hanya cahaya layar depan saja yang terlihat terang.

"Huuuuuuu......huuuuuuu........HAHAAHAHAHA......GILAAAAAA JANGAN.........VIDIO NYA KERENNN........WKWKWKW... ... "riuh dan tawa lepas penonton ketika video itu diputar.

"Anjayy........ci cupu....Hahahah.."MANA NICH CUPU........AHAHHAHAHAHA.....BUDIIII........"teriak salah satu penonton memanggilku.

Spontan aku melihat dengan jelas dengan mata telanjang,vidio lama aksi pembullyan seorang siswa bernama Budi,DISIRAM AIR GOT...LALU TANGAN DAN KAKIKU DIPEGANG OLEH TEMAN-TEMAN DONI,LALU PAKAIANKU DILUCUTI SATU PERSATU.TINGGAL CELANA BOXER SAJA YANG AKU PAKAI,SAAT ITU JUGA AKU SANGAT MARAH......AKU SANGAT KESALLL.....SANGAT MALU.....HARGA DIRIKU DIINJAK -INJAK.DI TELANJANGI DIDEPAN UMUM....sontak ajang kopi darat teman SMA berubah menjadi ajang" KOPI DARAH"yaitu ajang persahabatan karakter.

Semua orang yang hadir pada saat itu tertawa lepas melihat video yang sebetulnya bukan untuk di tertawakan.Vidio sampah...yang merusak harga dirimu.Sambil tertunduk malu dan kesal bercampur amarah.Akhir nya aku putuskan pulang meninggalkan manusia-manusia sampah yang hari nuraninya sudah mati bersama dengan tawa mereka menginjakkan kaki harkat dan martabatku.

Mataku menarik perhatian Weni,dia tampak lelah dan tidak sadarkan diri.Aku coba cek minuman yang dia ambil,setelah aku cium bau nya ternyata minuman yang dia minum bukan softdrink melainkan anggur putih dicampur minuman softdrink.Aku gak habis pikir siapa yang tega mencampur minuman ini? Seperti yang sudah dirancang untuk memanggil kami berdua.

Untung nya aku sendiri tidak minum apa yang di bawa oleh Weni ,aku hanya mengecek kue yang dibawa Weni.Badan Weni terkapar di meja tempat kami pengumpulan.Aku mulai membangunkan Weni dengan menampar bahu nya."Wen...Wen....bangun yu kita cabut."ujarku sambil menopang tubuh Weni yang mulai lemas gak sadarkan diri. Aku sempat bingung bagaimana cara mengantarkan Weni pulang?

Akhir nya Aku berinisiatif untuk mengantarkan Weni ke rumah nya. Aku pesan taksi online lalu aku bopong tubuh Weni yang lemas terkulai ke dalam taksi.

Sesampai nya di rumah aku bopong lagi Weni dan dibaringkan di sofa rumah nya,lalu aku mencari handuk kecil dan air hangat untuk mengelap wajahnya sesuai tujuannya supaya dia segera pulih dengan kompresan air hangat. Lalu akhir nya dia sadarkan diri dengan menyebut namaku."Bud....Bud....dimana gue Bud?"ucap Weni dengan mata yang masih terpejam dan bibir bergincu merah nya mulai berbicara.

“Syukurlah Wen kamu sudah sadar,tadi aku antar ke rumah karena tidak sadarkan diri setelah minum di kafe tadi.”balasku pelan kepada Weni

Dengan susah payah Weni mencoba bangun dari tidurnya,dia mencoba untuk duduk di sampingku."Bud.....makasih ya..udah mengantarkanku pulang,gilaaa sumpah berat banget kepala ku,rasanya mual,pusing sampai sekarang"ucap Weni pelan sambil memegangi kepalanya.

Aku gak banyak bicara hanya mencoba mendengarkan Weni sesekali mengoceh.Pikiranku masih bingung mengingat acara kopi darat tadi.Menyesal aku datang ke acara "sampah" tadi.Kalau bukan karena Weni aku gak mau datang.Harga diriku habis di TELANJANGI manusia-manusia sampah.

Gak terasa waktu menunjukkan pukul 00.30,aku pamit dari rumah Weni.Aku pesan taksi online dan konstruksi menuju rumah.Sesampai di rumah aku langsung mandi dan merebahkan badanku di kasur tua milik orang tuaku,hari ini mereka berdua sedang pergi ke rumah nenek di Bandung. Suasana rumah sepi,aku mulai berusaha memejamkan mata dan mengubur semua kenangan buruk tentang diriku di sekolah itu. Aku berharap manusia sampah pelaku pembullyan di sekolah bisa ditindak tegas karena aksi mereka bukan hanya karena iseng melainkan sudah bertindak kriminal dan melewati batas kewajaran.

 

-Tamat-

 

 

 

 

Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.