KESALAHPAHAMAN TENTANG KOMUNIKASI: KREATOR KONTEN HARUS BACA!
Tahukah Anda, apa pun yang Anda lakukan di media sosial adalah bagian dari komunikasi?
Sejak pertama kali memutuskan untuk menggunakan media sosial, prinsip saya tidak pernah berubah. Saya ingin akun media sosial saya berdampak bagi orang banyak. Terdengar idealis sekali, ya? Padahal kebanyakan akun yang saya ikuti adalah akun pecinta hewan. Isi lini masa Instagram, Tiktok, sampai Youtube saya pun semua tentang hewan. Sekalipun saya suka sekali membicarakan politik sampai hubungan percintaan, tetap saja konten tentang hewan selalu memenangkan hati saya.
Saya memutuskan menjadi microblogger di pertengahan tahun 2020 tak lain dan tak bukan karena menemukan akun Niko Julius di laman explore Instagram. Saya terpikir, kenapa tidak membuat konten microblog tentang teknik penulisan saja? Ini bidang yang saya geluti sejak lama. Membuat kontennya tak akan bikin sengsara. Lalu mulailah perjalanan saya membuat konten.. sampai akhirnya ada sesuatu yang mengganjal…
Ternyata salah satu topik yang banyak diangkat oleh para microblogger adalah tentang teknik berjualan. Kurang lebih bahasannya adalah marketing, copywriting, dan branding. Rasanya ada yang mengganjal. Apa ya? Sebentar, saya pikir-pikir dulu. Oh, tidak ada bahasan soal komunikasi! Padahal, akar dari semua itu kan komunikasi?
Memang betul, marketing adalah bidang keilmuan tersendiri. Malah, di kampus-kampus, marketing biasanya masuk ke jurusan manajemen, bisnis, ataupun ekonomi. Namun, bukan berarti komunikasi tidak ambil bagian di sini.
Pada dasarnya, komunikasi adalah proses pertukaran pesan. Tentu saja mau Anda berdagang, membuat konten di media sosial, sampai mengganti foto profil adalah bagian dari komunikasi. Anda tidak bisa menyanggah hal tersebut. Mungkin Anda bertanya, apa hubungannya mengganti foto profil dengan komunikasi?
Foto profil adalah pesannya. Anda adalah pengirimnya. Orang yang melihat foto profil Anda adalah penerima pesannya. Anda bisa saja beranggapan, “Saya kan hanya mengganti foto saja karena foto ini terlihat cantik.” Namun, Anda tidak bisa mengendalikan bagaimana orang-orang yang melihat foto tersebut mendeskripsikannya.
Orang bisa saja berpikir bahwa Anda ingin memamerkan diri sedang berlibur karena di foto Anda terlihat berada di pantai. Saya dapat mendefinisikannya sebagai penilaian terhadap Anda yang menyukai kegiatan di luar ruang. Saat orang lain memberikan komentar mengenai foto profil Anda yang baru, hal itu disebut sebagai umpan balik. Artinya, komunikasi berjalan dua arah.
Saya bukan berpikir bahwa topik-topik konten yang diangkat oleh rekan-rekan microblogger itu salah. Hanya saja, kenapa banyak yang tidak terpikir mengenai komunikasi? Kita semua melakukannya. Mayoritas keseharian kita diisi dengan kegiatan berkomunikasi. Tidak percaya? Salat artinya komunkasi transendental yaitu komunikasi pada Yang Maha Kuasa. Menonton televisi juga bagian dari komunikasi dengan kita sebagai penonton adalah penerima pesannya.
Apakah komunikasi adalah jalan keluar dari masalah yang Anda hadapi saat menjadi kreator konten? Jawabannya adalah iya. Bila Anda memahami prinsip komunikasi dengan baik, Anda akan semakin memahami bagaimana seharusnya membuat konten. Setidaknya salah satu masalah yang Anda hadapi akan terpecahkan.
Ada beberapa teori komunikasi yang bisa Anda terapkan dalam pembuatan konten. Pertama adalah medium is the message. Teori ini menggambarkan bahwa, tiap medium punya karakteristiknya sendiri. Karakteristik itulah yang akan memengaruhi pesan Anda. Anda tidak bisa pukul rata dengan membuat satu jenis konten untuk diunggah di berbagai media sosial. Anda harus memahami karakteristik tiap media sosial dulu dan menyesuaikan pesan yang mau Anda sampaikan.
Bila Anda membuat konten tentang rias wajah, TikTok sangat cocok digunakan untuk membuat video transisi yang apik. Videonya akan sangat singkat, maksimal 60 detik. Anda tidak bisa merekam proses merias wajah dari awal sampai akhir. Namun, Anda bisa kreatif dengan membuat video gambaran singkatnya. Akan sulit untuk menulis daftar produk rias wajah yang digunakan karena takarir di Tiktok yang terbatas.
Video lengkapnya lebih cocok Anda unggah di Youtube ataupun Instagram. Durasi bisa panjang, begitu pula penulisan takarirnya. Dari contoh ini saja, Anda tentu dapat memahami bagaimana medium akan memengaruhi proses penciptaan pesan.
Komunikasi memiliki sifat irreversible artinya tidak dapat diubah. Contohnya, ketika Anda membuat sensasi atau masalah di media sosial. Anda tidak bisa menarik kembali pesan tersebut hanya dengan klarifikasi. Pesan Anda telanjur menyebar luas dan diterima banyak orang. Tidak semua orang-orang itu kemudian akan mengetahui klarifikasi Anda.
Ingat kasus Ferdian Paleka yang memberikan sampah kepada transpuan? Walau ia meminta maaf atau telah menyelesaikan masa hukuman di penjara, akan tetap ada orang yang memandangnya negatif. Orang telanjur sakit hati dengan perilakunya. Ia tak bisa memutar waktu dengan mesin dan membuat konten tersebut tak pernah ada.
Ada satu kesalahpahaman lagi yang membuat saya gatal menuliskan artikel ini yaitu komunikasi bukan panasea. Ini adalah salah satu prinsip dasar komunikasi yang artinya komunikasi bukanlah jalan keluar dari segala jenis masalah yang Anda hadapi. Memang betul, sebagai kreator konten Anda perlu memahami konsep komunikasi. Namun, komunikasi bukan satu-satunya yang harus Anda pelajari. Anda juga perlu memahami tren, teknologi, dan lain sebagainya.
Anda pernah dengar komunikasi adalah kunci dari hubungan? Ini sedikit tidak benar atau bisa dibilang benar-benar salah. Komunikasi bukan satu-satunya hal yang harus Anda lakukan selama memiliki hubungan. Rasanya, bila mengatakan komunikasi adalah kunci dari hubungan, hal ini akan terlalu menyederhanakan hubungan itu sendiri. Begitu pula bila Anda menganggap komunikasi akan menjadi kunci dalam berbagai bidang lain.
Ketika Anda memelajari teknik-teknik menulis copy di takarir agar menarik perhatian pengikut baru di Instagram, Anda harus menyadari itu adalah bagian dari komunikasi persuasif. Branding alias citra juga bagian dari komunikasi. Warna yang Anda pilih untuk logo Anda merupakan sebuah bentuk komunikasi. Bahkan ketika Anda memblokir sebuah akun pun menjadi bagian dari komunikasi.
Komunikasi akan selalu menjadi bagian dari hidup Anda meski bukan satu-satunya. Dengan memahami konsep komunikasi, Anda dapat memikirkan bagaimana seharusnya menjadi seorang kreator konten. Anda akan lebih berhati-hati karena sifat komunikasi yang irreversible. Beberapa kesalahan lainnya pun bisa Anda hindari kalau Anda menerapkan prinsip-prinsip komunikasi dalam membuat konten.
Dapatkan reward khusus dengan mendukung The Writers.
List Reward dapat dilihat di: https://trakteer.id/the-writers/showcase.